Realisasi Program Makan Bergizi Gratis Masih Jauh dari Target, Anggaran Rp 71 Triliun Belum Optimal
Realisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih jauh dari target, dengan hanya Rp 5 triliun terpakai dari Rp 71 triliun anggaran. Temukan update penerima manfaat dan langkah selanjutnya.

Tanggal Publikasi
1 Jul 2025
Sumber Berita
4 sumber
Total Artikel
6 artikel
Overview
Realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) semester I-2025 masih rendah, dengan serapan anggaran Rp 5 triliun dari Rp 71 triliun. Program ini menjangkau 5,58 juta penerima manfaat dari target 8,2 juta. BGN memastikan distribusi tetap berjalan selama libur sekolah dan melibatkan 1.861 dapur SPPG serta 253 lembaga ekonomi lokal. Presiden Prabowo mengapresiasi inisiatif Polri dalam mendukung program MBG.
📊 Realisasi dan Tantangan Program
- Realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga semester I-2025 jauh dari harapan, dengan penyerapan anggaran Rp 5 triliun dari total Rp 71 triliun di APBN 2025.
- Jumlah penerima manfaat hingga 30 Juni 2025 mencapai 5,58 juta, masih di bawah target APBN 2025 sebanyak 8,2 juta penerima.
- Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan perlunya upaya keras untuk mencapai target akhir 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil dan menyusui.
- Target 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga belum tercapai, dengan baru 1.861 dapur SPPG yang beroperasi.
🍽️ Mekanisme Pelaksanaan Program
- Program MBG menjangkau berbagai kelompok, termasuk siswa PAUD hingga SMA/SMK/MA, santri, siswa PKBM dan SLB, seminari, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
- Distribusi makanan dilakukan 6 hari seminggu setiap Senin dan Kamis, bahkan selama libur sekolah semester genap 2025.
- Distribusi mengombinasikan makanan siap santap dan paket kemasan berisi roti, telur, susu, dan buah.
- Siswa dapat datang ke sekolah untuk makan bersama dan menerima paket, namun mekanisme ini opsional dan dapat disesuaikan sekolah, dengan fokus pada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui jika sekolah tidak berkenan.
- Sebanyak 253 lembaga ekonomi lokal telah bergabung sebagai pemasok bahan baku MBG, melibatkan 75.325 personel.
🤝 Keterlibatan dan Apresiasi
- Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi inisiatif Polri yang terlibat aktif dalam program MBG, menekankan pentingnya peran Polri di tengah masyarakat.
- Prabowo memuji Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas dukungan masif terhadap program ini dan meminta Polri untuk terus melayani masyarakat.
- Badan Gizi Nasional (BGN) secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan MBG di semua tingkatan untuk memastikan efektivitas program.
Apa itu Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi bagi kelompok sasaran tertentu. Program ini dirancang untuk meningkatkan asupan gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Siapa saja pihak yang terlibat dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melibatkan berbagai pihak, di antaranya:
- Kementerian Keuangan: Bertanggung jawab atas alokasi dan pengawasan anggaran program, seperti yang dilaporkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
- Badan Gizi Nasional (BGN): Sebagai pelaksana utama program, diwakili oleh Juru Bicara Redy Hendra Gunawan, yang mengelola jangkauan penerima manfaat, operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan verifikasi mitra.
- Mitra BGN non-APBN: Pihak yang membantu pembangunan dan operasional dapur SPPG.
- Lembaga Ekonomi Lokal: Berperan sebagai pemasok bahan baku untuk program MBG, dengan melibatkan ribuan personel.
- Kepolisian Republik Indonesia (Polri): Terlibat aktif dalam mendukung program, seperti yang diapresiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, dengan inisiatif dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membantu meningkatkan produksi pangan dan melayani masyarakat.
Berapa target penerima manfaat dan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di APBN 2025?
Untuk tahun anggaran APBN 2025, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki target dan alokasi anggaran sebagai berikut:
- Anggaran: Sebesar Rp 71 triliun.
- Target Penerima Manfaat: Sebanyak 8,2 juta orang.
- Target Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG): Sebanyak 30.000 unit.
Selain itu, terdapat target akhir yang lebih besar, yaitu menjangkau 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil dan menyusui.
Bagaimana realisasi penyerapan anggaran dan jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga saat ini?
Hingga akhir semester I-2025, realisasi program MBG masih jauh dari harapan:
- Penyerapan Anggaran: Dari anggaran Rp 71 triliun di APBN 2025, baru Rp 5 triliun yang terserap.
