
Tanggal Publikasi
6 Jul 2025
Sumber Berita
7 sumber
Total Artikel
11 artikel
Overview
Komisi I DPR RI rampungkan uji kelayakan 24 calon duta besar untuk berbagai negara dan organisasi internasional. Penilaian meliputi pemahaman politik luar negeri, strategi diplomasi, dan kesesuaian dengan visi Presiden. Mayoritas calon adalah diplomat karier, termasuk purnawirawan TNI dan mantan tim sukses Prabowo-Gibran. DPR akan merangkum hasil uji kelayakan untuk disahkan Presiden akhir Juli 2025.
🗓️ Fakta Utama Uji Kelayakan
- Komisi I DPR RI telah melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan bagi 24 calon duta besar untuk berbagai negara sahabat dan organisasi internasional.
- Uji kelayakan ini berlangsung selama dua hari, pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025.
- Tujuan utama uji kelayakan adalah mendalami pemahaman calon dubes mengenai politik luar negeri Indonesia dan negara penempatan.
- Penilaian juga berfokus pada kemampuan calon dubes dalam menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
- Seluruh 24 calon dubes telah menyelesaikan uji kelayakan mereka di hadapan Komisi I DPR RI.
🏛️ Peran dan Kewenangan DPR
- Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyatakan DPR akan mendalami visi, misi, rencana, tahapan, dan target calon dubes.
- Komisi I DPR memiliki kewenangan untuk menerima atau menolak nama-nama yang diusulkan oleh pemerintah.
- DPR juga dapat merekomendasikan pergeseran calon dubes ke negara lain atau penggantian jika dianggap tidak sesuai.
- Penilaian Komisi I didasarkan pada presentasi, rekam jejak, dan kesesuaian calon dengan negara tujuan.
👥 Profil dan Penempatan Calon
- Mayoritas calon dubes yang diuji adalah diplomat karier, menunjukkan pengalaman di bidang diplomasi.
- Salah satu calon yang disebut “kelas berat” adalah Letnan Jenderal TNI (Purn) Hotmangaradja, seorang purnawirawan TNI.
- Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, mantan tim sukses Prabowo-Gibran, diusulkan untuk posisi di Kuala Lumpur, Malaysia.
- Uji kelayakan mencakup calon untuk negara-negara strategis seperti Jerman, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Malaysia.
⏩ Tahapan Selanjutnya dan Harapan
- Anggota Komisi I DPR RI, Oleh Soleh, mengapresiasi respon cepat pemerintah dalam mengisi posisi dubes strategis.
- Proses ini dinilai krusial untuk mencegah penundaan kerja sama investasi akibat kekosongan diplomatik.
- Setelah uji kelayakan, Komisi I DPR akan mengadakan rapat internal untuk merangkum hasil dan memberikan catatan.
- Diharapkan pengesahan oleh Presiden dapat terlaksana pada akhir Juli 2025.
- Para calon dubes yang lolos akan segera dilantik untuk menjalankan tugas diplomatik mereka.
Apa itu uji kepatutan dan kelayakan calon duta besar?
Uji kepatutan dan kelayakan calon duta besar adalah sebuah proses penilaian yang dilakukan oleh Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terhadap nama-nama calon duta besar yang diusulkan oleh pemerintah. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa para calon memiliki kompetensi, pemahaman, dan kesiapan yang memadai sebelum mereka ditugaskan untuk mewakili Indonesia di negara sahabat atau organisasi internasional.
Siapa yang melaksanakan dan kapan uji kelayakan ini berlangsung?
Uji kepatutan dan kelayakan ini dilaksanakan oleh Komisi I DPR RI. Proses ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025.
Apa tujuan utama dari pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan calon duta besar?
Tujuan utama dari pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan calon duta besar adalah untuk:
- Mendalami pemahaman calon duta besar mengenai politik luar negeri Indonesia.
- Mendalami pemahaman calon duta besar mengenai negara atau organisasi internasional tempat mereka akan bertugas.
- Menilai pengalaman dan strategi diplomasi yang dimiliki oleh para calon.
- Menilai kemampuan calon dalam menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
- Memastikan kesesuaian calon dengan negara tujuan penempatan mereka.
Kriteria apa saja yang menjadi fokus penilaian Komisi I DPR RI terhadap calon duta besar?
Dalam uji kelayakan ini, Komisi I DPR RI berfokus pada beberapa kriteria penilaian, antara lain:
- Visi dan Misi: Mendalami visi dan misi yang dimiliki oleh para calon duta besar.
- Rencana, Tahapan, dan Target: Memahami rencana kerja, tahapan yang akan dilalui, serta target yang ingin dicapai oleh calon di negara penempatan.
- Pemahaman Politik Luar Negeri: Menguji pemahaman calon terhadap politik luar negeri Indonesia dan negara tempat mereka akan bertugas.
- Pengalaman dan Strategi Diplomasi: Menilai rekam jejak pengalaman dan strategi diplomasi yang dimiliki calon.
- Keselarasan dengan Visi Presiden: Menilai kemampuan calon dalam menerjemahkan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto.
- Kesesuaian dengan Negara Tujuan: Memastikan bahwa calon memiliki kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan negara tujuan penempatan.
Bagaimana kewenangan Komisi I DPR RI dalam proses pencalonan duta besar?
Komisi I DPR RI memiliki kewenangan yang signifikan dalam proses pencalonan duta besar. Kewenangan tersebut meliputi:
- Menerima atau Menolak: Komisi I berhak untuk menerima atau menolak nama-nama calon duta besar yang diusulkan oleh pemerintah.
- Rekomendasi Pergeseran: Jika dianggap tidak sesuai dengan negara tujuan yang diusulkan, Komisi I dapat merekomendasikan pergeseran calon duta besar ke negara lain.
- Rekomendasi Penggantian: Komisi I juga dapat merekomendasikan penggantian calon jika dinilai tidak memenuhi kriteria atau tidak sesuai.
Keputusan ini didasarkan pada presentasi yang disampaikan calon, penilaian Komisi, serta rekam jejak calon yang bersangkutan.
Siapa saja profil calon duta besar yang menjalani uji kelayakan?
Sebanyak 24 calon duta besar telah menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Mayoritas dari mereka adalah diplomat karier. Beberapa profil yang disebutkan antara lain:
- Seorang purnawirawan TNI, yaitu Letnan Jenderal TNI (Purn) Hotmangaradja, yang disebut sebagai sosok "kelas berat" oleh Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto.
- Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, yang merupakan mantan tim sukses Prabowo-Gibran.
Negara atau organisasi internasional mana saja yang menjadi tujuan penempatan calon duta besar yang diuji?
Sebanyak 24 calon duta besar diuji untuk penempatan di berbagai negara sahabat dan organisasi internasional. Beberapa di antaranya adalah untuk:
- Jerman
- Slovakia
- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York
- Singapura
- Jepang
- Amerika Serikat
- Oman
- Ekuador
- Bangladesh dan Nepal
- Mesir
- Malaysia (untuk Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo)
- Korea Utara
Apa langkah selanjutnya setelah seluruh rangkaian uji kepatutan dan kelayakan selesai?
Setelah seluruh rangkaian uji kepatutan dan kelayakan selesai, langkah selanjutnya adalah:
- Rapat Internal Komisi I DPR: Komisi I DPR akan mengadakan rapat internal untuk merangkum hasil dari seluruh uji kelayakan.
- Pemberian Catatan: Hasil rangkuman tersebut akan disertai dengan catatan dan diberikan kepada pimpinan DPR RI.
Kapan para calon duta besar yang lolos diharapkan akan dilantik dan mengapa proses ini penting?
Para calon duta besar yang lolos uji kepatutan dan kelayakan diharapkan akan dilantik segera setelah pengesahan oleh Presiden. Pengesahan oleh Presiden sendiri diharapkan dapat terlaksana pada akhir Juli 2025.
Proses pengisian posisi duta besar ini dianggap sangat penting karena pemerintah perlu segera mengisi sembilan posisi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI di negara dan organisasi internasional yang strategis. Pengisian posisi ini krusial untuk mencegah penundaan kerja sama investasi dan memastikan kelancaran diplomasi Indonesia di kancah internasional, mengingat kekosongan diplomatik dapat menghambat berbagai bentuk kerja sama.
Masih Seputar politik
Presiden Prabowo Tiba di Brasil Hadiri KTT BRICS, Indonesia Anggota Penuh
sekitar 4 jam yang lalu

