Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baru 1 Agustus: Indonesia 32%, Jepang-Korsel 25%
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Presiden Trump menunda pengenaan tarif impor baru hingga 1 Agustus, menargetkan 14 negara termasuk Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan. Indonesia tetap dikenakan tarif 32%. Tarif bertujuan mengurangi defisit perdagangan AS. Negara terdampak diancam tarif tambahan jika membalas. Inggris dan Vietnam berhasil menegosiasikan tarif. Pengumuman ini memicu gejolak pasar, namun pasar saham Asia relatif stabil.
๐๏ธ Kebijakan Tarif AS
- Presiden AS Donald Trump telah menandatangani perintah eksekutif untuk menunda batas waktu pengenaan tarif hingga 1 Agustus, dari batas waktu sebelumnya 9 Juli.
- Keputusan ini diambil di tengah upaya pemerintahan Trump menargetkan banyak negara dengan langkah-langkah perdagangan, mengumumkan pengenaan tarif impor baru pada 14 negara.
- Tarif ini bertujuan untuk mengatasi defisit perdagangan AS, seperti defisit sebesar US$18 miliar dengan Indonesia.
- Trump telah mengirim surat kepada Presiden Prabowo Subianto pada 7 Juli mengenai keputusan pengenaan tarif ini.
๐ Negara Terdampak & Besaran Tarif
- Untuk Indonesia, Trump memutuskan untuk tetap mengenakan tarif impor sebesar 32 persen, sesuai dengan 'tarif resiprokal' yang diumumkan pada April.
- Jepang dan Korea Selatan akan dikenakan tarif 25 persen untuk barang-barang mereka mulai 1 Agustus.
- Negara-negara lain yang terdampak termasuk Bangladesh (35%), Bosnia (30%), Serbia (35%), dan Malaysia (25%).
- Terdapat perbedaan informasi mengenai Kamboja dan Thailand, dengan satu sumber menyebutkan tarif 36% sementara sumber lain melaporkan pengurangan tarif.
๐ค Kondisi & Negosiasi Tarif
- Trump memperingatkan agar tidak ada pembalasan, mengancam kenaikan tarif tambahan jika negara-negara terdampak membalas dengan menaikkan tarif barang-barang Amerika.
- Ia menawarkan pengecualian tarif jika perusahaan dari negara-negara tersebut membangun atau memproduksi produk di AS, dengan jaminan persetujuan cepat.
- Tarif juga dapat berubah jika negara-negara tersebut bersedia menyesuaikan kebijakan dagang dan membuka pasar lebih luas untuk AS.
- Hingga saat ini, hanya Inggris dan Vietnam yang berhasil menegosiasikan tarif impor dengan AS.
๐ Reaksi Pasar Global
- Pengumuman ini memicu gejolak pasar, dengan Yen Jepang melemah terhadap dolar AS.
- Namun, pasar saham Asia menunjukkan ketahanan, dengan indeks Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan menguat meskipun Wall Street melemah.
- Pelaku pasar relatif tenang karena mengingat Trump pernah menarik kembali rencana tarif sebelumnya.
- Volatilitas diperkirakan akan meningkat seiring munculnya lebih banyak surat tarif dan negosiasi menjelang tenggat 1 Agustus.
Apa itu perintah eksekutif terkait tarif impor yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump?
Perintah eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump adalah keputusan untuk menunda batas waktu pengenaan tarif impor baru terhadap sejumlah negara. Batas waktu yang semula ditetapkan pada 9 Juli diundur menjadi 1 Agustus. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi pemerintahan Trump untuk menargetkan banyak negara dengan langkah-langkah perdagangan, terutama untuk mengatasi defisit perdagangan yang dialami Amerika Serikat.
Kapan tarif impor baru yang diumumkan Presiden Trump ini mulai berlaku?
Tarif impor baru yang diumumkan oleh Presiden Trump akan mulai berlaku pada 1 Agustus. Sebelumnya, batas waktu pengenaan tarif ini dijadwalkan pada 9 Juli, namun ditunda melalui perintah eksekutif.
Apa tujuan utama Amerika Serikat mengenakan tarif impor baru ini?
Tujuan utama Amerika Serikat mengenakan tarif impor baru ini adalah untuk mengatasi defisit perdagangan yang dialami AS dengan negara-negara mitra dagangnya. Sebagai contoh, AS memiliki defisit perdagangan sebesar US$18 miliar dengan Indonesia. Kebijakan ini diharapkan dapat menyeimbangkan neraca perdagangan AS.
Negara mana saja yang termasuk dalam daftar 14 negara yang dikenakan tarif impor baru oleh AS?
Presiden Trump telah mengumumkan pengenaan tarif impor baru pada 14 negara. Negara-negara yang terdampak meliputi:
- Indonesia
- Jepang
- Korea Selatan
- Bangladesh
- Bosnia
- Serbia
- Malaysia
- Laos
- Myanmar
- Kazakhstan
- Afrika Selatan
- Tunisia
Terdapat perbedaan informasi mengenai Kamboja dan Thailand; satu sumber menyebutkan mereka akan dikenakan tarif 36%, sementara sumber lain melaporkan bahwa Thailand dan Kamboja menerima pengurangan tarif.
Berapa besaran tarif impor yang dikenakan AS terhadap Indonesia dan mengapa?
Untuk Indonesia, Amerika Serikat memutuskan untuk tetap mengenakan tarif impor sebesar 32 persen. Besaran tarif ini sesuai dengan "tarif resiprokal" yang telah diumumkan pada bulan April, meskipun negosiasi antara kedua negara masih berlangsung. Keputusan ini juga disampaikan melalui surat yang dikirimkan Presiden Trump kepada Presiden Prabowo Subianto pada 7 Juli.
Bagaimana negara-negara yang terdampak dapat menghindari atau mengurangi pengenaan tarif ini?
Negara-negara yang terdampak memiliki beberapa opsi untuk menghindari atau mengurangi pengenaan tarif ini:
- Tidak melakukan pembalasan: Trump telah memperingatkan bahwa jika negara-negara yang terdampak membalas dengan menaikkan tarif barang-barang Amerika, maka akan ada ancaman kenaikan tarif tambahan dari AS.
- Membangun atau memproduksi di AS: AS menawarkan pengecualian tarif jika perusahaan dari negara-negara tersebut bersedia membangun atau memproduksi produk di Amerika Serikat, dengan jaminan persetujuan cepat.
- Menyesuaikan kebijakan dagang: Tarif juga dapat berubah jika negara-negara tersebut bersedia menyesuaikan kebijakan dagang mereka dan membuka pasar lebih luas untuk produk-produk Amerika Serikat.
Negara mana saja yang telah berhasil melakukan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat?
Hingga saat ini, hanya Inggris dan Vietnam yang dilaporkan telah berhasil menegosiasikan tarif impor dengan Amerika Serikat. Beberapa negara lain, termasuk Indonesia dan Korea Selatan, juga telah mengirimkan delegasi untuk bernegosiasi dengan AS sebelum batas waktu 1 Agustus.
Bagaimana reaksi pasar keuangan global terhadap pengumuman tarif ini?
Pengumuman tarif ini memicu gejolak di pasar keuangan global. Yen Jepang melemah terhadap dolar AS. Namun, pasar saham Asia menunjukkan ketahanan, dengan indeks Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan justru menguat, meskipun Wall Street melemah. Pelaku pasar relatif tenang karena mengingat bahwa Presiden Trump pernah menarik kembali rencana tarif sebelumnya. Volatilitas diperkirakan akan meningkat seiring munculnya lebih banyak surat tarif dan negosiasi menjelang tenggat waktu 1 Agustus.
Berapa besaran tarif yang dikenakan pada Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain?
Selain Indonesia, beberapa negara lain juga dikenakan tarif dengan besaran yang bervariasi:
- Jepang: 25 persen
- Korea Selatan: 25 persen
- Bangladesh: 35 persen
- Bosnia: 30 persen
- Serbia: 35 persen
- Malaysia: 25 persen
Untuk Kamboja dan Thailand, terdapat informasi yang berbeda; satu sumber menyebutkan tarif 36%, sementara sumber lain melaporkan adanya pengurangan tarif.
Masih Seputar internasional
Donald Trump Ancam Tarif BRICS 10 Persen, China Beri Respons Tegas
sekitar 2 jam yang lalu

Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, Indonesia Terancam Perang Dagang Global
sekitar 2 jam yang lalu

Iran Peringatkan Israel: Siap Serang Dahsyat, Houthi Balas Gempuran Rudal
sekitar 6 jam yang lalu

Banjir Bandang Texas Tewaskan 104 Orang, Puluhan Anak Perkemahan Hilang
sekitar 9 jam yang lalu

Netanyahu dan Trump Dorong Relokasi Warga Gaza, Klaim Ada Negara Penampung
sekitar 9 jam yang lalu

Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, China Tegaskan Tak Ada Perang Dagang
sekitar 24 jam yang lalu

Israel Luncurkan Operasi Bendera Hitam, Bombardir Yaman Balas Serangan Houthi
sekitar 24 jam yang lalu

Donald Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, Indonesia Jadi Target Kebijakan Anti-Amerika
1 hari yang lalu

BRICS Desak Reformasi PBB dan Tata Kelola Global untuk Keadilan Dunia
1 hari yang lalu

Tarif Baru AS Trump Resmi Berlaku 1 Agustus, Negara Mitra Berpacu Waktu
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Rupiah Perkasa Dekati Rp16.200 per Dolar AS, Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pemerintah Evaluasi Kebijakan Zero ODOL, Siapkan Insentif dan Aturan Tarif Angkut

Cadangan Devisa Indonesia Juni 2025 Meningkat, BI Jamin Stabilitas Ekonomi Nasional

PPATK Bekukan 10 Juta Rekening Bansos Rp2 Triliun, Terindikasi Judi Online

Saham Tesla Anjlok Drastis, Investor Khawatir Fokus Elon Musk Terpecah Partai Politik
Trending

Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen AS, Berlaku Mulai Agustus 2025

Wimbledon 2025: Alcaraz, Djokovic, Sabalenka Melaju, Unggulan Top Berjatuhan di Awal

Piala Presiden 2025: Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All-Star 6-3, Cetak Rekor Penonton

Rekomendasi Gadget Terbaru 2025: Laptop, Tablet, HP Performa Tinggi Harga Terjangkau

DPR RI Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Pilihan Presiden Prabowo
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.