Komisi I DPR Rampungkan Uji Kelayakan 24 Calon Dubes RI, Siap Dikirim ke Presiden

Komisi I DPR RI rampungkan uji kelayakan 24 calon Dubes RI, termasuk mantan menteri dan pejabat Kemenlu. Proses ini siap dilanjutkan ke presiden untuk persetujuan.

image cover
leaderboard

Tanggal Publikasi

6 Jul 2025

update

Sumber Berita

6 sumber

newspaper

Total Artikel

10 artikel

article

Overview

Komisi I DPR RI rampungkan uji kelayakan 24 calon Dubes RI dan Wakil Tetap RI untuk PBB. Uji kelayakan ini bertujuan menggali pemahaman calon terkait politik luar negeri dan negara tujuan. Komisi I menyatakan kepuasannya dan menilai semua calon layak. Hasil uji kelayakan akan diserahkan ke pimpinan DPR dan Presiden untuk proses persetujuan lebih lanjut.

🏛️ Proses Uji Kelayakan

  • Komisi I DPR RI telah menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 24 calon Duta Besar (Dubes) RI untuk negara sahabat dan Wakil Tetap RI untuk PBB.
  • Uji kelayakan berlangsung selama dua hari, 5-6 Juli 2025, bertujuan mendengarkan pemahaman calon mengenai politik luar negeri Indonesia dan negara tempat mereka akan bertugas.
  • Proses uji kelayakan dilakukan dalam sesi tertutup untuk menjaga kerahasiaan dan fokus pembahasan.
  • Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono dan Dave Laksono, menyatakan kepuasan atas proses dan menilai semua calon layak mengemban tugas.
  • Sesi pertama pada Sabtu menguji calon untuk AS, Jerman, PBB New York, Singapura, Jepang, Slovakia, Vietnam, Belanda, UAE, PBB Jenewa, Qatar, dan Brasil.
  • Sesi kedua pada Minggu menguji calon untuk Abu Dhabi, Aljazair, Azerbaijan, Thailand, Belgia, Suriah, Bangladesh, Mesir, Malaysia, Papua Nugini, Korea Utara, dan Ekuador.

👥 Profil Calon Dubes

  • Para calon memiliki pengalaman diplomatik yang mumpuni, termasuk mantan dubes, mantan menteri koordinator, dan direktur jenderal di Kementerian Luar Negeri.
  • Latar belakang para calon dubes bervariasi, mulai dari pejabat Kementerian Luar Negeri, mantan dubes, hingga tokoh militer dan politisi.
  • Beberapa nama yang mengikuti uji kelayakan antara lain Abdul Kadir Jaelani (Jerman), Umar Hadi (PTRI New York), Hotmangaradja Pandjaitan (Singapura), Nurmala Kartini Sjahrir (Jepang), dan Indroyono Soesilo (AS).
  • Nama-nama lain yang diuji termasuk Adam Mulawarman Tugio (Vietnam), Laurentius Amrih Jinangkung (Belanda), Judha Nugraha (Uni Emirat Arab), dan Mayor Jenderal TNI (Purn.) Gina Yoginda (Suriah).

📈 Visi dan Program Kerja

  • Para calon dubes menyampaikan rancangan program kerja mereka yang selaras dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto.
  • Program kerja tersebut mencakup isu perlindungan WNI di luar negeri dan peningkatan hubungan bilateral di berbagai sektor.
  • Nurmala Kartini Sjahrir, calon dubes untuk Jepang, membahas hubungan bilateral di bidang ekonomi, perlindungan warga negara, kerja sama kesehatan, dan energi terbarukan, serta menyoroti program hilirisasi Presiden Prabowo.
  • Dubes RI untuk AS ditekankan untuk mengutamakan prinsip politik luar negeri bebas aktif dan membangun jaringan luas demi kemajuan ekonomi, politik, ekonomi kreatif, dan budaya Indonesia.

➡️ Tahapan Selanjutnya

  • Setelah seluruh proses uji kelayakan selesai, Komisi I DPR RI akan mengadakan rapat internal untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi.
  • Hasil uji kelayakan tersebut ditargetkan akan dikirim ke pimpinan DPR RI pada Minggu, 6 Juli 2025 sore.
  • Selanjutnya, pimpinan DPR RI akan bersurat kepada Presiden Prabowo Subianto untuk persetujuan akhir.
  • Presiden, melalui Kementerian Luar Negeri, akan bersurat ke negara tujuan para Dubes tersebut untuk mendapatkan persetujuan (agrement) sebelum penugasan resmi.

Apa itu uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi I DPR RI?

keyboard_arrow_down

Uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) adalah proses evaluasi yang dilakukan oleh Komisi I DPR RI terhadap calon Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk negara sahabat dan Wakil Tetap RI untuk PBB. Proses ini bertujuan untuk menilai pemahaman, kualifikasi, dan kesiapan para calon dalam mengemban tugas diplomatik sebagai perwakilan Indonesia di luar negeri.

Kapan dan berapa lama uji kelayakan dan kepatutan calon Dubes RI ini dilaksanakan?

keyboard_arrow_down

Uji kelayakan dan kepatutan ini dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu, 5-6 Juli 2025.

Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan ini?

keyboard_arrow_down

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan ini adalah:

  • Komisi I DPR RI sebagai pelaksana uji.
  • 24 calon Duta Besar RI untuk negara sahabat dan Wakil Tetap RI untuk PBB sebagai peserta uji.
  • Pimpinan DPR RI yang akan menerima hasil rekomendasi dari Komisi I.
  • Presiden Prabowo Subianto yang akan menerima surat dari Pimpinan DPR RI.
  • Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang akan bersurat ke negara tujuan untuk mendapatkan persetujuan.

Berapa jumlah calon Duta Besar RI yang mengikuti uji kelayakan ini?

keyboard_arrow_down

Sebanyak 24 calon Duta Besar RI untuk negara sahabat dan Wakil Tetap RI untuk PBB telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan ini.

Apa tujuan utama dari pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan calon Dubes RI?

keyboard_arrow_down

Tujuan utama dari pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan ini adalah untuk:

  • Mendengarkan pemahaman para calon mengenai politik luar negeri Indonesia.
  • Mendengarkan pemahaman para calon mengenai negara tempat mereka akan bertugas.
  • Memastikan bahwa para calon memiliki pengalaman diplomatik yang mumpuni dan layak mengemban tugas sebagai perwakilan Indonesia.
  • Menyelaraskan rancangan program kerja para calon dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto.

Bagaimana proses pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan calon Dubes RI ini dilakukan?

keyboard_arrow_down

Proses uji kelayakan dan kepatutan ini dilakukan dalam sesi tertutup. Sesi dibagi menjadi dua hari:

  • Sesi pertama (Sabtu, 5 Juli 2025) meliputi calon dubes untuk Amerika Serikat, Jerman, PBB New York, Singapura, Jepang, Slovakia, Vietnam, Belanda, Uni Emirat Arab (UAE), PBB Jenewa, Qatar, dan Brasil.
  • Sesi kedua (Minggu, 6 Juli 2025) menguji calon dubes untuk Abu Dhabi, Aljazair, Azerbaijan, Thailand, Belgia, Suriah, Bangladesh, Mesir, Malaysia, Papua Nugini, Korea Utara, dan Ekuador.

Dalam sesi ini, para calon menyampaikan rancangan program kerja mereka yang selaras dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto.

Apa saja latar belakang dan kualifikasi para calon Duta Besar yang diuji?

keyboard_arrow_down

Latar belakang para calon Duta Besar yang diuji sangat bervariasi dan menunjukkan kualifikasi yang mumpuni. Mereka termasuk:

  • Mantan Duta Besar.
  • Mantan Menteri Koordinator.
  • Direktur Jenderal di Kementerian Luar Negeri.
  • Pejabat Kementerian Luar Negeri lainnya.
  • Tokoh militer, seperti Mayor Jenderal TNI (Purn.) Gina Yoginda.
  • Politisi.

Beberapa nama yang disebutkan antara lain Abdul Kadir Jaelani (Jerman), Redianto Heru Nurcahyo (Slovakia), Umar Hadi (PTRI New York), Hotmangaradja Pandjaitan (Singapura), Nurmala Kartini Sjahrir (Jepang), Indroyono Soesilo (AS), Adam Mulawarman Tugio (Vietnam), Laurentius Amrih Jinangkung (Belanda), Judha Nugraha (Uni Emirat Arab), Sidharto Reza Suryodipuro (PTRI Jenewa), Andhika Chirsnayudhanto (Brasil), Syahda Guruh Langkah Samudera (Qatar), Yusron Bahauddin Ambary (Abu Dhabi), dan Berlian Helmy (Azerbaijan).

Apa saja program kerja yang disampaikan oleh para calon Duta Besar?

keyboard_arrow_down

Para calon Duta Besar menyampaikan rancangan program kerja yang selaras dengan visi misi Presiden Prabowo Subianto. Secara umum, program kerja tersebut mencakup:

  • Isu perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
  • Peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan negara tempat mereka akan bertugas.

Sebagai contoh, Nurmala Kartini Sjahrir, calon dubes untuk Jepang, membahas hubungan bilateral di berbagai bidang seperti ekonomi, kerja sama kesehatan, energi terbarukan, serta menyoroti program hilirisasi Presiden Prabowo dan sektor tenaga kerja di Jepang. Calon Dubes untuk AS juga ditekankan untuk mengutamakan prinsip politik luar negeri bebas aktif dan membangun jaringan luas untuk kemajuan ekonomi, politik, ekonomi kreatif, dan budaya Indonesia.

Bagaimana tanggapan Komisi I DPR RI terhadap hasil uji kelayakan ini?

keyboard_arrow_down

Wakil Ketua Komisi I DPR, Budisatrio Djiwandono, menyatakan kepuasannya atas proses ini, menyebut para calon memiliki pengalaman diplomatik yang mumpuni. Senada, Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, juga menilai semua calon dubes yang telah diuji layak mengemban tugas. Ini menunjukkan bahwa Komisi I DPR RI secara umum memberikan penilaian positif terhadap kualifikasi dan kesiapan para calon.

Apa langkah selanjutnya setelah uji kelayakan dan kepatutan ini selesai?

keyboard_arrow_down

Setelah seluruh proses uji kelayakan selesai, langkah-langkah selanjutnya adalah:

  1. Komisi I DPR RI akan mengadakan rapat internal untuk memberikan kesimpulan dan rekomendasi.
  2. Hasil uji kelayakan tersebut ditargetkan akan dikirim ke pimpinan DPR RI pada Minggu, 6 Juli 2025 sore.
  3. Selanjutnya, pimpinan DPR RI akan bersurat kepada Presiden Prabowo Subianto.
  4. Presiden, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu), akan bersurat ke negara tujuan para Dubes tersebut untuk mendapatkan persetujuan (agrément).

Sumber Artikel

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.

Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!

Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.

Lamar sekarang