
Perdana Menteri China, Li Qiang, menyerukan keseimbangan antara pengembangan dan keamanan AI dalam konferensi WIAC di Shanghai. Ia menekankan perlunya konsensus global tentang tata kelola AI di tengah persaingan dengan AS. Li Qiang juga mengumumkan pembentukan badan kerja sama internasional yang dipimpin China untuk tata kelola AI berbasis sumber terbuka. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyoroti pentingnya tata kelola AI sebagai ujian utama kerja sama internasional.
💡 Pernyataan Utama
- Perdana Menteri China, Li Qiang, menekankan pentingnya keseimbangan antara pengembangan dan keamanan kecerdasan buatan (AI).
- Ia menyerukan konsensus global mengenai tata kelola AI di tengah persaingan teknologi.
- Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi World AI Conference (WIAC) di Shanghai.
🌐 Tata Kelola & Kolaborasi Global
- Li Qiang menekankan perlunya pendekatan terbuka dan kolaboratif dalam tata kelola AI.
- China akan membentuk badan kerja sama internasional yang dipimpinnya untuk tata kelola AI berbasis sumber terbuka.
- Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyoroti tata kelola AI sebagai ujian utama kerja sama internasional.
⚔️ Dinamika Persaingan Teknologi
- Seruan China untuk konsensus global muncul di tengah persaingan teknologi AI dengan Amerika Serikat.
- Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan strategi untuk mendorong dominasi AS di sektor AI.
- Strategi Trump melibatkan pemangkasan regulasi untuk mempercepat pengembangan AI di AS.
Apa pesan utama Perdana Menteri China Li Qiang di World AI Conference (WIAC)?
Perdana Menteri China, Li Qiang, dalam konferensi World AI Conference (WIAC) di Shanghai, menekankan pentingnya mencapai keseimbangan antara pengembangan dan keamanan kecerdasan buatan (AI). Ia juga menyerukan konsensus global mengenai tata kelola AI dan pendekatan yang terbuka serta kolaboratif.
Mengapa keseimbangan antara pengembangan dan keamanan AI dianggap penting?
Keseimbangan antara pengembangan dan keamanan AI dianggap penting karena inovasi AI yang pesat perlu diimbangi dengan kerangka keamanan yang kuat. Hal ini bertujuan untuk mencegah potensi risiko, penyalahgunaan, dan memastikan bahwa kemajuan teknologi AI memberikan manfaat positif bagi masyarakat global tanpa menimbulkan ancaman yang tidak terkendali. PM Li Qiang menyoroti hal ini di tengah persaingan teknologi global.
Apa tujuan seruan konsensus global mengenai tata kelola AI?
Tujuan seruan konsensus global mengenai tata kelola AI adalah untuk menciptakan kerangka kerja bersama yang dapat mengatur pengembangan dan penggunaan AI secara etis dan aman di seluruh dunia. Seruan ini muncul di tengah persaingan teknologi yang intens, terutama antara China dan Amerika Serikat, yang menunjukkan perlunya standar dan aturan yang disepakati secara internasional untuk menghindari fragmentasi dan potensi konflik dalam pengembangan AI.
Bagaimana pendekatan China terhadap tata kelola AI?
China, melalui Perdana Menteri Li Qiang, menganjurkan pendekatan yang terbuka dan kolaboratif dalam tata kelola AI. Pendekatan ini mencakup pembentukan badan kerja sama internasional yang dipimpin China untuk tata kelola AI berbasis sumber terbuka, menunjukkan komitmen untuk berbagi pengetahuan dan standar secara global.
Apa peran badan kerja sama internasional yang diusulkan China?
Badan kerja sama internasional yang diusulkan China bertujuan untuk mempromosikan tata kelola AI berbasis sumber terbuka. Ini berarti mendorong transparansi, kolaborasi, dan pengembangan standar bersama dalam ekosistem AI global. Peran utamanya adalah membantu mengatasi tantangan keamanan dan etika secara kolektif, serta memastikan bahwa pengembangan AI dilakukan secara bertanggung jawab dan dapat diakses oleh semua pihak.
Bagaimana pandangan Amerika Serikat, khususnya di bawah mantan Presiden Donald Trump, terhadap dominasi AI?
Mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan strategi untuk mendorong dominasi AS di sektor AI dengan memangkas regulasi. Pendekatan ini kontras dengan seruan China untuk tata kelola global dan kolaborasi, menunjukkan adanya perbedaan filosofi dalam pengembangan dan regulasi AI antara kedua negara adidaya teknologi tersebut. AS cenderung fokus pada percepatan inovasi melalui deregulasi, sementara China menekankan pentingnya tata kelola dan kerja sama internasional.
Siapa lagi yang menyoroti pentingnya tata kelola AI selain PM Li Qiang?
Selain Perdana Menteri China Li Qiang, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga menyoroti pentingnya tata kelola AI. Ia menyebutnya sebagai "ujian utama kerja sama internasional," menekankan bahwa kemampuan negara-negara untuk bekerja sama dalam mengatur AI akan menjadi indikator kunci keberhasilan kolaborasi global di masa depan.
Di mana World AI Conference (WIAC) diselenggarakan?
World AI Conference (WIAC) diselenggarakan di Shanghai.
Masih Seputar teknologi
Startup India Pimpin Inovasi AI, Ubah Solusi Harian dengan Alat Tradisional
31 menit yang lalu

