
Bapanas mewaspadai praktik curang pencampuran beras medium dan premium yang dijual sebagai beras premium, merugikan konsumen karena kualitas tidak sesuai harga. Beras premium memiliki standar pecahan butir dan kadar air yang berbeda dari beras medium. Bapanas juga mengingatkan potensi penyalahgunaan beras SPHP bersubsidi, menekankan pentingnya integritas pasar beras demi melindungi daya beli dan ketahanan pangan.
🚨 Fakta Utama
- Badan Pangan Nasional (Bapanas) mewaspadai praktik pencampuran beras medium dan premium yang kemudian dijual dengan harga premium.
- Tindakan ini merugikan konsumen karena kualitas beras tidak sesuai harga dan nasi menjadi cepat basi.
- Bapanas juga mengingatkan adanya potensi penyalahgunaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang seharusnya bersubsidi.
🌾 Standar Kualitas Beras
- Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan perbedaan spesifikasi antara beras premium dan medium.
- Beras premium memiliki batas maksimum pecahan butir 15 persen.
- Kadar air maksimal yang diizinkan untuk beras premium adalah 14 persen.
- Spesifikasi ini berbeda dengan beras medium, yang sering menjadi objek pencampuran.
⚖️ Dampak & Tujuan Bapanas
- Praktik pencampuran menyebabkan kualitas beras tidak sepadan dengan harga yang dibayar konsumen.
- Nasi dari beras campuran cenderung cepat basi akibat kadar air yang tinggi.
- Bapanas menekankan pentingnya menjaga integritas pasar beras untuk mencegah praktik curang.
- Tujuan utama Bapanas adalah melindungi daya beli masyarakat dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Apa yang diwaspadai oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) terkait beras?
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mewaspadai dua hal utama terkait beras:
- Praktik pencampuran beras medium dan premium yang kemudian dijual dengan harga premium.
- Potensi penyalahgunaan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang seharusnya bersubsidi.
Mengapa praktik pencampuran beras medium dan premium merugikan konsumen?
Praktik pencampuran beras medium dan premium sangat merugikan konsumen karena:
- Kualitas tidak sesuai harga: Konsumen membayar harga beras premium, namun mendapatkan beras dengan kualitas campuran.
- Nasi cepat basi: Beras campuran cenderung memiliki kadar air yang tinggi, menyebabkan nasi menjadi cepat basi.
Apa perbedaan utama antara beras premium dan beras medium menurut Bapanas?
Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, perbedaan utama antara beras premium dan beras medium terletak pada standar kualitasnya:
- Beras premium: Memiliki batas maksimum pecahan butir 15 persen dan kadar air maksimal 14 persen.
- Beras medium: Memiliki standar kualitas yang berbeda, yang tidak disebutkan secara spesifik dalam informasi ini, namun lebih longgar dibandingkan beras premium.
Berapa batas maksimum pecahan butir untuk beras premium?
Batas maksimum pecahan butir untuk beras premium adalah 15 persen.
Berapa kadar air maksimal yang diizinkan untuk beras premium?
Kadar air maksimal yang diizinkan untuk beras premium adalah 14 persen.
Apa itu beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)?
Beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) adalah beras yang disediakan oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan di pasar. Beras ini seharusnya merupakan beras bersubsidi.
Mengapa Bapanas mewaspadai penyalahgunaan beras SPHP?
Bapanas mewaspadai potensi penyalahgunaan beras SPHP karena beras ini seharusnya bersubsidi dan ditujukan untuk stabilisasi harga serta pasokan. Jika disalahgunakan, misalnya dijual di luar peruntukannya atau dicampur, hal ini dapat mengganggu tujuan program dan merugikan masyarakat yang seharusnya mendapatkan manfaat dari subsidi tersebut.
Apa tujuan Bapanas dalam menjaga integritas pasar beras?
Bapanas menekankan pentingnya menjaga integritas pasar beras untuk mencapai dua tujuan utama:
- Melindungi daya beli masyarakat: Memastikan konsumen mendapatkan beras dengan kualitas dan harga yang sesuai.
- Menjaga ketahanan pangan nasional: Memastikan pasokan beras stabil dan tersedia bagi seluruh masyarakat.
Siapa Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)?
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) adalah Arief Prasetyo Adi.
Masih Seputar ekonomi
Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati
sekitar 2 jam yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.287 per Dolar AS, Tertekan Inflasi AS dan Kebijakan BI
sekitar 2 jam yang lalu

BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen pada Juli 2025
sekitar 2 jam yang lalu

Bulog Pastikan Beras SPHP Layak Konsumsi, Tersedia 1,3 Juta Ton Hingga Desember 2025
sekitar 5 jam yang lalu

Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Energi, Boeing, dan Tarif 19 Persen
sekitar 5 jam yang lalu

Minyak Brent Capai US$69, Harga Naik Didorong Permintaan AS-Tiongkok
sekitar 5 jam yang lalu

Penyaluran BSU Capai 82,69%, Kemenaker Ingatkan Waspada Penipuan Digital
sekitar 9 jam yang lalu

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS
sekitar 9 jam yang lalu

BPS: Harga Beras Naik di 178 Daerah, Sumbang Inflasi Nasional
sekitar 12 jam yang lalu

Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Dini Hari 10 Bulan untuk Perbaikan Runway
sekitar 12 jam yang lalu

Berita Terbaru

Perbati Gelar Seleknas Tinju Akhir Juli untuk SEA Games 2025

Amdal Kereta Gantung Rinjani Diproses KLHK, Investasi Proyek Capai Rp6,7 T

Prabowo Perintahkan BP Haji Berantas Kartel Penyelenggaraan Ibadah Haji

BUMD Merugi Triliunan, Kemendagri Diberi Kewenangan dan Usul UU Baru

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina
Trending

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru

Sekolah Rakyat Prabowo Targetkan 100 Titik, Perkuat Ideologi dan Entaskan Kemiskinan

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Diplomasi Prabowo di Eropa: Bahas IEU-CEPA dan Hadiri Parade Militer Prancis
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.