Tarif AS 32% Ancam Ekspor, Indonesia Prioritaskan Isu Transshipment China

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

11 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

2 artikel

AS akan mengenakan tarif 32% pada produk Indonesia mulai Agustus 2025. Isu transshipment barang China menjadi perhatian utama. Pemerintah didorong diversifikasi pasar ekspor ke BRICS dan negara lain. Penguatan ekonomi domestik dan penyelesaian perjanjian dagang bilateral dipercepat. Negosiasi dengan AS terus dilakukan, namun diversifikasi pasar menjadi fokus utama pemerintah.

⚡ Ancaman Tarif AS

  • Amerika Serikat akan memberlakukan tarif impor sebesar 32% terhadap produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.
  • Ancaman tarif ini muncul di tengah rivalitas dagang AS-China yang menggeser pemetaan ulang rantai pasok global.
  • Negara-negara ASEAN berpotensi dikenai tarif tinggi hingga 40% jika barang asal China transit di wilayah mereka.

🚢 Isu Transshipment

  • Peneliti CSIS, Riandy Laksono, menilai isu transshipment barang asal China melalui Indonesia lebih mendesak daripada ancaman tarif AS.
  • AS berpotensi menghambat barang "made by China" yang diproduksi di negara lain, termasuk Indonesia, jika terbukti ada praktik transshipment.
  • Penting untuk memperjelas definisi transshipment dan memastikan persyaratan rules of origin terpenuhi untuk menghindari penyalahgunaan.
  • Praktik transshipment dapat mendorong pembangunan dua rantai pasok terpisah, meningkatkan biaya produksi, dan memperlambat pertumbuhan industri.
  • Juru Bicara Kemenko Perekonomian mengakui transshipment adalah praktik umum dan menjadi bagian dari negosiasi tarif dengan AS.

🏛️ Respons Pemerintah

  • Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, mendorong pemerintah untuk mempercepat diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara BRICS, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.
  • Pemerintah juga didorong untuk memperkuat ketahanan ekonomi domestik di sektor pangan, energi, dan moneter, serta mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
  • Juru Bicara Kemenko Perekonomian menyatakan pemerintah akan fokus pada diversifikasi pasar ekspor dan mempercepat penyelesaian perjanjian dagang bilateral seperti IEU-CEPA.
  • Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto saat ini sedang melakukan negosiasi lanjutan di AS terkait isu tarif ini.

Apa ancaman tarif impor yang akan dikenakan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia?

keyboard_arrow_down

Amerika Serikat berencana mengenakan tarif impor sebesar 32% terhadap produk-produk dari Indonesia. Ancaman tarif ini merupakan salah satu isu penting dalam hubungan dagang kedua negara.

Kapan tarif impor baru dari Amerika Serikat akan mulai berlaku?

keyboard_arrow_down

Tarif impor sebesar 32% tersebut dijadwalkan akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. Ini memberikan waktu bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dan mencari solusi.

Apa itu isu transshipment dalam konteks perdagangan internasional?

keyboard_arrow_down

Isu transshipment merujuk pada praktik pengiriman barang melalui negara ketiga untuk menghindari tarif atau pembatasan perdagangan yang berlaku di negara tujuan akhir. Dalam konteks ini, AS khawatir barang-barang "made by China" yang seharusnya dikenai tarif tinggi, diproduksi atau transit di negara lain seperti Indonesia, kemudian diekspor ke AS dengan label "made in Indonesia" untuk menghindari tarif tersebut. Peneliti CSIS, Riandy Laksono, menekankan pentingnya memperjelas definisi transshipment dan memastikan persyaratan rules of origin (aturan asal barang) terpenuhi untuk mencegah penyalahgunaan.

Mengapa isu transshipment dianggap lebih mendesak daripada ancaman tarif?

keyboard_arrow_down

Peneliti CSIS, Riandy Laksono, menilai isu transshipment lebih mendesak karena terkait erat dengan rivalitas dagang antara Amerika Serikat dan China. Rivalitas ini telah bergeser ke pemetaan ulang rantai pasok global, di mana AS berupaya menghambat barang-barang asal China, bahkan jika diproduksi di negara lain. Jika Indonesia tidak dapat membuktikan asal barang dengan jelas, risiko dikenai tarif tinggi akan semakin besar, bahkan lebih dari ancaman tarif awal.

Bagaimana rivalitas dagang AS-China memengaruhi isu transshipment dan rantai pasok global?

keyboard_arrow_down

Rivalitas dagang antara AS dan China telah mendorong AS untuk lebih ketat dalam mengawasi asal-usul barang. AS berpotensi menghambat barang yang secara substansial berasal dari China tetapi diproduksi atau dirakit di negara lain, termasuk Indonesia. Hal ini dapat mendorong pembangunan dua rantai pasok terpisah (satu untuk AS dan satu untuk China), yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya produksi secara global dan berpotensi memperlambat pertumbuhan industri di banyak negara.

Apa dampak potensial dari isu transshipment terhadap negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia?

keyboard_arrow_down

Jika barang asal China transit di wilayah negara-negara ASEAN dan kemudian diekspor ke AS tanpa memenuhi aturan asal barang yang ketat, negara-negara tersebut berpotensi dikenai tarif yang sangat tinggi, bahkan mencapai 40%. Dampak lainnya adalah peningkatan biaya produksi karena perlunya membangun rantai pasok yang terpisah, serta potensi perlambatan pertumbuhan industri akibat kompleksitas dan biaya tambahan ini.

Apa respons pemerintah Indonesia terhadap ancaman tarif impor AS dan isu transshipment?

keyboard_arrow_down

Pemerintah Indonesia, melalui Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa terlalu berharap pada negosiasi dengan AS. Fokus utama pemerintah adalah diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara lain seperti BRICS, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika. Selain itu, pemerintah juga berupaya mempercepat penyelesaian perjanjian dagang bilateral seperti IEU-CEPA (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement). Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sendiri sedang melakukan negosiasi lanjutan di AS.

Langkah-langkah apa yang diusulkan untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan ini?

keyboard_arrow_down

Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, mendorong beberapa langkah strategis:

  • Mempercepat diversifikasi pasar ekspor ke negara-negara BRICS, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika.
  • Melakukan upaya multilateral untuk mencari solusi bersama.
  • Memperkuat ketahanan ekonomi domestik, khususnya di sektor pangan, energi, dan moneter.
  • Mengurangi ketergantungan pada dolar AS.

Langkah-langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari ancaman tarif dan isu transshipment, serta membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan mandiri.

Apakah negosiasi dengan Amerika Serikat masih menjadi opsi bagi pemerintah Indonesia?

keyboard_arrow_down

Ya, negosiasi masih menjadi bagian dari upaya pemerintah Indonesia. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat ini sedang melakukan negosiasi lanjutan di Amerika Serikat. Meskipun Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto menyatakan pemerintah tidak bisa terlalu berharap pada negosiasi, ini menunjukkan bahwa jalur diplomatik tetap ditempuh. Haryo juga mengakui bahwa transshipment adalah praktik umum dan menjadi bagian dari proses negosiasi tarif dengan AS, mengindikasikan bahwa isu ini sedang dibahas dalam dialog bilateral.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang