
Harga minyak mentah dunia naik pada Rabu pagi didorong ekspektasi peningkatan permintaan dari AS dan Tiongkok seiring membaiknya ekonomi global. Minyak mentah Brent naik menjadi US$69 per barel, sementara WTI AS menjadi US$66,92. Permintaan musiman yang kuat dan perbaikan ekonomi global yang diprediksi OPEC menjadi faktor pendorong kenaikan ini.
๐ Fakta Utama
- Harga minyak mentah Brent naik 29 sen menjadi US$69 per barel pada Rabu (16/7) pagi.
- Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 40 sen menjadi US$66,92.
- Kenaikan harga ini didorong oleh ekspektasi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat dan Tiongkok.
โฝ Pendorong Permintaan
- Peningkatan permintaan didorong oleh musim panas di belahan bumi utara dan libur Hari Kemerdekaan di AS.
- Analis LSEG mencatat adanya permintaan musiman yang kuat yang memberikan dorongan harga.
- Amerika Serikat dan Tiongkok merupakan konsumen minyak terbesar di dunia yang berkontribusi pada kenaikan harga.
๐ Prospek Ekonomi Global
- Kenaikan harga minyak didukung oleh prospek ekonomi global yang membaik.
- OPEC memperkirakan perbaikan ekonomi global pada paruh kedua tahun ini akan meningkatkan prospek permintaan minyak.
- Kinerja ekonomi India, Brasil, AS, dan Uni Eropa mulai pulih atau di atas ekspektasi, mendukung permintaan.
- Pertumbuhan ekonomi Tiongkok, meskipun melambat, tidak separah yang dikhawatirkan, turut berkontribusi positif.
Apa yang terjadi dengan harga minyak pada 16 Juli?
Pada Rabu, 16 Juli pagi, harga minyak mengalami kenaikan. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat dan Tiongkok, serta prospek perbaikan ekonomi global.
Jenis minyak mentah apa saja yang mengalami kenaikan harga?
Kenaikan harga terjadi pada dua jenis minyak mentah utama:
- Minyak mentah Brent
- Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS
Berapa kenaikan harga untuk minyak mentah Brent dan WTI?
- Harga minyak mentah Brent naik sebesar 29 sen menjadi US$69 per barel.
- Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebesar 40 sen menjadi US$66,92.
Apa penyebab utama kenaikan harga minyak ini?
Kenaikan harga minyak ini terutama didorong oleh beberapa faktor:
- Ekspektasi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat dan Tiongkok, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia.
- Prospek ekonomi global yang membaik, yang mengindikasikan peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi energi.
- Permintaan musiman yang kuat, khususnya selama musim panas di belahan bumi utara dan libur Hari Kemerdekaan di AS.
Negara mana saja yang menjadi pendorong utama peningkatan permintaan minyak?
Dua negara utama yang menjadi pendorong peningkatan permintaan minyak adalah Amerika Serikat dan Tiongkok. Keduanya dikenal sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Bagaimana peran permintaan musiman dalam kenaikan harga minyak?
Permintaan musiman memainkan peran penting dalam kenaikan harga. Analis LSEG mencatat adanya permintaan musiman yang kuat, terutama selama musim panas di belahan bumi utara dan periode libur Hari Kemerdekaan di AS. Peningkatan aktivitas perjalanan dan industri selama periode ini secara alami meningkatkan konsumsi minyak.
Bagaimana proyeksi OPEC terhadap permintaan minyak global?
OPEC memperkirakan bahwa perbaikan ekonomi global pada paruh kedua tahun ini akan secara signifikan meningkatkan prospek permintaan minyak. Meskipun Tiongkok menunjukkan pertumbuhan yang melambat, perlambatan tersebut tidak separah yang dikhawatirkan, yang tetap mendukung prospek permintaan.
Bagaimana kinerja ekonomi global secara umum mempengaruhi harga minyak?
Kinerja ekonomi global yang membaik secara langsung berkorelasi dengan peningkatan permintaan minyak. Ketika ekonomi pulih atau tumbuh di atas ekspektasi, seperti yang terlihat di India, Brasil, AS, dan Uni Eropa, aktivitas industri, transportasi, dan konsumsi energi secara keseluruhan meningkat. Peningkatan permintaan ini, ditambah dengan pasokan yang relatif stabil, mendorong kenaikan harga minyak. Prospek ekonomi global yang positif menciptakan ekspektasi akan konsumsi minyak yang lebih tinggi di masa depan.
Masih Seputar ekonomi
Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Tarif Impor RI Turun 19%, Komitmen Pembelian Besar Disepakati
sekitar 3 jam yang lalu

Rupiah Melemah ke Rp16.287 per Dolar AS, Tertekan Inflasi AS dan Kebijakan BI
sekitar 3 jam yang lalu

BI Pangkas Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen pada Juli 2025
sekitar 3 jam yang lalu

Bulog Pastikan Beras SPHP Layak Konsumsi, Tersedia 1,3 Juta Ton Hingga Desember 2025
sekitar 6 jam yang lalu

Trump Umumkan Kesepakatan Dagang AS-Indonesia: Energi, Boeing, dan Tarif 19 Persen
sekitar 6 jam yang lalu

Bapanas Waspadai Beras Oplosan Dijual Premium, Konsumen Rugi Kualitas
sekitar 10 jam yang lalu

Penyaluran BSU Capai 82,69%, Kemenaker Ingatkan Waspada Penipuan Digital
sekitar 10 jam yang lalu

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS
sekitar 10 jam yang lalu

BPS: Harga Beras Naik di 178 Daerah, Sumbang Inflasi Nasional
sekitar 13 jam yang lalu

Bandara Ngurah Rai Bali Tutup Dini Hari 10 Bulan untuk Perbaikan Runway
sekitar 13 jam yang lalu

Berita Terbaru

Perbati Gelar Seleknas Tinju Akhir Juli untuk SEA Games 2025

Amdal Kereta Gantung Rinjani Diproses KLHK, Investasi Proyek Capai Rp6,7 T

Prabowo Perintahkan BP Haji Berantas Kartel Penyelenggaraan Ibadah Haji

BUMD Merugi Triliunan, Kemendagri Diberi Kewenangan dan Usul UU Baru

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina
Trending

Trump Tetapkan Tarif Impor RI 19%, Barang AS Bebas Bea Masuk

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru

Sekolah Rakyat Prabowo Targetkan 100 Titik, Perkuat Ideologi dan Entaskan Kemiskinan

Putin Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Lanjutkan Serangan di Ukraina

Diplomasi Prabowo di Eropa: Bahas IEU-CEPA dan Hadiri Parade Militer Prancis
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.