Gletser Mencair Ungkap Kuburan Paus Purba di Pulau Wilczek, Rusia
sekitar 7 jam yang lalu

CEO OpenAI Sam Altman Peringatkan Bahaya Berbagi Data Pribadi dengan AI
sekitar 23 jam yang lalu

5 Cara Cek Data Pribadi Bocor, Cegah Penipuan dan Pembobolan Rekening
1 hari yang lalu

PM China Li Qiang Usulkan Organisasi Global untuk Kerja Sama AI
1 hari yang lalu

Meta Tingkatkan Perlindungan Remaja, Sengketa Verifikasi Usia dengan Apple dan Google Berlanjut
1 hari yang lalu

Kesenjangan Digital dan Risiko Penyalahgunaan Manusia Bayangi Adopsi AI di Indonesia
1 hari yang lalu

Istana Jamin Data Pribadi Aman, Luruskan Isu Transfer ke AS
2 hari yang lalu

Gangguan Global Starlink Lumpuhkan Komunikasi Militer Ukraina 2,5 Jam
2 hari yang lalu

Perlindungan Data RI vs AS: UU PDP Indonesia Unggul Aturan, AS Unggul Penerapan
2 hari yang lalu

Berita Terbaru

Status Klub Menggantung, Bintang Irak Ali Jasim Terancam Absen Lawan Indonesia

Final Piala AFF U-23: Indonesia vs Vietnam, Dua Rekor Baru Siap Tercipta

BKKBN: Bonus Demografi 2025-2045 Peluang Indonesia Atasi Tantangan Kependudukan

Pemerintah Tegaskan Komitmen Pembangunan IKN, Target Tuntas 3 Tahun

Bantuan PKH Tahap 3 Mulai Cair Juli-September, Cek Syarat dan Nominalnya
Trending

Konflik Perbatasan Thailand-Kamboja Memanas: 14 Tewas, 100 Ribu Mengungsi

Tarif Dagang RI-AS 19% Disepakati, AS Ajukan Akses Data dan Komoditas

Bentrokan Perbatasan Thailand-Kamboja Tewaskan 12 Orang, PBB Gelar Rapat Darurat

Kamboja-Thailand Saling Serang di Perbatasan, Jet Tempur Dikerahkan di Tengah Ketegangan Diplomatik

Danantara dan INA Genjot Investasi, Fokus Optimalisasi BUMN dan Tarik FDI
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.