Israel Luncurkan Operasi Bendera Hitam, Bombardir Yaman Balas Serangan Houthi
Pertanyaan
Cara jawab
Singkat & Padat

Israel melancarkan Operasi Bendera Hitam, serangan udara besar ke Yaman, menargetkan pelabuhan dan infrastruktur Houthi yang dituduh digunakan untuk operasi militer dan transfer senjata Iran. Serangan ini merupakan respons terhadap serangan drone dan rudal Houthi ke Israel. Houthi membalas dengan serangan rudal dan menyatakan kesiapan menghadapi Israel, serta terus mendukung Hamas. Belum ada laporan korban jiwa.
⚔️ Serangan Israel
- Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Yaman pada Senin, 7 Juli 2025, dengan sandi Operasi Bendera Hitam.
- Target serangan meliputi tiga pelabuhan utama Yaman (Hodeidah, Ras Isa, Salif) dan pembangkit listrik Ras Qantib/Katib.
- Militer Israel (IDF) menuduh Houthi menggunakan infrastruktur tersebut untuk misi militer dan transfer senjata dari Iran.
- Salah satu target spesifik adalah kapal dagang "Galaxy Leader" yang direbut Houthi, yang disebut IDF dipasangi sistem radar untuk melacak kapal.
- Serangan ini merupakan respons terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal Houthi yang berulang kali diluncurkan ke Israel.
- Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam pembalasan yang lebih kuat jika Houthi terus menyerang.
🚀 Tanggapan Houthi
- Houthi menyatakan pertahanan udara mereka berhasil menghadapi agresi Israel dengan rudal permukaan-ke-udara buatan sendiri.
- Milisi Houthi Yaman meluncurkan rentetan rudal ke Israel sebagai balasan atas serangan tersebut.
- Juru bicara Houthi, Ameen Hayyan dan Yahya Saree, menegaskan kesiapan menghadapi Israel dengan kekuatan penuh.
- Houthi akan terus mendukung Hamas Palestina dan membela diri dari agresi.
- Anggota biro politik Houthi, Mohammed Al Farah, menuduh serangan Israel menargetkan fasilitas sipil dengan tujuan melukai warga sipil.
🌍 Konteks Konflik Regional
- Houthi telah menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak Israel menyerang Hamas di Gaza, mengganggu rute pengiriman global.
- Meskipun sempat mereda, Houthi mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal yang berafiliasi dengan AS setelah AS bergabung dengan serangan Israel di situs nuklir Iran.
- Belum ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat serangan Israel maupun balasan Houthi.
- Serangan Israel terjadi saat PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Washington.
Apa itu Operasi Bendera Hitam yang diluncurkan Israel terhadap Yaman?
Operasi Bendera Hitam adalah sandi untuk serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Israel terhadap wilayah Yaman yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Serangan ini terjadi pada hari Senin, 7 Juli 2025, dan merupakan operasi militer signifikan yang menargetkan infrastruktur penting di Yaman.
Kapan serangan udara Israel terhadap Yaman ini terjadi?
Serangan udara Israel yang dikenal sebagai Operasi Bendera Hitam ini diluncurkan pada Senin, 7 Juli 2025. Ini menandai serangan pertama Israel di Yaman dalam kurun waktu hampir satu bulan terakhir, menunjukkan adanya jeda sebelum eskalasi terbaru ini.
Mengapa Israel melancarkan serangan ini terhadap Yaman?
Menurut Militer Israel (IDF), serangan ini merupakan respons terhadap serangan pesawat tak berawak dan rudal yang berulang kali diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke Israel dalam beberapa minggu terakhir. IDF menuduh Houthi menggunakan infrastruktur yang ditargetkan untuk misi militer, termasuk:
- Mentransfer senjata dari Iran.
- Melakukan operasi teroris terhadap Israel dan sekutunya.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, secara eksplisit menyatakan bahwa serangan ini adalah bagian dari Operasi Bendera Hitam dan merupakan balasan atas agresi Houthi yang berkelanjutan.
Situs-situs apa saja yang menjadi target serangan Israel di Yaman?
Serangan Israel menargetkan beberapa situs penting yang dikendalikan oleh Houthi di Yaman. Target-target utama meliputi:
- Tiga pelabuhan utama Yaman: Hodeidah, Ras Isa, dan Salif. Pelabuhan-pelabuhan ini dianggap krusial karena perannya dalam aktivitas maritim.
- Pembangkit listrik: Disebutkan dengan berbagai nama seperti Ras Qantib, Ras Katib, Ras Kanatib, atau Ras Kathib oleh berbagai sumber.
- Kapal dagang "Galaxy Leader": Kapal ini direbut oleh Houthi pada November 2023 dan menurut IDF, telah dipasangi sistem radar untuk melacak kapal di ruang maritim internasional serta memfasilitasi serangan terhadap kapal komersial.
Penargetan infrastruktur ini menunjukkan upaya Israel untuk melumpuhkan kemampuan militer dan logistik Houthi.
Apa peran kapal "Galaxy Leader" dalam konflik ini sehingga menjadi target?
Kapal dagang "Galaxy Leader" menjadi target spesifik dalam serangan Israel karena perannya yang dituduhkan dalam operasi Houthi. Kapal ini direbut oleh Houthi pada November 2023. Menurut Militer Israel (IDF), setelah direbut, kapal tersebut telah dipasangi sistem radar. Sistem radar ini diduga digunakan untuk:
- Melacak kapal-kapal di ruang maritim internasional.
- Memfasilitasi serangan terhadap kapal-kapal komersial.
Dengan demikian, Israel melihat "Galaxy Leader" bukan lagi sebagai kapal dagang biasa, melainkan sebagai aset militer yang digunakan Houthi untuk mengancam pelayaran global, khususnya di Laut Merah.
Bagaimana respons kelompok Houthi terhadap serangan Israel?
Kelompok Houthi memberikan respons ganda terhadap serangan Israel:
- Klaim Pertahanan Udara: Houthi menyatakan bahwa pertahanan udara mereka berhasil menghadapi agresi Israel dengan menggunakan rudal permukaan-ke-udara lokal atau buatan sendiri. Ini menunjukkan klaim kemampuan pertahanan diri mereka.
- Serangan Balasan: Milisi Houthi Yaman meluncurkan rentetan rudal ke Israel sebagai balasan langsung atas serangan udara tersebut.
Juru bicara Houthi, Ameen Hayyan dan Yahya Saree, menegaskan kesiapan mereka untuk menghadapi Israel dengan kekuatan penuh dan menyatakan akan terus mendukung Hamas Palestina serta membela diri. Anggota biro politik Houthi, Mohammed Al Farah, juga menuduh bahwa serangan Israel menargetkan fasilitas sipil dengan tujuan melukai warga sipil, yang merupakan perspektif berbeda mengenai tujuan serangan Israel.
Apa tujuan Houthi menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah?
Houthi mulai menyerang kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak Israel menyerang Hamas di Gaza. Tujuan utama dari serangan-serangan ini adalah untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Hamas Palestina dan menekan Israel. Tindakan ini telah secara signifikan mengganggu rute pengiriman global, memaksa banyak perusahaan pelayaran untuk mengubah jalur kapal mereka, yang berdampak pada ekonomi dan logistik internasional.
Meskipun sempat mereda, Houthi mengancam akan melanjutkan serangan terhadap kapal yang berafiliasi dengan Amerika Serikat setelah AS bergabung dengan serangan Israel di situs nuklir Iran, menunjukkan perluasan target dan eskalasi potensi konflik maritim.
Apakah ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat serangan ini?
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka-luka yang diakibatkan oleh serangan udara Israel di Yaman maupun serangan balasan rudal dari Houthi ke Israel. Informasi ini menunjukkan bahwa dampak langsung terhadap nyawa manusia belum terkonfirmasi oleh sumber-sumber yang tersedia.
Apa implikasi jangka panjang dari serangan ini menurut pernyataan kedua belah pihak?
Implikasi jangka panjang dari serangan ini menunjukkan potensi eskalasi konflik yang berkelanjutan antara Israel dan Houthi, serta dampaknya terhadap stabilitas regional:
- Ancaman Israel: Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, secara eksplisit mengancam akan membalas lebih kuat jika Houthi terus melancarkan serangan. Ini mengindikasikan bahwa Israel siap untuk meningkatkan intensitas operasi militernya jika provokasi berlanjut.
- Tekad Houthi: Juru bicara Houthi, Ameen Hayyan dan Yahya Saree, menegaskan kesiapan mereka untuk menghadapi Israel dengan kekuatan penuh dan menyatakan komitmen mereka untuk terus mendukung Hamas Palestina serta membela diri. Ini menunjukkan bahwa Houthi tidak akan mundur dan siap untuk konfrontasi lebih lanjut.
Secara keseluruhan, pernyataan dari kedua belah pihak mengindikasikan bahwa serangan ini bukan akhir dari konflik, melainkan bagian dari siklus kekerasan yang lebih besar, dengan potensi peningkatan ketegangan dan dampak yang lebih luas di kawasan Laut Merah dan Timur Tengah.
Masih Seputar internasional
Trump Desak Netanyahu Akhiri Perang Gaza, Relokasi Warga Palestina Jadi Fokus Utama
sekitar 18 jam yang lalu

