
Cadangan devisa Indonesia akhir Juni 2025 mencapai US$152,6 miliar, naik tipis US$100 juta dari Mei. Kenaikan ini didorong penerimaan pajak, jasa, dan penerbitan obligasi pemerintah. Posisi ini setara dengan 6,4 bulan impor, di atas standar internasional. BI menilai cadangan devisa ini mendukung ketahanan eksternal dan stabilitas makroekonomi, didukung persepsi positif investor.
💰 Fakta Utama Cadangan Devisa
- Cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 mencapai US$152,6 miliar.
- Angka ini menunjukkan peningkatan tipis US$100 juta dibandingkan posisi akhir Mei 2025 yang sebesar US$152,5 miliar.
- Kenaikan cadangan devisa bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan obligasi pemerintah atau global bond.
- Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
- Angka ini berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar 3 bulan impor.
🛡️ Fungsi dan Ketahanan
- Bank Indonesia menilai cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal.
- Cadangan devisa juga berperan penting dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional.
- Posisi cadangan devisa dianggap memadai sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga.
- Didukung oleh neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus.
- Persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi nasional turut mendukung kekuatan cadangan devisa.
🏦 Kebijakan Bank Indonesia
- Dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global, BI melakukan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
- Bank Indonesia akan terus bersinergi dengan pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal.
- Sinergi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas perekonomian dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
- Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, mengonfirmasi data cadangan devisa ini.
Siapa yang mencatat posisi cadangan devisa Indonesia dan apa fungsinya secara umum?
Bank Indonesia (BI) adalah lembaga yang mencatat dan mengelola posisi cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa memiliki fungsi krusial bagi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Secara umum, cadangan devisa berfungsi untuk:
- Mendukung ketahanan sektor eksternal: Ini berarti cadangan devisa membantu negara menghadapi gejolak ekonomi global dan menjaga stabilitas nilai tukar mata uang.
- Menjaga stabilitas makroekonomi: Cadangan devisa yang memadai dapat meredam tekanan inflasi dan menjaga keseimbangan ekonomi secara keseluruhan.
- Menjaga stabilitas sistem keuangan: Cadangan devisa memberikan kepercayaan kepada investor dan pelaku pasar bahwa negara memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
Berapa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025?
Pada akhir Juni 2025, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$152,6 miliar. Angka ini juga setara dengan Rp2.477 triliun.
Posisi ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya, yang mengindikasikan adanya aliran masuk devisa ke dalam negeri.
Bagaimana perbandingan posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 dengan bulan sebelumnya?
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 menunjukkan peningkatan tipis dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2025. Pada akhir Mei 2025, cadangan devisa tercatat sebesar US$152,5 miliar, atau setara dengan Rp2.475 triliun.
Ini berarti terjadi kenaikan sebesar US$100 juta dari Mei ke Juni 2025, atau sekitar Rp2 triliun dalam nilai setara rupiah. Kenaikan ini, meskipun tipis, tetap menunjukkan tren positif dalam akumulasi cadangan devisa negara.
Apa saja faktor yang menyebabkan peningkatan cadangan devisa Indonesia?
Kenaikan cadangan devisa Indonesia pada Juni 2025 bersumber dari beberapa faktor utama, yaitu:
- Penerimaan pajak dan jasa: Ini mencerminkan aktivitas ekonomi domestik yang sehat dan penerimaan negara dari sektor-sektor produktif.
- Penerbitan obligasi pemerintah atau global bond: Penerbitan obligasi di pasar internasional menarik masuknya dana asing ke dalam negeri, yang kemudian menambah cadangan devisa. Ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
Kombinasi dari sumber-sumber ini menunjukkan adanya aliran masuk devisa yang positif, baik dari aktivitas ekonomi riil maupun dari pasar keuangan.
Seberapa memadai posisi cadangan devisa Indonesia saat ini menurut standar internasional?
Menurut Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia saat ini dinilai sangat memadai. Kecukupan ini diukur berdasarkan beberapa indikator:
- Pembiayaan impor: Cadangan devisa saat ini setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor.
- Pembiayaan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah: Cadangan devisa juga setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Angka-angka ini jauh di atas standar kecukupan internasional yang umumnya sekitar 3 bulan impor. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki bantalan yang kuat untuk menghadapi gejolak eksternal dan memenuhi kewajiban internasionalnya.
Apa manfaat atau implikasi dari posisi cadangan devisa yang memadai bagi perekonomian Indonesia?
Posisi cadangan devisa yang memadai memiliki manfaat dan implikasi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia:
- Mendukung ketahanan sektor eksternal: Cadangan devisa yang kuat memberikan perlindungan terhadap tekanan eksternal, seperti fluktuasi nilai tukar dan arus modal keluar.
- Menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan: Dengan cadangan devisa yang cukup, Bank Indonesia memiliki ruang gerak yang lebih besar untuk menjaga stabilitas harga dan sistem perbankan.
- Mendukung prospek ekspor: Cadangan devisa yang memadai sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga, karena memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar.
- Neraca transaksi modal dan finansial yang surplus: Posisi cadangan devisa yang kuat didukung oleh perkiraan surplus pada neraca transaksi modal dan finansial, yang menunjukkan masuknya investasi dan dana asing.
- Persepsi positif investor: Cadangan devisa yang tinggi meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi nasional, mendorong investasi dan menjaga stabilitas pasar keuangan.
Secara keseluruhan, cadangan devisa yang kuat adalah indikator kesehatan ekonomi dan kemampuan negara untuk menghadapi tantangan global.
Kebijakan apa yang dilakukan Bank Indonesia terkait cadangan devisa dalam menghadapi ketidakpastian global?
Dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global, Bank Indonesia (BI) secara aktif melakukan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tetap stabil dan tidak mengalami fluktuasi yang berlebihan, yang dapat berdampak negatif pada perekonomian.
Dengan cadangan devisa yang memadai, BI memiliki kapasitas untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan, misalnya dengan menjual atau membeli mata uang asing, untuk meredam volatilitas dan menjaga kepercayaan pasar terhadap rupiah.
Bagaimana Bank Indonesia berencana untuk terus memperkuat ketahanan eksternal dan stabilitas ekonomi?
Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan eksternal, menjaga stabilitas perekonomian, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan ini, BI akan terus bersinergi dengan pemerintah.
Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan moneter dan fiskal berjalan seiring, menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil dan kondusif bagi pertumbuhan jangka panjang. Kolaborasi ini juga akan membantu Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan memanfaatkan peluang yang ada.
Masih Seputar ekonomi
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Makro RAPBN 2026, Ekonomi Tumbuh 5,2%-5,8%
sekitar 4 jam yang lalu

Trump Resmi Tetapkan Tarif Impor 32% Produk Indonesia, Ini Respons Pemerintah
sekitar 4 jam yang lalu

Rupiah Perkasa Dekati Rp16.200 per Dolar AS, Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed
sekitar 7 jam yang lalu

Pemerintah Evaluasi Kebijakan Zero ODOL, Siapkan Insentif dan Aturan Tarif Angkut
sekitar 7 jam yang lalu

PPATK Bekukan 10 Juta Rekening Bansos Rp2 Triliun, Terindikasi Judi Online
sekitar 8 jam yang lalu

Pemerintah Indonesia Gencar Negosiasi Tarif Dagang dengan AS, Antisipasi Ancaman Trump
sekitar 11 jam yang lalu

Indonesia Dihantam Tarif Impor 32 Persen AS, Berlaku Mulai Agustus 2025
sekitar 11 jam yang lalu

Berbagai Kementerian Ajukan Tambahan Anggaran Triliunan Rupiah untuk 2026
sekitar 14 jam yang lalu

Indonesia Kirim 10 Ribu Ton Beras, Siapkan Lahan Pertanian untuk Ketahanan Pangan Palestina
sekitar 14 jam yang lalu

BSU Rp600 Ribu Cair di Kantor Pos, Cek Syarat dan Jadwal Pengambilan
1 hari yang lalu

Berita Terbaru

Resmi! Newcastle United Capai Kesepakatan £55 Juta untuk Winger Anthony Elanga

Skuad Liverpool Kembali Berlatih Pramusim Setelah Duka Kehilangan Diogo Jota

Trump Desak Netanyahu Akhiri Perang Gaza, Relokasi Warga Palestina Jadi Fokus Utama

Netanyahu Resmi Calonkan Donald Trump Raih Hadiah Nobel Perdamaian 2025

Alice in Borderland Season 3 Tayang September, Arisu dan Usagi Kembali ke Dunia Berbahaya
Trending

Wimbledon 2025: Alcaraz, Djokovic, Sabalenka Melaju, Unggulan Top Berjatuhan di Awal

Piala Presiden 2025: Oxford United Kalahkan Liga Indonesia All-Star 6-3, Cetak Rekor Penonton

Rekomendasi Gadget Terbaru 2025: Laptop, Tablet, HP Performa Tinggi Harga Terjangkau

DPR RI Serahkan Hasil Uji Kelayakan 24 Calon Dubes Pilihan Presiden Prabowo

Netanyahu dan Trump Dorong Relokasi Warga Gaza, Klaim Ada Negara Penampung
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.