
PPATK membekukan sekitar 10 juta rekening bansos bermasalah senilai Rp2 triliun, banyak terindikasi judi online. Ratusan ribu NIK penerima bansos terlibat judi online dengan deposit mencapai Rp957 miliar. Kemensos berkoordinasi dengan PPATK dan Bank Himbara untuk perbaikan data dan evaluasi penerima. Sementara itu, penyaluran BSU terus berjalan dengan verifikasi ketat, dan belasan triliun bansos telah disalurkan.
🚨 Temuan PPATK
- PPATK telah membekukan sekitar 10 juta rekening penerima bantuan sosial (bansos) yang tidak layak atau tidak aktif.
- Nilai saldo yang dibekukan mencapai lebih dari Rp2 triliun dari satu perbankan, dengan data yang akan terus berkembang.
- Banyak dari rekening yang dibekukan terindikasi digunakan untuk transaksi judi online.
- Sebanyak 571.410 Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos terbukti terlibat dalam judi online sepanjang tahun 2024.
- Total deposit dari NIK penerima bansos yang terlibat judi online mencapai Rp957 miliar dari 7,5 juta transaksi.
- Lebih dari 550 ribu penerima bansos aktif bermain judi online dengan total setoran lebih dari Rp900 miliar dalam 7 juta transaksi.
🏛️ Respons Kementerian Sosial
- Kementerian Sosial (Kemensos) telah berkoordinasi erat dengan PPATK untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran sesuai arahan Presiden.
- Hasil analisis PPATK akan menjadi pedoman utama bagi Kemensos dalam perbaikan data penerima bansos.
- Banyak rekening penerima bansos ditemukan tidak aktif atau hanya menerima transfer tanpa transaksi lain.
- Penerima bansos yang terbukti menggunakan rekeningnya untuk judi online akan dievaluasi dan dapat dicoret dari daftar penerima.
- Kemensos juga menggandeng Bank Himbara untuk memperbaiki data rekening penerima bansos.
💼 Sikap Kementerian Ketenagakerjaan
- Menteri Ketenagakerjaan menanggapi kekhawatiran penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk judi online.
- BSU dirancang khusus untuk meningkatkan daya beli pekerja dan penyalahgunaan berada di luar kendali Kemnaker.
- Penyaluran BSU telah menjangkau 8,3 juta penerima dari target 17,3 juta orang.
- Proses verifikasi ketat dilakukan untuk memastikan bantuan BSU tepat sasaran.
- Secara keseluruhan, per 1 Juli 2025, lebih dari Rp20 triliun bansos telah disalurkan kepada belasan juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Apa masalah utama yang ditemukan terkait rekening penerima bantuan sosial?
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan masalah serius terkait rekening penerima bantuan sosial (bansos). Banyak rekening tersebut terbukti tidak layak atau tidak aktif, dan yang lebih mengkhawatirkan, sebagian besar terindikasi digunakan untuk transaksi judi online.
Berapa banyak rekening penerima bantuan sosial yang telah dibekukan oleh PPATK dan berapa nilai saldonya?
PPATK telah membekukan sekitar 10 juta rekening penerima bansos yang terbukti tidak layak atau tidak aktif. Nilai saldo yang berhasil dibekukan mencapai lebih dari Rp2 triliun dari satu perbankan, dan PPATK menyatakan bahwa data ini akan terus berkembang.
Bagaimana keterkaitan antara rekening penerima bantuan sosial dengan aktivitas judi online?
PPATK menemukan keterkaitan yang signifikan antara rekening penerima bansos dengan aktivitas judi online. Sepanjang tahun 2024, sebanyak 571.410 Nomor Induk Kependudukan (NIK) penerima bansos teridentifikasi terlibat dalam judi online. Total deposit dari NIK tersebut mencapai Rp957 miliar yang berasal dari 7,5 juta transaksi. Secara lebih spesifik, lebih dari 550 ribu penerima bansos aktif bermain judi online dengan total setoran lebih dari Rp900 miliar dalam 7 juta transaksi.
Apa langkah-langkah yang diambil Kementerian Sosial untuk mengatasi masalah ini?
Kementerian Sosial (Kemensos) telah berkoordinasi erat dengan PPATK untuk mengatasi masalah ini. Hasil analisis dari PPATK akan menjadi pedoman utama bagi Kemensos untuk memastikan penyaluran bansos tepat sasaran. Selain itu, Kemensos juga menggandeng Bank Himbara untuk memperbaiki data rekening penerima bansos.
Apa konsekuensi bagi penerima bantuan sosial yang terbukti menggunakan rekeningnya untuk judi online?
Menteri Sosial telah menyatakan bahwa penerima bansos yang terbukti menggunakan rekeningnya untuk aktivitas judi online akan dievaluasi secara menyeluruh. Sebagai konsekuensinya, mereka dapat dicoret dari daftar penerima bantuan sosial.
Bagaimana tanggapan Kementerian Ketenagakerjaan terkait potensi penyalahgunaan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk judi online?
Menteri Ketenagakerjaan menyatakan bahwa Bantuan Subsidi Upah (BSU) dirancang khusus untuk meningkatkan daya beli pekerja. Meskipun demikian, penyalahgunaan BSU untuk judi online berada di luar kendali Kementerian Ketenagakerjaan. Namun, penyaluran BSU telah dilakukan dengan verifikasi ketat untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran kepada penerima yang berhak.
Berapa total dana bantuan sosial yang telah disalurkan dan berapa jumlah penerimanya?
Per 1 Juli 2025, lebih dari Rp20 triliun dana bantuan sosial telah disalurkan. Bantuan ini telah menjangkau belasan juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), termasuk program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bansos sembako. Selain itu, terdapat tambahan bansos sebesar Rp200 ribu per bulan yang disalurkan kepada 15 juta KPM.
Apa tujuan utama dari program Bantuan Subsidi Upah (BSU)?
Tujuan utama dari program Bantuan Subsidi Upah (BSU) adalah untuk meningkatkan daya beli pekerja. Program ini dirancang untuk memberikan dukungan finansial kepada pekerja agar mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penyaluran BSU telah menjangkau 8,3 juta penerima dari target 17,3 juta orang.
Masih Seputar ekonomi
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2026, Ekonomi Tumbuh 5,2%-5,8%
sekitar 4 jam yang lalu

Trump Resmi Tetapkan Tarif Impor 32% Produk Indonesia, Ini Respons Pemerintah
sekitar 4 jam yang lalu

Rupiah Perkasa Dekati Rp16.200 per Dolar AS, Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed
sekitar 7 jam yang lalu

Pemerintah Evaluasi Kebijakan Zero ODOL, Siapkan Insentif dan Aturan Tarif Angkut
sekitar 7 jam yang lalu

Cadangan Devisa Indonesia Juni 2025 Meningkat, BI Jamin Stabilitas Ekonomi Nasional
sekitar 8 jam yang lalu

Pemerintah Indonesia Gencar Negosiasi Tarif Dagang dengan AS, Antisipasi Ancaman Trump
sekitar 11 jam yang lalu

Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen AS, Berlaku Mulai Agustus 2025
sekitar 11 jam yang lalu

Berbagai Kementerian Ajukan Tambahan Anggaran Triliunan Rupiah untuk 2026
sekitar 14 jam yang lalu

Indonesia Kirim 10 Ribu Ton Beras, Siapkan Lahan Pertanian untuk Ketahanan Pangan Palestina
sekitar 14 jam yang lalu

BSU Rp600 Ribu Cair di Kantor Pos, Cek Syarat dan Jadwal Pengambilan
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Resmi! Newcastle United Capai Kesepakatan £55 Juta untuk Winger Anthony Elanga

Skuad Liverpool Kembali Berlatih Pramusim Setelah Duka Kehilangan Diogo Jota

Trump Desak Netanyahu Akhiri Perang Gaza, Relokasi Warga Palestina Jadi Fokus Utama

Netanyahu Resmi Calonkan Donald Trump Raih Hadiah Nobel Perdamaian 2025

Alice in Borderland Season 3 Tayang September, Arisu dan Usagi Kembali ke Dunia Berbahaya
Trending

Wimbledon 2025: Alcaraz, Djokovic, Sabalenka Melaju, Unggulan Top Berjatuhan di Awal

Piala Presiden 2025: Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All-Star 6-3, Cetak Rekor Penonton

Rekomendasi Gadget Terbaru 2025: Laptop, Tablet, HP Performa Tinggi Harga Terjangkau

DPR RI Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Pilihan Presiden Prabowo

Netanyahu dan Trump Dorong Relokasi Warga Gaza, Klaim Ada Negara Penampung
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.