Netanyahu Resmi Calonkan Donald Trump Raih Hadiah Nobel Perdamaian 2025
sekitar 18 jam yang lalu

Donald Trump Ancam Tarif BRICS 10 Persen, China Beri Respons Tegas
sekitar 21 jam yang lalu

Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, Indonesia Terancam Perang Dagang Global
sekitar 21 jam yang lalu

Iran Peringatkan Israel: Siap Serang Dahsyat, Houthi Balas Gempuran Rudal
1 hari yang lalu

Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baru 1 Agustus: Indonesia 32%, Jepang-Korsel 25%
1 hari yang lalu

Banjir Bandang Texas Tewaskan 104 Orang, Puluhan Anak Perkemahan Hilang
1 hari yang lalu

Netanyahu dan Trump Dorong Relokasi Warga Gaza, Klaim Ada Negara Penampung
1 hari yang lalu

Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, China Tegaskan Tak Ada Perang Dagang
2 hari yang lalu

Donald Trump Ancam Tarif 10% ke BRICS, Indonesia Jadi Target Kebijakan Anti-Amerika
2 hari yang lalu

Berita Terbaru

Resmi! Newcastle United Capai Kesepakatan £55 Juta untuk Winger Anthony Elanga

Skuad Liverpool Kembali Berlatih Pramusim Setelah Duka Kehilangan Diogo Jota

Alice in Borderland Season 3 Tayang September, Arisu dan Usagi Kembali ke Dunia Berbahaya

DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2026, Ekonomi Tumbuh 5,2%-5,8%

Trump Resmi Tetapkan Tarif Impor 32% Produk Indonesia, Ini Respons Pemerintah
Trending

Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen AS, Berlaku Mulai Agustus 2025

Wimbledon 2025: Alcaraz, Djokovic, Sabalenka Melaju, Unggulan Top Berjatuhan di Awal

Piala Presiden 2025: Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All-Star 6-3, Cetak Rekor Penonton

DPR RI Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Pilihan Presiden Prabowo

Trump Ancam Tarif Impor Baru Hingga 70% Mulai 1 Agustus, BRICS dan RI Terancam
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.