
Kementerian Kominfo menanggapi temuan PPATK tentang ratusan ribu penerima bansos yang terlibat judi online. Dirjen Komdigi, Alexander Sabar, menekankan penguatan pengawasan lintas sektor dan sinkronisasi data. Kominfo siap mendukung penanganan lanjutan, termasuk pemutusan akses situs judi online. Strategi multilayer dan AI akan diterapkan untuk identifikasi dan deteksi situs judi online yang menyamar.
🚨 Fakta Utama
- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 571.410 penerima bantuan sosial (bansos) aktif bermain judi online.
- Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menyoroti temuan PPATK ini sebagai masalah serius.
- Komdigi menyatakan kesiapan untuk mendukung PPATK dan kementerian/lembaga terkait dalam penanganan lanjutan.
- Dukungan Komdigi termasuk pemutusan akses secara real-time jika situs judi online menyasar penerima bansos.
⚙️ Strategi Komdigi
- Alexander Sabar menekankan perlunya penguatan pengawasan lintas sektor, sinkronisasi data, serta penguatan regulasi dan interoperabilitas.
- Pemblokiran IP Address saja tidak cukup untuk memberantas judi online karena situs sering berganti domain dan menggunakan teknik obfuscation.
- Kominfo akan menerapkan strategi multilayer untuk mengatasi tantangan pemblokiran yang kompleks.
- Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) akan digunakan untuk crawling dan identifikasi pola konten.
- AI juga akan membantu mendeteksi situs atau aplikasi yang menyamar sebagai konten umum tetapi terkait dengan judi online.
Apa temuan utama PPATK terkait penerima bansos dan judi online?
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan bahwa sebanyak 571.410 penerima bantuan sosial (bansos) teridentifikasi aktif bermain judi online (judol). Temuan ini menyoroti adanya penyalahgunaan dana bansos untuk aktivitas ilegal.
Siapa saja pihak yang terlibat dalam penanganan masalah ini?
Pihak-pihak utama yang terlibat dalam penanganan masalah ini adalah:
- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK): Sebagai lembaga yang menemukan dan menganalisis data transaksi keuangan terkait judi online.
- Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi): Melalui Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, yang bertanggung jawab dalam pengawasan dan penanganan ruang digital.
- Kementerian/Lembaga (K/L) terkait: Komdigi menyatakan kesiapan untuk mendukung K/L lain dalam penanganan lanjutan.
Mengapa penerima bansos menjadi sorotan dalam kasus judi online?
Penerima bansos menjadi sorotan karena temuan PPATK menunjukkan bahwa sejumlah besar dari mereka, yaitu 571.410 orang, aktif terlibat dalam judi online. Hal ini mengindikasikan potensi penyalahgunaan dana bantuan sosial yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan, malah dialihkan untuk aktivitas ilegal dan merugikan.
Langkah-langkah apa yang akan diambil Komdigi untuk mengatasi judi online yang melibatkan penerima bansos?
Komdigi akan mengambil beberapa langkah strategis untuk mengatasi judi online yang melibatkan penerima bansos, antara lain:
- Penguatan pengawasan lintas sektor: Melibatkan berbagai kementerian dan lembaga untuk pengawasan yang lebih komprehensif.
- Sinkronisasi data antar K/L: Memastikan data yang akurat dan terintegrasi untuk pengawasan yang presisi.
- Penguatan regulasi dan interoperabilitas: Memperkuat kerangka hukum dan kemampuan sistem untuk bekerja sama.
- Pemutusan akses real-time: Komdigi siap mendukung PPATK dan K/L terkait untuk memutus akses situs judi online secara langsung jika menyasar penerima bansos.
- Penerapan strategi multilayer dan AI: Menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk identifikasi pola konten dan mendeteksi situs yang menyamar.
Mengapa pemblokiran IP Address saja tidak cukup untuk memberantas judi online?
Alexander Sabar dari Komdigi mengakui bahwa pemblokiran IP Address saja tidak cukup efektif untuk memberantas judi online. Hal ini disebabkan karena situs judi online sering berganti domain dan menggunakan teknik obfuscation (penyamaran atau pengaburan) untuk menghindari deteksi dan pemblokiran. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang lebih canggih.
Bagaimana Komdigi akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pemberantasan judi online?
Komdigi akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari strategi multilayer untuk:
- Melakukan crawling (penjelajahan otomatis) situs dan aplikasi secara ekstensif.
- Mengidentifikasi pola konten yang terkait dengan judi online.
- Mendeteksi situs atau aplikasi yang menyamar sebagai konten umum tetapi sebenarnya terkait dengan aktivitas judi online.
Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas deteksi dan penanganan situs judi online.
Apa pentingnya pengawasan lintas sektor dan sinkronisasi data dalam upaya ini?
Pengawasan lintas sektor dan sinkronisasi data sangat penting untuk mencapai pengawasan yang lebih presisi dan terintegrasi. Dengan melibatkan berbagai kementerian/lembaga dan menyatukan data dari berbagai sumber, pemerintah dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap dan akurat mengenai aktivitas judi online, terutama yang melibatkan penerima bansos. Hal ini memungkinkan respons yang lebih cepat dan terkoordinasi dalam upaya pemberantasan.
Bagaimana Komdigi akan menangani situs judi online yang menyamar sebagai konten umum?
Komdigi akan menangani situs judi online yang menyamar sebagai konten umum dengan menerapkan strategi multilayer dan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). AI akan digunakan untuk melakukan crawling dan mengidentifikasi pola konten, serta secara khusus mendeteksi situs atau aplikasi yang menyamar sebagai konten umum tetapi sebenarnya terkait dengan judi online. Ini merupakan upaya untuk mengatasi teknik penyamaran yang digunakan oleh operator judi online.
Masih Seputar teknologi
Musk Tolak Merger Tesla-xAI, Ajukan Voting Investasi Pemegang Saham
sekitar 2 jam yang lalu

iPhone Lipat Apple Dirumorkan Rilis 2026, Bocoran Spesifikasi dan Harga Terungkap
sekitar 2 jam yang lalu

Tecno Luncurkan Seri Spark 40 Global, Harga Mulai Rp 1,9 Juta
sekitar 19 jam yang lalu

Starlink Hentikan Sementara Layanan Pelanggan Baru di Indonesia Akibat Kapasitas Penuh
sekitar 19 jam yang lalu

YouTube Perketat Monetisasi Konten Mulai Juli 2025, Video Tidak Asli Dilarang
sekitar 23 jam yang lalu

Akun X Elmo Diretas, Unggah Pesan Antisemit dan Rasis
sekitar 23 jam yang lalu

Kejagung Periksa Mantan CEO GoTo dalam Kasus Korupsi Laptop Chromebook
1 hari yang lalu

Zuckerberg: Meta Investasi Ratusan Miliar Dolar untuk Pusat Data AI Superintelligence
1 hari yang lalu

Infinix Rilis Seri Hot 60 Global, Hot 60i Tersedia di Indonesia Mulai Rp 1,4 Juta
2 hari yang lalu

Moonshot AI China Luncurkan Kimi K2, Model AI Sumber Terbuka untuk Bersaing Global
2 hari yang lalu

Google Akuisisi Lisensi AI Windsurf Senilai $2,4 Miliar, Perkuat DeepMind
2 hari yang lalu

Berita Terbaru

Lomba Renang Perairan Terbuka WAC 2025 Singapura Digelar Setelah Penundaan Kualitas Air

Liga Pingpong Indonesia Teken MoU Anti-Doping Usai Diakui Federasi Internasional

BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa hingga 27 Juli

Mentan Klaim Merek Beras Oplosan Ditarik, Kerugian Konsumen Capai Rp 99 Triliun

Gunung Marapi Erupsi, Abu Vulkanik Capai 1.200 Meter, Status Waspada
Trending

Trump Pangkas Tarif Impor RI Jadi 19%, Indonesia Beli Energi dan Pesawat AS

Prabowo-Von der Leyen Sepakati IEU-CEPA, Tarif Nol dan Perdagangan RI-UE Melesat

Pemerintah Luncurkan Kopdes Merah Putih 21 Juli, Siapkan KUR Rp 3 Miliar Bunga 6 Persen

DJP Targetkan Pajak Kripto, Bullion, dan Transaksi Asing; E-commerce Wajib Pungut PPh

Kongres PSI di Solo: Pilih Ketum via E-vote, Luncurkan Logo Baru
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.