
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menunjukkan fluktuasi yang signifikan selama Juni 2025, dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Secara umum, Rupiah mengalami tekanan namun juga menunjukkan momen-momen penguatan, mencerminkan dinamika pasar global dan kondisi ekonomi domestik.
Pergerakan Rupiah Harian (2-3 Juni 2025)
- Senin, 2 Juni 2025
- Pagi: Dibuka melemah tipis ke Rp16.329 per dolar AS (turun 0,02%).
- Prediksi Penguatan: Diprediksi menguat menjadi Rp16.325 per dolar AS.
- Sore: Ditutup menguat signifikan ke Rp16.253 per dolar AS (naik 0,45%). Kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan Rupiah pada posisi Rp16.297 per dolar AS.
- Selasa, 3 Juni 2025
- Pagi: Dibuka melemah ke Rp16.263 per dolar AS (turun 0,06%) atau Rp16.290 per dolar AS (turun 0,23% dari Rp16.253 per dolar AS).
- Sore: Ditutup melemah ke Rp16.308 per dolar AS (turun 0,34%). Kurs Jisdor BI berada di posisi Rp16.288 per dolar AS.
Pergerakan Rupiah Harian (10-11 Juni 2025)
- Selasa, 10 Juni 2025
- Pagi: Dibuka menguat ke Rp16.285 per dolar AS (naik 6 poin atau 0,04%).
- Sore: Ditutup menguat ke Rp16.275 per dolar AS (naik 16 poin atau 0,10% dari penutupan sebelumnya Rp16.291).
- Kurs referensi BI (Jisdor) menempatkan Rupiah pada posisi Rp16.276 per dolar AS.
- Rabu, 11 Juni 2025
- Pagi: Dibuka menguat tipis ke Rp16.272 per dolar AS (naik 3 poin atau 0,02%).
- Sore: Ditutup menguat ke Rp16.260 per dolar AS (naik 15 poin atau 0,09%).
- Kurs referensi BI (Jisdor) menempatkan Rupiah pada posisi Rp16.265 per dolar AS.
Faktor-Faktor Utama yang Memengaruhi Nilai Tukar Rupiah
- Faktor Eksternal
- Kebijakan Perdagangan AS dan Ketegangan AS-Tiongkok: Potensi perang tarif dan tuduhan pelanggaran kesepakatan dagang oleh AS terhadap Tiongkok. Ancaman tarif impor baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump juga berdampak, sempat menekan dolar AS namun menimbulkan ketidakpastian.
- Sentimen positif dari negosiasi perdagangan AS-Tiongkok, termasuk pertemuan pejabat tinggi dan kesepakatan kerangka kerja untuk menerapkan konsensus yang dicapai kedua presiden.
- Pasar mencermati pertemuan antara Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent menjelang konsultasi ekonomi dan perdagangan kedua negara.
- Data Ekonomi Tiongkok: Penurunan dan kontraksi aktivitas manufaktur di Tiongkok menjadi faktor utama pelemahan Rupiah, mengingat Tiongkok adalah mitra dagang utama Indonesia.
- Kekuatan Dolar AS (DXY): Penguatan Dolar AS secara umum di pasar Asia dan rebound Dolar AS setelah periode pelemahan. Pelemahan indeks dolar AS juga terjadi, salah satunya dipicu putusan pengadilan AS terkait tarif era Trump.
- Sentimen Pasar Global: Ketegangan militer Rusia-Ukraina turut membebani sentimen pasar.
- Data Inflasi AS: Antisipasi pasar terhadap data inflasi AS bulan Mei 2025 yang diperkirakan naik. Namun, terdapat juga penurunan ekspektasi inflasi di AS (1 tahun ke depan turun menjadi 3,2%, 3 tahun ke depan 3,0%, dan 5 tahun ke depan 2,6%), yang memberikan sentimen positif.
- Kebijakan Perdagangan AS dan Ketegangan AS-Tiongkok: Potensi perang tarif dan tuduhan pelanggaran kesepakatan dagang oleh AS terhadap Tiongkok. Ancaman tarif impor baja dan aluminium oleh Presiden AS Donald Trump juga berdampak, sempat menekan dolar AS namun menimbulkan ketidakpastian.
- Faktor Internal
- Aliran Modal Asing dan Cadangan Devisa: Masuknya investor asing ke pasar keuangan domestik melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) memberikan dukungan terhadap Rupiah.
- Penguatan Rupiah juga didukung oleh laporan cadangan devisa Indonesia yang positif.
- Kehati-hatian investor dan terus masuknya dana asing ke pasar domestik.
- Data Ekonomi dan Kebijakan Domestik: Data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia yang masih menunjukkan kontraksi berpotensi membatasi penguatan Rupiah. Sebaliknya, surplus neraca dagang Indonesia dan harapan penurunan suku bunga domestik memberikan sentimen positif.
- Paket stimulus ekonomi pemerintah, termasuk diskon transportasi (kereta api, pesawat, angkutan laut) dengan total anggaran Rp0,94 triliun, berpotensi menjaga stabilitas Rupiah dan bertujuan mendorong pariwisata serta UMKM selama libur sekolah Juni-Juli 2025.
- Perhatian pasar terhadap polemik perbedaan metodologi pengukuran kemiskinan antara Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS).
- Aliran Modal Asing dan Cadangan Devisa: Masuknya investor asing ke pasar keuangan domestik melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) memberikan dukungan terhadap Rupiah.
Perbandingan dengan Mata Uang Regional dan Proyeksi Analis
- Kinerja Rupiah dan Mata Uang Regional
- Selama pekan terakhir Mei 2025 (23-30 Mei), Rupiah terdepresiasi 0,43% terhadap dolar AS. Kinerja ini relatif lebih baik dibandingkan won Korea Selatan (-1,27%), baht Thailand (-1,23%), dan yen Jepang (-1,05%).
- Rupiah juga menunjukkan penguatan terhadap won Korea Selatan dan baht Thailand pada periode tersebut.
- Pada 10 Juni 2025, mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi, sementara sejumlah mata uang negara maju terpantau melemah.
- Pada 11 Juni 2025, mata uang Asia kembali bervariasi, dan mata uang negara maju juga menunjukkan pergerakan yang beragam.
- Proyeksi Analis
- Lukman Leong (Doo Financial Futures): Memprediksi kurs Rupiah pada 3 Juni berada di rentang Rp16.200 – Rp16.300 per dolar AS. Untuk 2 Juni, proyeksinya adalah Rp16.250 – Rp16.400 per dolar AS. Lebih lanjut, pada 11 Juni, memprediksi Rupiah berpotensi melemah dengan kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS, dipengaruhi antisipasi hasil pembicaraan tarif AS-Tiongkok dan data inflasi AS.
- Ibrahim Assuaibi: Memperkirakan Rupiah untuk perdagangan setelah 2 Juni akan fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp16.200 – Rp16.250 per dolar AS.
- Analis Lain: Untuk perdagangan 12 Juni 2025, Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan pada kisaran Rp16.250-Rp16.325 per dolar AS, dipengaruhi oleh data inflasi AS yang diperkirakan naik. Ada juga proyeksi Rupiah cenderung melemah terbatas karena perkembangan global, terutama dinamika perundingan perdagangan AS-Tiongkok.




