
Tanggal Publikasi
3 Jul 2025
Sumber Berita
4 sumber
Total Artikel
8 artikel
Overview
KPK menangkap lima tersangka, termasuk mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, terkait korupsi proyek jalan Rp231,8 miliar. OTT menyita Rp231 juta, penggeledahan menemukan Rp2,8 miliar dan senjata api. KPK telusuri aliran dana, duga suap mencapai Rp46 miliar. Akademisi dorong tersangka jadi *justice collaborator*. KPK akan usut tuntas, termasuk kemungkinan memanggil Gubernur Sumut.
🚨 Fakta Utama
- KPK telah menangkap lima tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan jalan senilai Rp231,8 miliar di Sumatera Utara.
- Salah satu tersangka utama adalah Topan Obaja Putra Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, yang diduga mengarahkan proyek dan mengatur pemenang lelang.
- Proyek yang diduga dikorupsi meliputi Jalan Sipiongot-batas Labuhanbatu Selatan senilai Rp96 miliar dan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot senilai Rp61,8 miliar.
🔍 Bukti & Penyelidikan
- Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) awal, KPK menyita uang tunai sebesar Rp231 juta di Kabupaten Mandailing Natal.
- Penggeledahan di rumah Topan Ginting menemukan uang tunai sekitar Rp2,8 miliar, sebuah pistol Baretta, dan senapan angin.
- KPK meyakini uang Rp2,8 miliar yang ditemukan di rumah Topan adalah penyebab kualitas jalan di Sumut buruk karena dana pembangunan dikorupsi.
- Penggeledahan masih terus berlangsung di beberapa lokasi di Sumut, termasuk kantor Dinas PUPR Provinsi Sumut.
💰 Aspek Keuangan & Aliran Dana
- Nilai total proyek yang diduga dikorupsi mencapai Rp231,8 miliar.
- Diduga suap yang dijanjikan mencapai 10-20% dari nilai proyek, atau sekitar Rp46 miliar.
- KPK sedang melacak aliran dana dari kasus ini, yang awalnya berjumlah Rp2 miliar dan telah didistribusikan dalam bentuk tunai serta transfer.
⚖️ Tindak Lanjut & Dampak
- KPK menahan kelima tersangka selama 20 hari dan menyebut kasus ini sebagai pintu awal untuk pemeriksaan proyek lain di Sumut.
- KPK memastikan tidak akan tebang pilih dalam mengusut kasus ini dan akan memanggil siapa saja yang diduga mengetahui korupsi, termasuk Gubernur Sumut Bobby Nasution.
- Akademisi dan aktivis antikorupsi mendorong Topan Ginting untuk menjadi justice collaborator agar keterlibatan pihak lain bisa terungkap.
- KPK meyakini pengusutan kasus ini didukung masyarakat karena dampak buruk jalan rusak yang diakibatkan korupsi.
Apa kasus dugaan korupsi yang sedang diusut oleh KPK di Sumatera Utara?
Kasus ini berkaitan dengan dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara yang bernilai total Rp231,8 miliar. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada pengaturan proyek dan pemenang lelang untuk keuntungan pribadi, yang berujung pada kualitas jalan yang buruk.
Siapa saja pihak yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini?
KPK telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yaitu:
- Topan Obaja Putra Ginting, mantan Kepala Dinas PUPR Sumut.
- Rasuli Efendi Siregar, Kepala UPTD Gunung Tua Dinas PUPR Sumut.
- Heliyanto, PPK Satker PJN Wilayah I Pemprov Sumut.
- M Akhirun Efendi Siregar, Direktur Utama PT DNG.
- M Rayhan Dulasmi Pilang, Direktur PT RN.
Berapa total nilai proyek jalan yang diduga dikorupsi?
Total nilai proyek jalan yang diduga dikorupsi adalah Rp231,8 miliar. Proyek ini mencakup, antara lain, pembangunan Jalan Sipiongot-batas Labuhanbatu Selatan senilai Rp96 miliar dan Jalan Hutaimbaru-Sipiongot senilai Rp61,8 miliar. Nilai total Rp231,8 miliar menunjukkan cakupan proyek yang lebih luas dari dua jalan yang disebutkan secara spesifik.
Kapan Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK dilakukan dalam kasus ini?
Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK dalam kasus ini dilakukan pada 26 Juni 2024. Dalam OTT awal tersebut, KPK berhasil menyita uang tunai sebesar Rp231 juta di Kabupaten Mandailing Natal.
Apa saja barang bukti yang ditemukan KPK saat penggeledahan terkait kasus ini?
Setelah OTT, KPK melakukan penggeledahan di beberapa lokasi, termasuk kantor Dinas PUPR Provinsi Sumut dan rumah mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting. Barang bukti yang disita meliputi:
- Sejumlah dokumen penting terkait dugaan korupsi.
- Uang tunai sekitar Rp2,8 miliar yang ditemukan di rumah Topan Ginting.
- Sebuah pistol Baretta dengan 7 butir amunisi.
- Sebuah senapan angin dengan 2 pak amunisi.
KPK akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melacak asal-usul senjata api yang ditemukan tersebut.
Bagaimana modus operandi dugaan korupsi dalam proyek pembangunan jalan ini?
Modus operandi yang diduga dilakukan dalam kasus ini adalah:
- Pengarahan Proyek: Tersangka Topan Obaja Putra Ginting diduga mengarahkan proyek kepada PT DNG sejak tahap survei.
- Pengaturan Lelang: Topan juga diduga mengatur pemenang lelang proyek untuk keuntungan pribadi.
- Penerimaan Suap: Diduga suap yang dijanjikan mencapai 10-20% dari nilai proyek Rp231,8 miliar, atau sekitar Rp46 miliar. KPK sedang melacak aliran dana ini, yang awalnya berjumlah Rp2 miliar dan telah didistribusikan dalam bentuk tunai, transfer, dan sisa Rp231 juta.
Apa dampak dugaan korupsi ini terhadap kualitas jalan di Sumatera Utara?
KPK meyakini bahwa uang Rp2,8 miliar yang ditemukan di rumah Topan Obaja adalah salah satu penyebab utama buruknya kualitas jalan di Sumatera Utara. Dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan jalan diduga dikorupsi, sehingga berdampak langsung pada infrastruktur jalan yang rusak dan merugikan masyarakat. KPK juga menyatakan bahwa pengusutan kasus ini didukung oleh masyarakat karena dampak buruk jalan rusak yang mereka alami.
Apakah ada potensi keterlibatan pihak lain yang lebih tinggi dalam kasus ini, termasuk Gubernur Sumut?
KPK memastikan tidak akan tebang pilih dalam mengusut kasus ini dan akan memanggil siapa saja yang diduga mengetahui korupsi, termasuk Gubernur Sumut Bobby Nasution. Kasus ini juga disebut sebagai pintu awal untuk pemeriksaan proyek-proyek lain di Sumatera Utara, mengindikasikan potensi pengembangan kasus dan keterlibatan pihak lain yang lebih luas.
Berapa lama para tersangka ditahan oleh KPK?
Kelima tersangka telah ditahan oleh KPK selama 20 hari untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.
Apakah ada kemungkinan salah satu tersangka menjadi justice collaborator (JC) dalam kasus ini?
Akademisi dan aktivis antikorupsi mendorong KPK untuk memberikan ruang bagi Topan Obaja Putra Ginting untuk menjadi justice collaborator (JC). Hal ini didasari oleh posisinya yang strategis sebagai mantan Kepala Dinas PUPR Sumut, yang diyakini dapat membongkar keterlibatan pihak lain atau aktor besar yang mungkin terlibat dalam kasus korupsi ini. Jika Topan menjadi JC, diharapkan informasi mengenai jaringan korupsi yang lebih luas dapat terungkap.
Masih Seputar politik
DPR Terima Surpres 24 Calon Dubes RI, Uji Kelayakan Dilakukan Rahasia
42 menit yang lalu

Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, DPR dan Parpol Siapkan Sikap Bersama
44 menit yang lalu

Surat Pemakzulan Gibran Belum Sampai DPR, Puan Maharani Janji Segera Tindak Lanjuti
sekitar 4 jam yang lalu

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Dituntut 7 Tahun Penjara oleh Jaksa KPK
sekitar 4 jam yang lalu

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Minta Maaf Atas Pernyataan Kekerasan Seksual 1998
sekitar 7 jam yang lalu

Pemerintah Selidiki Dugaan Pulau Dikuasai WNA, Bali dan NTB Beri Klarifikasi
sekitar 7 jam yang lalu

Prabowo dan Pangeran MBS Sepakati Investasi Rp 436 Triliun, Perkuat Kemitraan Strategis
sekitar 10 jam yang lalu

MK Putuskan Pemilu Nasional dan Daerah Dipisah, Pemerintah Kaji Dampak Besar Kebijakan
1 hari yang lalu

Prabowo Kunjungi Arab Saudi, Prioritaskan Pembahasan Kuota Haji dan Kampung Jemaah
1 hari yang lalu

KPK Kembali Tangkap Nurhadi Eks Sekretaris MA, Kasus Pencucian Uang Terus Diusut
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Pemerintah AS Akhiri Pembatasan Ekspor Perangkat Lunak Desain Chip ke China

Xiaomi Redmi Pad 2 Resmi Hadir di Indonesia, Tablet Rp 2 Juta Bawa Peningkatan

Playoff IBL 2025 Dimulai: Duel Sengit Hangtuah vs Dewa United dan Hawks vs Pelita Jaya

Diogo Jota Bintang Liverpool Meninggal Tragis Kecelakaan Mobil Bersama Adik di Spanyol

14 Menteri Israel Desak Aneksasi Tepi Barat, Picu Kecaman Keras Negara Arab
Trending

Rekomendasi Laptop dan Tablet Terbaik 2025: Pilihan Lengkap untuk Segala Kebutuhan

Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Akibat Komplikasi Stroke

Diogo Jota Bintang Liverpool Meninggal Tragis Kecelakaan Mobil Bersama Adik di Spanyol

Rupiah Menguat Drastis ke Rp16.180 per Dolar AS, Pemerintah Antisipasi Gejolak Global

Kemenhub Tegaskan Kenaikan Tarif Ojol 8-15 Persen Masih Tahap Kajian Mendalam
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.