IHSG Tertekan, Analis Soroti Saham Bank Murah dan Rekomendasi Pilihan di Tengah Volatilitas

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

7 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

12 artikel

IHSG terkoreksi tipis 0,47% dalam sepekan, nilai transaksi harian turun. Investor asing catat jual bersih. IHSG diproyeksikan melemah, menguji support 6.748. Penurunan transaksi terkait IPO. Pasar dipengaruhi kebijakan The Fed, data AS, dan negosiasi dagang AS-Indonesia. KRYA dan KRAS jadi top gainers, NOBU top loser. Saham bank murah berpotensi investasi. BBRI direkomendasikan beli.

๐Ÿ“ˆ Fakta Utama IHSG

  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,47% selama sepekan terakhir hingga 4 Juli 2025.
  • Nilai transaksi harian IHSG menurun 21% menjadi Rp10,39 triliun.
  • Investor asing mencatatkan jual bersih Rp465,75 miliar pada Jumat (4/7) dan total Rp55,99 triliun sepanjang tahun 2025.
  • IHSG diproyeksikan cenderung melemah atau bergerak konsolidasi di awal pekan, dengan potensi menguji level support 6.748.
  • Penurunan nilai transaksi dikaitkan dengan dana investor yang tertahan untuk aksi beli IPO yang dijadwalkan pada 8 dan 9 Juli 2025.

๐ŸŒ Sentimen Pasar Global & Domestik

  • Keputusan The Fed terkait kebijakan moneter yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan akhir Juli menjadi sentimen penting.
  • Data ketenagakerjaan AS yang melampaui ekspektasi memperkuat persepsi ekonomi AS yang solid.
  • Negosiasi dagang AS-Indonesia, termasuk komitmen pembelian produk AS senilai 34 miliar dolar AS, turut mempengaruhi pergerakan pasar.
  • Rilis data ekonomi domestik seperti cadangan devisa dan penjualan ritel juga menjadi sentimen penting bagi pasar.
  • Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan beragam, sementara Wall Street mencetak rekor tertinggi baru.

๐Ÿ“Š Pergerakan Saham & Rekomendasi

  • PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) memimpin daftar top gainers sepekan dengan kenaikan 126,02%.
  • PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) menjadi top loser sepekan dengan penurunan 25%.
  • Sektor perbankan mengalami kontraksi yang menyebabkan valuasi saham bank kembali murah, berpotensi menjadi peluang investasi.
  • Saham-saham BUMN seperti BBTN, BBRI, BBNI, dan BMRI disebut masuk zona murah berdasarkan metrik Price to Book Value (PBV).
  • Analis secara konsisten merekomendasikan saham BBRI untuk dibeli, dengan target harga 12 bulan ke depan sekitar Rp4.703,61 hingga Rp5.400.
  • Beberapa saham lain yang direkomendasikan analis untuk dicermati antara lain GOTO, ICBP, INCO, INKP, MBMA, ADRO, AMRT, BBTN, PTBA, SMGR, BRMS, AADI, BREN, KLAS, dan LSIP.

Apa itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bagaimana kinerjanya pada pekan pertama Juli 2025?

keyboard_arrow_down

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Pada pekan pertama Juli 2025, tepatnya hingga 4 Juli 2025, IHSG mencatatkan koreksi tipis sebesar 0,47%. Meskipun demikian, pada pembukaan perdagangan Jumat, 4 Juli 2025, IHSG sempat menunjukkan penguatan, naik 0,31% ke level 6.899,14 atau 0,22% ke 6.893.

Bagaimana tren nilai transaksi harian dan aktivitas investor asing di IHSG selama sepekan terakhir hingga 4 Juli 2025?

keyboard_arrow_down

Selama sepekan terakhir hingga 4 Juli 2025, nilai transaksi harian di IHSG mengalami penurunan signifikan sebesar 21%, mencapai angka Rp10,39 triliun. Bersamaan dengan itu, investor asing menunjukkan aktivitas jual bersih yang cukup besar. Pada Jumat, 4 Juli 2025, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp465,75 miliar. Secara kumulatif sepanjang tahun 2025, total jual bersih investor asing telah mencapai Rp55,99 triliun.