Masih Seputar ekonomi
Modal Asing Rp11,3 Triliun Keluar dari RI, Rupiah Melemah
15 menit yang lalu

Pemerintah Hapus Klasifikasi Beras Premium-Medium Atasi Pengoplosan, Pengamat Tekankan Kualitas
15 menit yang lalu

Pemerintah Dorong UMKM Naik Kelas Lewat NIB, Sertifikasi, dan Rekayasa Sosial
sekitar 2 jam yang lalu

BPS: Kemiskinan Kota Naik, Nasional Turun Jadi 8,47% di Maret 2025
sekitar 2 jam yang lalu

Kemiskinan Jakarta Meningkat Jadi 4,28% pada Maret 2025, Capai 464 Ribu Orang
sekitar 3 jam yang lalu

Pemindahan ASN ke IKN Diundur ke September 2024, Upacara 17 Agustus Jadi Alasan
sekitar 3 jam yang lalu

KLH Segel Empat Perusahaan, Tutup Pabrik Sawit di Riau Atasi Karhutla dan Emisi
sekitar 4 jam yang lalu

Ritel Tarik Beras Oplosan, Aprindo Minta Pemerintah Tindak Tegas
sekitar 4 jam yang lalu

Gubernur Sumut Hadiahi Bebas Cicilan Kredit Setahun untuk UMKM di Festival Tapanuli Utara
sekitar 16 jam yang lalu

Prabowo Prihatin Sampah Bantar Gebang Setinggi 20 Lantai, Pemerintah Percepat PSEL
sekitar 16 jam yang lalu

Kimia Farma Perluas Akses Kesehatan, Suplai Obat ke 93 Kopdes Merah Putih
sekitar 17 jam yang lalu

Berita Terbaru

PBB: Sepertiga Warga Gaza Kelaparan, Serangan Israel Tewaskan Pencari Bantuan

Bumi Capai Hari Kelebihan Sumber Daya 24 Juli 2025, Lebih Cepat dari Tahun Lalu

Indonesia Berpeluang Mediasi Konflik Thailand-Kamboja, Tunggu Mandat ASEAN

Beras Bulog Dioplos di Pekanbaru, Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Jens Raven Dekati Rekor Top Skor Piala AFF U-23 2025 dengan 7 Gol
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Semifinal Piala AFF U-23: Indonesia U-23 Hadapi Thailand di GBK, Antara Kritik dan Keunggulan

Pemerintah Tegaskan Transfer Data Indonesia-AS Bukan Penyerahan Bebas, DPR Minta Transparansi
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.