
MSCI mencabut status khusus untuk saham BREN, PTRO, dan CUAN milik Prajogo Pangestu. Evaluasi akan mengikuti metodologi GIMI mulai Agustus 2025. Kriteria UMA dan FCA dibatalkan karena terlalu ketat. Periode pemantauan saham diperpanjang. Analis Kiwoom Sekuritas menilai BREN berpeluang masuk indeks MSCI karena memenuhi syarat free float dan likuiditas. CUAN juga berpeluang setelah stock split.
๐ Perubahan Kebijakan MSCI
- MSCI telah mencabut status perlakuan khusus terhadap tiga saham milik Prajogo Pangestu: PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
- Mulai Agustus 2025, evaluasi ketiga saham ini akan dilakukan sesuai metodologi MSCI Global Investable Market Indexes (GIMI).
- MSCI membatalkan penggunaan kriteria Unusual Market Activity (UMA) dan pencatatan di Papan Pemantauan Khusus (FCA) sebagai syarat evaluasi indeks selama 12 bulan terakhir karena dinilai terlalu ketat.
- MSCI memperpanjang periode pemantauan atas saham yang masuk daftar pengawasan dan tidak akan memasukkannya ke MSCI Investable Market Indexes (IMI) atau melakukan pemindahan segmen ukuran.
- Kebijakan baru ini berlaku untuk saham yang muncul dalam daftar sejak batas harga peninjauan indeks sebelumnya hingga tiga hari kerja sebelum tanggal efektif peninjauan saat ini.
๐ Dampak pada Saham Prajogo Pangestu
- Tiga saham Prajogo Pangestu, yaitu BREN, PTRO, dan CUAN, tidak lagi mendapat perlakuan khusus dari MSCI.
- Evaluasi saham-saham tersebut akan mengikuti metodologi standar MSCI GIMI mulai Agustus 2025, menandai perubahan signifikan dalam penilaiannya.
- Pencabutan status khusus ini berpotensi memengaruhi persepsi investor dan posisi saham-saham tersebut di pasar global.
๐ก Peluang Saham di Indeks MSCI
- Analis Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, menilai BREN paling berpeluang masuk indeks MSCI meskipun aturan diperketat.
- BREN memenuhi syarat ambang batas free float sebesar 11,6 persen (sekitar 5,86 miliar dollar AS), melebihi ambang minimum MSCI sebesar 3 miliar dollar AS.
- BREN juga memiliki likuiditas yang solid dengan estimasi rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 282 miliar.
- Peluang CUAN untuk masuk indeks MSCI juga terbuka, terutama setelah melakukan stock split dengan rasio 1:10.
Apa perubahan kebijakan terbaru yang diumumkan oleh MSCI?
MSCI telah mengumumkan perubahan kebijakan terkait perlakuan khusus terhadap saham-saham tertentu. Perubahan utama adalah pencabutan status perlakuan khusus untuk beberapa saham, yang berarti evaluasi saham-saham tersebut akan dilakukan sesuai dengan metodologi standar MSCI Global Investable Market Indexes (GIMI). Selain itu, MSCI juga membatalkan penggunaan kriteria Unusual Market Activity (UMA) dan pencatatan di Papan Pemantauan Khusus (FCA) sebagai syarat evaluasi indeks selama 12 bulan terakhir, karena dinilai terlalu ketat. Kebijakan ini juga mencakup perpanjangan periode pemantauan untuk saham yang masuk daftar pengawasan.
Saham-saham apa saja yang terpengaruh oleh perubahan kebijakan MSCI ini?
Perubahan kebijakan MSCI ini secara spesifik memengaruhi tiga saham milik Prajogo Pangestu. Saham-saham tersebut adalah:
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
- PT Petrosea Tbk (PTRO)
- PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Ketiga saham ini sebelumnya memiliki status perlakuan khusus yang kini telah dicabut.
Kapan kebijakan baru MSCI ini mulai berlaku?
Kebijakan baru yang diumumkan oleh MSCI ini akan mulai berlaku efektif pada Agustus 2025. Sejak tanggal tersebut, evaluasi saham-saham yang terpengaruh akan mengikuti metodologi standar MSCI GIMI.
Mengapa status "perlakuan khusus" untuk saham-saham tersebut dicabut oleh MSCI?
Status perlakuan khusus untuk saham-saham tersebut dicabut karena MSCI menilai bahwa kriteria yang sebelumnya digunakan, yaitu Unusual Market Activity (UMA) dan pencatatan di Papan Pemantauan Khusus (FCA), terlalu ketat sebagai syarat evaluasi indeks selama 12 bulan terakhir. Dengan pencabutan ini, MSCI bertujuan untuk menyelaraskan evaluasi saham-saham tersebut dengan metodologi standar yang lebih luas.
Kriteria apa saja yang dibatalkan atau diubah oleh MSCI dalam kebijakan barunya?
Dalam kebijakan barunya, MSCI membatalkan penggunaan kriteria tertentu yang sebelumnya menjadi syarat evaluasi indeks. Kriteria yang dibatalkan adalah:
- Penggunaan kriteria Unusual Market Activity (UMA).
- Pencatatan di Papan Pemantauan Khusus (FCA).
Kedua kriteria ini tidak lagi akan digunakan sebagai syarat evaluasi indeks selama 12 bulan terakhir karena dinilai terlalu ketat. Selain itu, MSCI juga memperpanjang periode pemantauan atas saham yang masuk daftar pengawasan.
Bagaimana evaluasi saham-saham yang sebelumnya memiliki "perlakuan khusus" akan dilakukan mulai sekarang?
Mulai Agustus 2025, evaluasi saham-saham yang sebelumnya memiliki
Apa dampak kebijakan baru MSCI terhadap saham yang masuk daftar pengawasan?
Dampak kebijakan baru MSCI terhadap saham yang masuk daftar pengawasan adalah sebagai berikut:
- Periode Pemantauan Diperpanjang: MSCI akan memperpanjang periode pemantauan atas saham yang masuk daftar pengawasan.
- Tidak Masuk Indeks atau Pindah Segmen: Selama saham masih tercatat dalam dua papan (kemungkinan merujuk pada papan pemantauan khusus atau sejenisnya), saham tersebut tidak akan dimasukkan ke dalam MSCI Investable Market Indexes (IMI) atau dilakukan pemindahan segmen ukuran antara Standard dan Small Cap.
Kebijakan ini berlaku untuk saham yang muncul dalam daftar sejak batas harga peninjauan indeks sebelumnya hingga tiga hari kerja sebelum tanggal efektif peninjauan saat ini.
Saham Prajogo Pangestu mana yang dinilai paling berpeluang masuk indeks MSCI, dan mengapa?
Menurut analis Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dinilai paling berpeluang masuk indeks MSCI. Hal ini didasarkan pada beberapa faktor kunci:
- Ambang Batas Free Float: BREN telah memenuhi syarat ambang batas free float sebesar 11,6 persen, atau sekitar 5,86 miliar dollar AS. Angka ini jauh melebihi ambang minimum MSCI yang sebesar 3 miliar dollar AS.
- Likuiditas Solid: BREN juga memiliki likuiditas yang solid, dengan estimasi rata-rata nilai transaksi harian mencapai Rp 282 miliar.
Kedua faktor ini menunjukkan bahwa BREN memenuhi kriteria penting yang dicari oleh MSCI untuk inklusi dalam indeksnya.
Bagaimana aksi korporasi seperti stock split dapat memengaruhi peluang saham masuk indeks MSCI?
Aksi korporasi seperti stock split dapat secara signifikan memengaruhi peluang saham untuk masuk indeks MSCI. Dalam kasus PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), peluangnya untuk masuk indeks MSCI terbuka setelah melakukan stock split dengan rasio 1:10. Stock split umumnya bertujuan untuk menurunkan harga per lembar saham, sehingga membuatnya lebih terjangkau dan meningkatkan likuiditas saham di pasar. Peningkatan likuiditas dan aksesibilitas ini dapat menarik lebih banyak investor, yang pada gilirannya dapat membantu saham memenuhi kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar yang disyaratkan oleh penyedia indeks seperti MSCI.
Masih Seputar ekonomi
Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati
sekitar 1 jam yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.287 per Dolar AS, Tertekan Inflasi AS dan Kebijakan BI
sekitar 1 jam yang lalu

BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen pada Juli 2025
sekitar 1 jam yang lalu

Bulog Pastikan Beras SPHP Layak Konsumsi, Tersedia 1,3 Juta Ton Hingga Desember 2025
sekitar 4 jam yang lalu

Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Energi, Boeing, dan Tarif 19 Persen
sekitar 4 jam yang lalu

Minyak Brent Capai US$69, Harga Naik Didorong Permintaan AS-Tiongkok
sekitar 4 jam yang lalu

Bapanas Waspadai Beras Oplosan Dijual Premium, Konsumen Rugi Kualitas
sekitar 8 jam yang lalu

Penyaluran BSU Capai 82,69%, Kemenaker Ingatkan Waspada Penipuan Digital
sekitar 8 jam yang lalu

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS
sekitar 8 jam yang lalu

BPS: Harga Beras Naik di 178 Daerah, Sumbang Inflasi Nasional
sekitar 11 jam yang lalu

Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Dini Hari 10 Bulan untuk Perbaikan Runway
sekitar 11 jam yang lalu

Berita Terbaru

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Masa Depan Suku Bunga The Fed: Logan Isyaratkan Tahan, Kandidat Baru Diunggulkan Trump

Film Horor "Panggilan dari Kubur" Tayang 14 Agustus 2025, Tawarkan Teror Emosional

Hindia, Lomba Sihir, dan .Feast Batal Tampil di Tasikmalaya Akibat Penolakan Masyarakat

Starlink SpaceX Targetkan Peluncuran Layanan di Vietnam Kuartal IV 2025
Trending

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru

Sekolah Rakyat Prabowo Targetkan 100 Titik, Perkuat Ideologi dan Entaskan Kemiskinan

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Diplomasi Prabowo di Eropa: Bahas IEU-CEPA dan Hadiri Parade Militer Prancis
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.