Apa penyebab penurunan nilai transaksi harian di IHSG?

keyboard_arrow_down

Penurunan nilai transaksi harian di IHSG dikaitkan dengan adanya dana investor yang tertahan. Dana tersebut dialokasikan untuk aksi beli dalam penawaran umum perdana (IPO) saham yang dijadwalkan pada tanggal 8 dan 9 Juli 2025. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran fokus investasi jangka pendek dari pasar reguler ke pasar perdana.

Bagaimana proyeksi pergerakan IHSG di awal pekan setelah 4 Juli 2025?

keyboard_arrow_down

IHSG diproyeksikan cenderung melemah atau bergerak konsolidasi di awal pekan setelah 4 Juli 2025. Potensi pelemahan ini dapat menguji level support 6.748 jika IHSG menembus level 6.813. Beberapa analis memprediksi pergerakan IHSG akan bervariasi dengan kecenderungan melemah, berada dalam rentang support 6.750 hingga resistance 7.000. Ada juga proyeksi yang lebih mendatar, yaitu di kisaran 6.800-7.000.

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pergerakan IHSG saat ini?

keyboard_arrow_down

Pergerakan pasar IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, baik dari dalam maupun luar negeri:

  • Kebijakan Moneter The Fed: Keputusan bank sentral AS (The Fed) terkait suku bunga acuannya, yang diperkirakan akan dipertahankan pada pertemuan akhir Juli, sangat memengaruhi sentimen pasar global dan domestik.
  • Data Ketenagakerjaan AS: Data ketenagakerjaan AS yang melampaui ekspektasi memperkuat persepsi ekonomi AS yang solid, memberikan dampak positif pada pasar global.
  • Negosiasi Dagang AS-Indonesia: Komitmen pembelian produk AS senilai 34 miliar dolar AS dalam negosiasi dagang antara AS dan Indonesia menjadi sentimen positif bagi pasar domestik.
  • Data Ekonomi Domestik: Rilis data ekonomi penting seperti cadangan devisa dan penjualan ritel di Indonesia juga menjadi perhatian investor.
  • Pergerakan Bursa Global: Bursa Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan beragam, sementara Wall Street mencetak rekor tertinggi baru, yang secara tidak langsung memengaruhi sentimen investor di IHSG.

Saham-saham apa saja yang mencatatkan kenaikan dan penurunan tertinggi (top gainers dan top losers) selama periode 30 Juni hingga 4 Juli 2025?

keyboard_arrow_down

Selama sepekan terakhir, dari 30 Juni hingga 4 Juli 2025, beberapa saham menunjukkan kinerja yang menonjol:

  • Top Gainers (Kenaikan Tertinggi):
    • PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA): Memimpin dengan kenaikan signifikan sebesar 126,02%.
    • PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS): Mengalami kenaikan sebesar 45,37%.
  • Top Losers (Penurunan Tertinggi):
    • PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU): Menjadi saham dengan penurunan terbesar, yaitu 25%.
    • PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI): Mengalami penurunan sebesar 24,93%.

Bagaimana kondisi sektor perbankan di IHSG dan apakah ada peluang investasi di saham-saham bank?

keyboard_arrow_down

Sektor perbankan di IHSG mengalami kontraksi, yang menyebabkan valuasi saham-saham bank kembali berada di zona murah berdasarkan metrik Price to Book Value (PBV). Kondisi ini berpotensi menjadi peluang investasi yang menarik karena fundamental perusahaan perbankan yang kuat dan dukungan dari Bank Indonesia. Saham-saham bank BUMN seperti BBTN, BBRI, BBNI, dan BMRI disebut masuk dalam kategori saham murah yang menarik untuk dicermati.

Saham-saham apa saja yang direkomendasikan oleh analis untuk dicermati atau dibeli?

keyboard_arrow_down

Analis secara konsisten merekomendasikan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) untuk dibeli, dengan target harga 12 bulan ke depan berkisar antara Rp4.703,61 hingga Rp5.400. Rekomendasi ini didukung oleh kepercayaan terhadap fundamental perusahaan yang kuat dan transformasi yang sedang berjalan.

Selain BBRI, beberapa saham lain yang direkomendasikan analis untuk dicermati antara lain:

  • GOTO
  • ICBP
  • INCO
  • INKP
  • MBMA
  • ADRO
  • AMRT
  • BBTN
  • PTBA
  • SMGR
  • BRMS
  • AADI
  • BREN
  • KLAS
  • LSIP

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang