Pesimisme Lapangan Kerja Meningkat, Survei BI Peringatkan Pemerintah

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

image cover
schedule

Tanggal Publikasi

10 Jul 2025
account_circle
newspaper

Artikel Terkait

2 artikel

Survei BI Juni 2025 menunjukkan pesimisme masyarakat terhadap lapangan kerja (IKLK 94,1), terutama pada usia di atas 60 dan 20-30 tahun. Walaupun IKE naik, ekspektasi penghasilan menurun, mendorong peningkatan rasio konsumsi (75,1%) dan penurunan tabungan (14,1%). Ekonom memperingatkan potensi PHK dan pengangguran, mendesak pemerintah memberikan stimulus daya beli.

๐Ÿ“‰ Fakta Utama Survei BI

  • Survei Bank Indonesia Juni 2025 menunjukkan peningkatan pesimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi penghasilan.
  • Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) berada di zona pesimis pada angka 94,1.
  • Meskipun Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) secara keseluruhan naik, pesimisme terhadap lapangan kerja tetap dominan.

๐Ÿ‘ฅ Dampak Demografi

  • Mayoritas kelompok usia dan pendidikan, kecuali Sarjana, menunjukkan pesimisme terhadap lapangan kerja.
  • Kelompok usia di atas 60 tahun sangat pesimis dengan IKLK 64,3, sementara usia 20-30 tahun juga masuk zona pesimis.
  • Kelompok usia 20-30 tahun juga menunjukkan penurunan optimisme terhadap Indeks Penghasilan Saat Ini dan Indeks Ekspektasi Penghasilan.

๐Ÿ’ฐ Perilaku Konsumsi & Keuangan

  • Rasio konsumsi terhadap pendapatan meningkat menjadi 75,1%.
  • Proporsi pendapatan yang disimpan menurun menjadi 14,1%, sementara pembayaran cicilan stabil.
  • Peningkatan konsumsi tanpa diimbangi tabungan menandakan masyarakat berjuang memenuhi kebutuhan dasar di tengah pendapatan stagnan atau menurun.

๐Ÿ›๏ธ Rekomendasi Kebijakan

  • Ekonom menilai kondisi ini sebagai alarm bagi pemerintah terkait potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan peningkatan pengangguran.
  • Pemerintah perlu merespons dengan stimulus yang menyasar daya beli masyarakat.
  • Tujuannya adalah untuk mencegah penurunan pendapatan dan risiko masyarakat menengah turun kelas.

Apa temuan utama Survei Bank Indonesia (BI) pada Juni 2025?

keyboard_arrow_down

Survei Bank Indonesia (BI) pada Juni 2025 menunjukkan bahwa masyarakat semakin pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja dan ekspektasi penghasilan. Meskipun Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) secara keseluruhan naik, didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG), pesimisme terhadap lapangan kerja dan prospek penghasilan tetap menjadi sorotan utama.

Apa itu Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) dan bagaimana nilainya pada Juni 2025?

keyboard_arrow_down

Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) adalah indikator yang mengukur optimisme masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja. Nilai IKLK di bawah 100 menunjukkan adanya pesimisme. Pada Juni 2025, IKLK berada di zona pesimis, yaitu 94,1. Angka ini mengindikasikan bahwa masyarakat secara umum merasa sulit untuk menemukan pekerjaan atau prospek pekerjaan yang baik.

Kelompok usia dan pendidikan mana yang paling pesimis terhadap ketersediaan lapangan kerja?

keyboard_arrow_down

Mayoritas kelompok usia dan pendidikan menunjukkan pesimisme terhadap ketersediaan lapangan kerja, kecuali kelompok Sarjana. Kelompok yang paling pesimis meliputi:

  • Kelompok usia di atas 60 tahun, dengan IKLK sangat rendah yaitu 64,3.
  • Kelompok usia 20-30 tahun (usia awal kerja), yang juga masuk zona pesimis dengan IKLK 97,2.

Ini menunjukkan bahwa baik generasi muda yang baru memasuki pasar kerja maupun kelompok usia lanjut memiliki kekhawatiran serius tentang prospek pekerjaan.

Bagaimana ekspektasi penghasilan masyarakat menurut survei ini?

keyboard_arrow_down

Survei menunjukkan adanya penurunan optimisme terhadap ekspektasi penghasilan di kalangan masyarakat. Secara khusus, kelompok usia 20-30 tahun, yang merupakan usia awal kerja, menurunkan optimisme mereka terhadap Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Ekspektasi Penghasilan. Penurunan ekspektasi ini mengindikasikan bahwa masyarakat tidak melihat adanya perbaikan signifikan dalam prospek ekonomi keluarga mereka di masa depan.

Bagaimana pola konsumsi dan tabungan masyarakat berubah berdasarkan survei?

keyboard_arrow_down

Survei menunjukkan perubahan pola alokasi pendapatan masyarakat sebagai berikut:

  • Rasio konsumsi terhadap pendapatan meningkat menjadi 75,1%.
  • Proporsi pendapatan yang disimpan (tabungan) menurun menjadi 14,1%.
  • Proporsi pembayaran cicilan stabil di 10,8%.

Ini berarti masyarakat cenderung menghabiskan lebih banyak dari pendapatan mereka untuk konsumsi dan menabung lebih sedikit.

Apa arti peningkatan rasio konsumsi terhadap pendapatan dan penurunan tabungan?

keyboard_arrow_down

Peningkatan konsumsi yang tidak diimbangi dengan peningkatan tabungan menandakan bahwa masyarakat harus memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah pendapatan yang cenderung stagnan atau bahkan menurun. Kondisi ini bisa menjadi indikasi tekanan ekonomi yang dirasakan rumah tangga, di mana mereka harus mengorbankan tabungan untuk memenuhi pengeluaran sehari-hari.

Apa pandangan ekonom mengenai hasil survei ini?

keyboard_arrow_down

Ekonom menilai kondisi yang ditunjukkan oleh survei ini sebagai alarm bagi pemerintah. Mereka melihat adanya potensi peningkatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan peningkatan angka pengangguran di masa mendatang. Ini menunjukkan kekhawatiran serius terhadap stabilitas pasar tenaga kerja dan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara keseluruhan.

Langkah apa yang direkomendasikan bagi pemerintah untuk mengatasi kondisi ini?

keyboard_arrow_down

Ekonom merekomendasikan agar pemerintah segera merespons kondisi ini dengan memberikan stimulus yang menyasar daya beli masyarakat. Tujuannya adalah untuk mencegah penurunan pendapatan lebih lanjut dan mengurangi risiko masyarakat menengah yang berpotensi turun kelas ekonomi. Stimulus ini diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang