Pemerintah Percepat Pengisian Duta Besar Kosong, Nama Calon AS Sudah di DPR

Menteri Luar Negeri Sugiono mengakui bahwa pengisian posisi duta besar mengalami keterlambatan karena adanya kesulitan dalam mencari pengganti yang mumpuni. Ia menyatakan bahwa proses pengisian posisi tersebut tidak berjalan cepat dan lancar. Meskipun demikian, tugas-tugas konsuler diklaim tetap berjalan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pengisian posisi duta besar RI meliputi:

• Menteri Luar Negeri (Menlu): Bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyerahkan nama-nama kandidat calon dubes.
• Presiden: Mengirimkan surat resmi berisi nama-nama calon dubes kepada DPR.
• Dewan Perwakilan Rakyat (DPR): Khususnya Ketua DPR yang menunggu surat dari Presiden, dan Komisi I DPR RI yang bertugas melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon dubes.

Kekosongan posisi duta besar, khususnya untuk Amerika Serikat, telah berlangsung selama hampir dua tahun sejak Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya pada 17 Juli 2023. Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menyoroti bahwa kekosongan ini dapat menghambat komunikasi diplomatik antara kedua negara serta menyulitkan upaya perlindungan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Amerika Serikat.

Proses pengangkatan duta besar RI melibatkan beberapa tahapan utama:

1. Pengajuan Nama: Menteri Luar Negeri menyiapkan nama-nama kandidat calon dubes.
2. Pengiriman Surat Presiden (Surpres): Presiden secara resmi mengirimkan surat berisi usulan nama-nama calon dubes kepada pimpinan DPR RI.
3. Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test): Komisi I DPR RI akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon-calon yang diajukan. Uji kelayakan ini lebih bersifat rapat dengar pendapat untuk mendalami tugas pokok dan fungsi serta target yang akan diemban oleh calon dubes.
4. Pemberian Rekomendasi: Hasil dari uji kelayakan ini adalah pemberian rekomendasi dan masukan dari DPR kepada pemerintah, bukan penentuan kelulusan secara mutlak.

Menteri Luar Negeri Sugiono berjanji akan segera menyerahkan nama-nama kandidat calon dubes ke DPR dalam satu atau dua hari ke depan secara umum. Secara lebih spesifik, Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menginformasikan bahwa pemerintah akan mengirimkan nama calon Dubes RI untuk Amerika Serikat ke DPR pada hari Rabu, 2 Juli 2025. Surat presiden (surpres) mengenai usulan nama calon dubes RI, termasuk untuk AS, juga sudah diterima oleh pimpinan DPR.

Komisi I DPR RI memiliki peran krusial dalam proses pengangkatan duta besar. Setelah menerima nama-nama calon dubes dari Kementerian Luar Negeri, Komisi I DPR RI menyatakan kesiapan untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Uji kelayakan ini dijelaskan sebagai rapat dengar pendapat yang bertujuan untuk mendalami tugas pokok dan fungsi (tupoksi) serta target yang akan dicapai oleh calon dubes. Hasil dari uji kelayakan ini adalah pemberian rekomendasi dan masukan kepada pemerintah, bukan untuk menentukan kelulusan calon secara langsung.

Menurut Ketua DPR RI, Puan Maharani, kriteria penting bagi calon duta besar adalah kemampuan untuk memahami situasi geopolitik global dan memiliki kemampuan diplomasi yang baik. Hal ini menekankan pentingnya calon dubes yang tidak hanya cakap dalam hubungan bilateral, tetapi juga mampu menavigasi dinamika politik internasional yang kompleks.