DPR Selesaikan Uji Kelayakan 24 Calon Dubes, Hasil Segera Diserahkan Presiden
sekitar 4 jam yang lalu

KPK Dalami Dokumen Menteri UMKM Terkait Surat Viral Istri Kunjungan Eropa
sekitar 7 jam yang lalu

Tom Lembong Dituntut 7 Tahun Penjara dan Denda Rp750 Juta Kasus Impor Gula
sekitar 10 jam yang lalu

Komisi I DPR Rampungkan Uji Kelayakan 24 Calon Dubes RI, Siap Dikirim ke Presiden
sekitar 10 jam yang lalu

Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara: Klaim Kriminalisasi dan Tetap Sekjen PDIP
sekitar 13 jam yang lalu

Fadli Zon Tegas Lanjutkan Proyek Penulisan Ulang Sejarah RI di Tengah Kontroversi
sekitar 13 jam yang lalu

Gugatan Hukum Internasional Brasil: Indonesia Siap Hadapi Kasus Kematian Pendaki Rinjani
1 hari yang lalu

Komisi I DPR Rampungkan Uji Kelayakan 24 Calon Dubes RI, Indroyono Soesilo Calon Kuat AS
1 hari yang lalu

Sekolah Rakyat Prabowo Siap Diluncurkan Juli 2025, Digitalisasi dan Cek Kesehatan Gratis
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Nindy Ayunda Resmi Umumkan Pernikahan dengan Dito Mahendra, Ungkap Status Suami

Paula Verhoeven Tak Ajukan Kasasi Hak Asuh Anak Demi Kebaikan Buah Hati

PMI Manufaktur Indonesia Anjlok Juni 2025: Ketidakpastian Global dan Permintaan Lesu

Transmart Full Day Sale: Diskon Besar Elektronik dan Kebutuhan Rumah Pakai Allo Bank/Mega
Sorotan Dunia Digital: Data Bocor, Cyberbullying Anak, dan Robotika Amazon
Trending

Bintang Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia Tragis Akibat Kecelakaan Mobil di Spanyol

Rekomendasi Gadget Terbaru 2025: Laptop, Tablet, HP Performa Tinggi Harga Terjangkau

Indonesia Genjot Impor AS Rp550 Triliun, Targetkan Tarif Lebih Rendah dari Vietnam

Serbu Transmart Full Day Sale 6 Juli, Diskon Hingga 50%+20% untuk Elektronik

Megawati Hangestri Resmi Gabung Klub Voli Turki Manisa BBSK Musim Depan
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.