DPR RI Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Pilihan Presiden Prabowo

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

7 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

15 artikel

Komisi I DPR RI rampungkan uji kelayakan 24 calon Dubes, hasilnya diserahkan ke Prabowo. Mayoritas calon adalah diplomat karier dan militer. Penempatan purnawirawan TNI dinilai sebagai pilihan kuat. Calon Dubes harus mampu menerjemahkan visi Presiden. Beberapa nama yang diuji antara lain Abdul Kadir Jaelani (Jerman) dan Hotmangaradja Pandjaitan (Singapura).

🏛️ Proses Uji Kelayakan

  • Komisi I DPR RI telah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon Duta Besar (Dubes) RI selama dua hari, pada 5-6 Juli 2025.
  • Hasil uji kelayakan ini telah diserahkan kepada pimpinan DPR RI untuk diteruskan kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.
  • Peneliti BRIN, Lili Romli, menekankan pentingnya pengisian segera posisi dubes yang kosong untuk efektivitas diplomasi dan promosi global.
  • Komisi I DPR RI tidak mempermasalahkan latar belakang calon dubes, termasuk yang berasal dari tim kampanye nasional, selama memiliki kapasitas dan kinerja yang baik.
  • Sebagian besar calon berasal dari diplomat karier dan militer, dan tidak ada satu pun dari 24 nama tersebut yang berasal dari partai politik.

👥 Latar Belakang Calon Dubes

  • Para calon dubes memiliki kualitas, kapasitas, jam terbang, dan rekam jejak yang mumpuni, berasal dari berbagai latar belakang termasuk diplomat karier, pengusaha, politisi, dan purnawirawan militer.
  • Penempatan Purnawirawan TNI sebagai calon duta besar merupakan pilihan yang kuat dari pemerintah, diibaratkan "petinju kelas berat".
  • Dua purnawirawan TNI yang diusulkan adalah Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan (Singapura) dan Mayjend (Purn) Gina Yoginda (Korea Utara).
  • Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, calon Dubes RI untuk Malaysia, mengakui tidak memiliki pengalaman diplomatik namun memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo dan banyak relasi di Malaysia.
  • Iman Hascarya Kusumo juga pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
  • Beberapa nama penting lainnya termasuk Dwisuryo Indroyono Soesilo (Amerika Serikat) dan Nurmala Kartini Sjahrir (Jepang).

🎯 Harapan dan Peran Strategis

  • Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, menekankan bahwa calon dubes harus mampu menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, bukan membawa visi misi pribadi.
  • Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, meminta para calon dubes untuk berperan aktif dalam diplomasi iklim dan energi bersih, menjalin kemitraan strategis, serta menarik investasi di bidang energi terbarukan.
  • Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menyarankan calon Dubes untuk mempersiapkan mental dan mendalami kepentingan nasional.
  • Calon dubes disarankan untuk mempelajari Laporan Akhir Tugas diplomat sebelumnya dan melakukan analisis SWOT terhadap dampak geostrategi, geopolitik, geoekonomi, dan geososial budaya di negara tujuan.

Apa itu uji kelayakan dan kepatutan calon Duta Besar RI?

keyboard_arrow_down

Uji kelayakan dan kepatutan, atau yang dikenal dengan fit and proper test, adalah sebuah proses evaluasi yang dilakukan oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terhadap calon-calon Duta Besar yang diajukan oleh Presiden. Tujuan utama dari uji ini adalah untuk menilai kapasitas, kapabilitas, rekam jejak, dan kesiapan para calon dalam menjalankan tugas diplomasi sebagai perwakilan negara di luar negeri. Proses ini memastikan bahwa individu yang akan mewakili Indonesia di kancah internasional memiliki kualitas yang memadai untuk menjaga kepentingan nasional, mempromosikan citra negara, serta menjalin hubungan baik dengan negara akreditasi.

Kapan dan oleh siapa uji kelayakan calon Duta Besar RI dilaksanakan?

keyboard_arrow_down

Uji kelayakan dan kepatutan terhadap 24 calon Duta Besar Republik Indonesia telah dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada tanggal 5 dan 6 Juli 2025. Proses penting ini dilakukan oleh Komisi I DPR RI. Setelah selesai, hasil dari uji kelayakan ini kemudian diserahkan kepada pimpinan DPR RI untuk selanjutnya diteruskan kepada Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, sebagai langkah final sebelum penetapan resmi.

Berapa jumlah calon Duta Besar yang mengikuti uji kelayakan dan bagaimana proses selanjutnya setelah uji kelayakan?

keyboard_arrow_down

Sebanyak 24 calon Duta Besar Republik Indonesia telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang diselenggarakan oleh Komisi I DPR RI. Setelah proses uji kelayakan ini selesai, hasilnya akan diserahkan kepada pimpinan DPR RI. Selanjutnya, pimpinan DPR RI akan meneruskan hasil tersebut kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. Presiden memiliki kewenangan untuk memutuskan dan menetapkan nama-nama yang akan resmi menjabat sebagai Duta Besar RI di berbagai negara.

Mengapa pengisian posisi Duta Besar yang kosong dianggap penting?

keyboard_arrow_down

Pengisian posisi Duta Besar yang kosong dianggap sangat penting untuk efektivitas diplomasi dan promosi global Indonesia. Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lili Romli, menekankan bahwa kekosongan posisi ini dapat menghambat kinerja diplomasi negara. Duta Besar adalah ujung tombak perwakilan Indonesia di luar negeri yang bertanggung jawab untuk:

  • Menjaga kepentingan nasional: Melindungi warga negara Indonesia dan kepentingan ekonomi serta politik di negara akreditasi.
  • Meningkatkan hubungan bilateral: Membangun dan memelihara hubungan baik dengan pemerintah dan masyarakat negara tujuan.
  • Mempromosikan Indonesia: Memperkenalkan potensi ekonomi, budaya, dan pariwisata Indonesia kepada dunia.
  • Menarik investasi: Berperan aktif dalam menarik investasi asing ke Indonesia.
  • Diplomasi isu global: Berpartisipasi aktif dalam isu-isu penting seperti diplomasi iklim dan energi bersih, serta transfer pengetahuan di bidang energi terbarukan, seperti yang ditekankan oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno.

Dengan demikian, pengisian posisi ini secara cepat dan tepat akan memastikan bahwa Indonesia memiliki perwakilan yang kuat dan aktif di panggung internasional, yang sangat krusial untuk mencapai tujuan-tujuan strategis negara.

Dari latar belakang apa saja calon Duta Besar yang mengikuti uji kelayakan?

keyboard_arrow_down

Para calon Duta Besar yang mengikuti uji kelayakan memiliki latar belakang yang beragam, menunjukkan pendekatan inklusif dalam pemilihan perwakilan negara. Menurut Ketua Komisi I DPR RI, Utut Adianto, sebagian besar calon berasal dari diplomat karier dan militer. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada satu pun dari 24 nama tersebut yang berasal dari partai politik. Namun, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Budi Djiwandono dan Dave Akbar Fikarno Laksono, memberikan gambaran yang lebih luas, menyebutkan bahwa calon berasal dari berbagai latar belakang, termasuk:

  • Diplomat karier: Individu yang telah lama berkecimpung dalam dunia diplomasi.
  • Pengusaha: Membawa perspektif bisnis dan jaringan ekonomi.
  • Politisi: Meskipun Utut Adianto menyebut tidak ada dari partai politik, pernyataan lain menyebutkan politisi sebagai salah satu latar belakang, mungkin merujuk pada individu yang pernah aktif di politik namun tidak mewakili partai saat ini.
  • Purnawirawan militer: Individu yang memiliki pengalaman kepemimpinan dan strategis dari latar belakang militer. Utut Adianto bahkan mengibaratkan penempatan purnawirawan TNI sebagai "petinju kelas berat", menunjukkan kekuatan dan pengalaman mereka.

Komisi I DPR RI menyatakan tidak mempermasalahkan latar belakang calon, termasuk yang berasal dari tim kampanye nasional, selama mereka memiliki kapasitas dan kinerja yang baik.

Apa saja harapan dan tugas utama yang diemban oleh para calon Duta Besar terpilih?

keyboard_arrow_down

Para calon Duta Besar terpilih diharapkan mengemban sejumlah tugas dan tanggung jawab penting yang selaras dengan visi dan misi negara. Wakil Ketua Komisi I DPR, Sukamta, menekankan bahwa calon Duta Besar harus mampu menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto, bukan membawa visi misi pribadi. Selain itu, Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, secara spesifik meminta para calon Duta Besar untuk:

  • Berperan aktif dalam diplomasi iklim dan energi bersih.
  • Menjalin kemitraan strategis dengan negara akreditasi.
  • Berupaya menarik investasi ke Indonesia.
  • Melakukan transfer pengetahuan, khususnya di bidang energi terbarukan.

Secara umum, mereka diharapkan menjadi perwakilan yang efektif dalam mempromosikan kepentingan nasional, meningkatkan hubungan bilateral, dan berkontribusi pada isu-isu global yang relevan bagi Indonesia.

Apakah ada calon Duta Besar dengan latar belakang khusus yang menarik perhatian?

keyboard_arrow_down

Ya, ada beberapa calon Duta Besar dengan latar belakang khusus yang menarik perhatian selama uji kelayakan. Salah satunya adalah Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, calon Duta Besar RI untuk Malaysia. Meskipun ia mengakui tidak memiliki pengalaman diplomatik, Iman memiliki kedekatan dengan Presiden Prabowo Subianto dan banyak relasi di Malaysia karena pernah tinggal lama dan menikah dengan warga Malaysia. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Selain itu, dua purnawirawan TNI juga diusulkan sebagai calon Duta Besar, yaitu:

  • Letjen (Purn) Hotmangaradja Panjaitan untuk Singapura, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Prancis.
  • Mayjen (Purn) Gina Yoginda untuk Korea Utara, yang pernah menjabat sebagai Wakil Kepala Bais TNI dan Duta Besar RI untuk Afghanistan.

Nama lain yang menonjol adalah Dwisuryo Indroyono Soesilo, mantan Menko Kemaritiman, yang diajukan sebagai calon Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, serta Nurmala Kartini Sjahrir, adik dari Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai calon Duta Besar RI untuk Jepang. Keberagaman latar belakang ini menunjukkan upaya untuk memanfaatkan berbagai keahlian dan jaringan dalam diplomasi Indonesia.

Apa saja saran yang diberikan kepada para calon Duta Besar untuk mempersiapkan diri?

keyboard_arrow_down

Pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, memberikan beberapa saran penting bagi para calon Duta Besar untuk mempersiapkan diri sebelum menjalankan tugas mereka. Saran-saran tersebut meliputi:

  • Mempersiapkan mental: Kesiapan mental sangat penting mengingat tantangan dan tekanan dalam tugas diplomasi.
  • Mendalami kepentingan nasional: Memahami secara mendalam apa saja kepentingan strategis Indonesia yang harus diperjuangkan di negara akreditasi.
  • Mempelajari Laporan Akhir Tugas diplomat sebelumnya: Mempelajari laporan dari Duta Besar sebelumnya dapat memberikan gambaran tentang kondisi, tantangan, dan capaian yang telah ada.
  • Melakukan analisis SWOT: Menganalisis kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) terkait dampak geostrategi, geopolitik, geoekonomi, dan geososial budaya di negara tujuan. Analisis ini membantu dalam merumuskan strategi diplomasi yang efektif dan adaptif terhadap kondisi spesifik di negara akreditasi.

Saran-saran ini bertujuan untuk memastikan bahwa para Duta Besar tidak hanya memiliki kapasitas, tetapi juga persiapan yang matang untuk menghadapi kompleksitas tugas diplomasi di era modern.

Siapa saja beberapa nama calon Duta Besar yang telah menjalani uji kelayakan dan akan ditempatkan di negara mana?

keyboard_arrow_down

Berikut adalah beberapa nama calon Duta Besar yang telah menjalani uji kelayakan dan negara tujuan penempatan mereka:

  • Abdul Kadir Jaelani: Jerman
  • Redianto Heru Nurcahyo: Slovakia
  • Umar Hadi: PTRI New York
  • Hotmangaradja Pandjaitan: Singapura
  • Nurmala Kartini Sjahrir: Jepang
  • Indroyono Soesilo: Amerika Serikat
  • Adam Mulawarman Tugio: Vietnam
  • Laurentius Amrih Jinangkung: Belanda
  • Judha Nugraha: Uni Emirat Arab
  • Sidharto Reza Suryodipuro: PTRI PBB Swiss
  • Andhika Chrisnayudhanto: Brazil
  • Syahda Guruh Langkah Samudera: Qatar
  • Andi Rahardian: Oman
  • Imam As’ari: Ekuador
  • Listyowati: Bangladesh dan Nepal
  • Kuncoro Giri Waseso: Mesir
  • Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo: Malaysia
  • Mayjen (Purn) Gina Yoginda: Korea Utara
  • Yusron Bahauddin Ambary: Algeria
  • Lukman Hakim Siregar: Suriah
  • Berlian Helmy: Azerbaijan
  • Hari Prabowo: Thailand
  • Okto Dorinus Damanik: Papua Nugini
  • Andi Rachmianto: Belgia

Daftar ini mencakup seluruh 24 nama yang disebutkan dalam informasi, menunjukkan cakupan luas penempatan Duta Besar di berbagai belahan dunia.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang