Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Donald Trump mengancam tarif 10% pada negara BRICS yang mendukung "kebijakan anti-Amerika," setelah BRICS mengecam tarif AS yang mengancam perdagangan global. Trump juga mengancam tarif 100% jika BRICS mencoba mengganti dolar AS. BRICS, yang kini beranggotakan 11 negara, dipandang sebagai penyeimbang kekuatan terhadap AS. China membela BRICS sebagai platform kerja sama yang tidak menargetkan negara manapun.
🚨 Ancaman Tarif AS
- Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10% kepada negara-negara yang mendukung kebijakan "anti-Amerika" dari kelompok BRICS.
- Ancaman tarif 100% akan diberlakukan jika negara-negara BRICS mencoba menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain sebagai pengganti dolar AS dalam perdagangan internasional.
- Ancaman ini muncul setelah para pemimpin BRICS mengecam kebijakan pengenaan tarif AS yang dianggap mengancam perdagangan global dan tidak sesuai dengan aturan WTO.
- Menteri Perdagangan AS menyatakan tarif yang lebih tinggi akan berlaku mulai 1 Agustus jika mitra dagang tidak mencapai kesepakatan dengan Washington.
- Surat pemberitahuan tarif atau kesepakatan dagang dengan berbagai negara akan mulai dikirimkan pada 7 Juli 2025.
🌍 Posisi dan Tujuan BRICS
- BRICS, yang kini beranggotakan 11 negara termasuk Indonesia, dipandang sebagai penyeimbang kekuatan terhadap AS dan Eropa Barat.
- Kelompok ini mengklaim mewakili lebih dari separuh populasi dunia dan 40% output ekonomi global.
- Negara-negara BRICS telah membahas upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS, terutama setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap Rusia pada 2022.
- BRICS mengutuk serangan militer Israel dan AS ke Iran, serta agresi Israel di Palestina, menyerukan gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan.
- Mereka menekankan dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dan hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
💬 Tanggapan dan Konteks
- Trump tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai "kebijakan anti-Amerika", namun diduga terkait dengan upaya BRICS memperluas pengaruh global tanpa dominasi Barat.
- Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menegaskan bahwa BRICS tidak mencari konfrontasi dan menganjurkan keterbukaan serta kerja sama yang saling menguntungkan.
- China membela BRICS sebagai platform penting untuk kerja sama antara negara berkembang dan pasar berkembang, menekankan bahwa blok tersebut tidak menargetkan negara mana pun.
- Tujuan utama dari paket tarif AS adalah untuk menekan negara lain agar mengurangi hambatan perdagangan terhadap impor dari AS.
Apa ancaman utama yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump terkait kelompok BRICS?
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% kepada negara-negara yang dianggap mendukung kebijakan "anti-Amerika" dari kelompok BRICS. Selain itu, Trump juga memperingatkan akan mengenakan tarif yang jauh lebih tinggi, yaitu 100%, jika negara-negara BRICS mencoba menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain sebagai pengganti Dolar AS dalam perdagangan internasional.
Mengapa Presiden Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan kepada negara-negara pendukung BRICS?
Ancaman ini muncul setelah para pemimpin BRICS secara terbuka mengecam kebijakan pengenaan tarif yang dilakukan Amerika Serikat. BRICS menganggap kebijakan tarif AS tersebut mengancam perdagangan global dan tidak sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Meskipun Trump tidak menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan "kebijakan anti-Amerika", hal ini diduga terkait dengan upaya BRICS untuk memperluas pengaruh global tanpa dominasi Barat, serta upaya mereka untuk mengurangi ketergantungan terhadap Dolar AS.
Apa itu kelompok BRICS dan negara mana saja yang menjadi anggotanya saat ini?
BRICS adalah sebuah kelompok negara berkembang dan pasar berkembang yang dipandang sebagai penyeimbang kekuatan terhadap Amerika Serikat dan Eropa Barat. Awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, kelompok ini telah berkembang. Saat ini, BRICS beranggotakan 11 negara, yaitu:
- Brasil
- Rusia
- India
- Tiongkok
- Afrika Selatan
- Mesir
- Ethiopia
- Arab Saudi
- Uni Emirat Arab (UEA)
- Iran
- Indonesia
Kelompok ini mengklaim mewakili lebih dari separuh populasi dunia dan sekitar 40% dari output ekonomi global.
Apa saja kritik dan posisi utama kelompok BRICS terhadap kebijakan Amerika Serikat?
Kelompok BRICS memiliki beberapa kritik dan posisi utama terhadap kebijakan Amerika Serikat dan isu-isu global:
- Kritik terhadap Tarif AS: Mereka mengecam kebijakan pengenaan tarif yang dilakukan AS, menganggapnya mengancam perdagangan global dan tidak sesuai dengan aturan WTO.
- Dukungan Perdagangan Multilateral: BRICS menekankan dukungan terhadap sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan.
- Isu Geopolitik: Mereka mengutuk serangan militer Israel dan AS ke Iran, serta agresi Israel di Palestina. BRICS menyerukan gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
- Hak Penentuan Nasib Sendiri: Mereka juga menekankan dukungan terhadap hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Bagaimana sikap BRICS terkait dominasi Dolar AS dalam perdagangan internasional?
BRICS telah secara aktif membahas upaya untuk mengurangi ketergantungan terhadap Dolar AS dalam perdagangan internasional. Pembahasan ini semakin intensif terutama setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap Rusia pada tahun 2022. Tujuan mereka adalah untuk mencari alternatif atau mengurangi dominasi Dolar AS, yang dianggap memberikan terlalu banyak pengaruh kepada Amerika Serikat dalam sistem keuangan global.
Bagaimana tanggapan Tiongkok sebagai salah satu anggota BRICS terhadap ancaman tarif dari Presiden Trump?
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, menegaskan bahwa BRICS tidak mencari konfrontasi dan menganjurkan keterbukaan serta kerja sama yang saling menguntungkan. Tiongkok membela BRICS sebagai platform penting untuk kerja sama antara negara berkembang dan pasar berkembang. Mao Ning menekankan bahwa blok tersebut tidak menargetkan negara mana pun dan tidak berniat memulai perang dagang dengan Amerika Serikat.
Kapan ancaman tarif tambahan dari Amerika Serikat ini akan mulai berlaku?
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan bahwa tarif yang lebih tinggi akan berlaku mulai 1 Agustus jika mitra dagang tidak mencapai kesepakatan dengan Washington. Selain itu, Presiden Trump juga mengumumkan bahwa surat pemberitahuan tarif atau kesepakatan dagang dengan berbagai negara akan mulai dikirimkan pada hari Senin, 7 Juli 2025. Perlu diketahui bahwa tarif dasar 10% untuk impor dari hampir semua mitra dagang telah berlaku sejak April, dan tarif timbal balik yang lebih tinggi berdasarkan defisit perdagangan, yang sempat ditangguhkan 90 hari, akan berakhir pada 9 Juli.
Apa tujuan utama Amerika Serikat dalam menerapkan paket tarif ini?
Tujuan utama dari paket tarif yang diterapkan Amerika Serikat adalah untuk menekan negara lain agar mengurangi hambatan perdagangan terhadap impor dari AS. Dengan mengenakan tarif, AS berharap dapat menciptakan kondisi perdagangan yang lebih adil dan seimbang, di mana produk-produk Amerika dapat bersaing lebih baik di pasar global.
Bagaimana BRICS memandang perannya dalam tatanan global?
BRICS memandang perannya sebagai penyeimbang kekuatan terhadap dominasi AS dan Eropa Barat dalam tatanan global. Kelompok ini berupaya untuk menciptakan sistem multilateral yang lebih inklusif dan berbasis aturan, di mana suara negara-negara berkembang dan pasar berkembang lebih didengar. Mereka juga berusaha mengurangi ketergantungan pada sistem keuangan yang didominasi Dolar AS, serta mempromosikan kerja sama Selatan-Selatan untuk mencapai pembangunan ekonomi dan stabilitas geopolitik yang lebih merata.
Masih Seputar internasional
Trump Desak Netanyahu Akhiri Perang Gaza, Relokasi Warga Palestina Jadi Fokus Utama
sekitar 18 jam yang lalu

Netanyahu Resmi Calonkan Donald Trump Raih Hadiah Nobel Perdamaian 2025
sekitar 18 jam yang lalu

Donald Trump Ancam Tarif BRICS 10 Persen, China Beri Respons Tegas
sekitar 21 jam yang lalu

Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, Indonesia Terancam Perang Dagang Global
sekitar 21 jam yang lalu

Iran Peringatkan Israel: Siap Serang Dahsyat, Houthi Balas Gempuran Rudal
1 hari yang lalu

Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baru 1 Agustus: Indonesia 32%, Jepang-Korsel 25%
1 hari yang lalu

Banjir Bandang Texas Tewaskan 104 Orang, Puluhan Anak Perkemahan Hilang
1 hari yang lalu

Netanyahu dan Trump Dorong Relokasi Warga Gaza, Klaim Ada Negara Penampung
1 hari yang lalu

Israel Luncurkan Operasi Bendera Hitam, Bombardir Yaman Balas Serangan Houthi
2 hari yang lalu

Donald Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, Indonesia Jadi Target Kebijakan Anti-Amerika
2 hari yang lalu

Berita Terbaru

Resmi! Newcastle United Capai Kesepakatan £55 Juta untuk Winger Anthony Elanga

Skuad Liverpool Kembali Berlatih Pramusim Setelah Duka Kehilangan Diogo Jota

Alice in Borderland Season 3 Tayang September, Arisu dan Usagi Kembali ke Dunia Berbahaya

DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2026, Ekonomi Tumbuh 5,2%-5,8%

Trump Resmi Tetapkan Tarif Impor 32% Produk Indonesia, Ini Respons Pemerintah
Trending

Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen AS, Berlaku Mulai Agustus 2025

Wimbledon 2025: Alcaraz, Djokovic, Sabalenka Melaju, Unggulan Top Berjatuhan di Awal

Piala Presiden 2025: Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All-Star 6-3, Cetak Rekor Penonton

DPR RI Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Pilihan Presiden Prabowo

Trump Ancam Tarif Impor Baru Hingga 70% Mulai 1 Agustus, BRICS dan RI Terancam
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.