- Jumlah Penerima Manfaat: Hingga 30 Juni 2025, program ini mencatat 5,58 juta penerima manfaat. Angka ini masih di bawah target APBN 2025 sebesar 8,2 juta penerima manfaat. Juru Bicara BGN, Redy Hendra Gunawan, mengonfirmasi bahwa hingga 29 Juni, program MBG telah menjangkau 5.582.470 penerima manfaat, dengan penambahan 373.531 penerima dalam tujuh hari terakhir.
- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG): Sebanyak 1.861 dapur SPPG telah beroperasi, dibangun melalui mitra BGN non-APBN. Angka ini juga masih jauh dari target 30.000 SPPG.
- Mitra dan Pemasok: Sekitar 22.000 mitra telah mendaftar di platform BGN dan sedang dalam proses verifikasi. Selain itu, 253 lembaga ekonomi lokal telah bergabung sebagai pemasok bahan baku MBG, melibatkan 75.325 personel.
Siapa saja yang menjadi sasaran penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencakup berbagai kelompok, yaitu:
- Siswa: PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, santri, siswa PKBM dan SLB, serta seminari.
- Ibu Hamil.
- Ibu Menyusui.
- Balita.
Target akhir program ini adalah menjangkau 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil dan menyusui.
Bagaimana mekanisme distribusi makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama saat libur sekolah?
Distribusi makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan dengan mekanisme sebagai berikut:
- Jadwal Distribusi: Distribusi tetap berjalan selama libur sekolah semester genap 2025, dilakukan 6 hari seminggu setiap Senin dan Kamis.
- Jenis Makanan: Distribusi mengombinasikan makanan siap santap dan paket kemasan yang berisi roti, telur, susu, dan buah.
- Mekanisme Pengambilan: Siswa dapat datang ke sekolah pada hari-hari yang ditentukan untuk makan bersama dan menerima paket makanan kemasan untuk hari berikutnya.
- Fleksibilitas Sekolah: Mekanisme ini bersifat opsional dan dapat disesuaikan oleh pihak sekolah. Jika sekolah tidak berkenan, fokus distribusi dapat dialihkan kepada balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Apa itu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan bagaimana perannya dalam program ini?
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) adalah dapur atau unit layanan yang beroperasi untuk menyediakan dan mendistribusikan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Peran SPPG sangat krusial karena menjadi titik pusat penyediaan makanan bergizi. Hingga saat ini, sebanyak 1.861 dapur SPPG telah beroperasi, yang dibangun melalui mitra Badan Gizi Nasional (BGN) non-APBN. Target keseluruhan program ini adalah mencapai 30.000 SPPG untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Apa peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memiliki peran aktif dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Presiden Prabowo Subianto secara khusus memberikan apresiasi kepada Polri atas inisiatif mereka dalam terlibat pada program ini.
Peran Polri ditekankan pada pentingnya kehadiran mereka di tengah masyarakat dan membantu upaya peningkatan produksi pangan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga dipuji atas dukungannya yang masif terhadap program tersebut, dengan harapan Polri akan terus melanjutkan tugas melayani masyarakat.
Apa tantangan utama yang dihadapi dalam mencapai target Program Makan Bergizi Gratis (MBG)?
Tantangan utama yang dihadapi dalam mencapai target Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah sebagai berikut:
- Penyerapan Anggaran yang Rendah: Hingga akhir semester I-2025, penyerapan anggaran program baru mencapai Rp 5 triliun dari total Rp 71 triliun yang dialokasikan di APBN 2025. Ini menunjukkan adanya kendala dalam eksekusi anggaran.
- Capaian Penerima Manfaat di Bawah Target: Jumlah penerima manfaat hingga 30 Juni 2025 baru mencapai 5,58 juta, padahal target APBN 2025 adalah 8,2 juta penerima manfaat.
- Keterbatasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG): Baru 1.861 dapur SPPG yang beroperasi, jauh dari target 30.000 SPPG. Ini mengindikasikan perlunya percepatan dalam pembangunan dan operasionalisasi fasilitas pendukung.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan perlunya upaya keras untuk mencapai target akhir program, yaitu menjangkau 15,5 juta anak sekolah serta 2,4 juta ibu hamil dan menyusui.
Bagaimana Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan pemantauan dan evaluasi program MBG?
Badan Gizi Nasional (BGN) secara proaktif melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Proses ini dilakukan secara rutin di semua tingkatan operasional program.
Tujuan dari pemantauan dan evaluasi ini adalah untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai rencana, mengidentifikasi potensi masalah atau hambatan, serta mengukur efektivitas dan dampak program terhadap penerima manfaat. Data dari pemantauan ini juga digunakan untuk melaporkan progres dan membuat penyesuaian yang diperlukan demi mencapai target program.
Masih Seputar politik
Transformasi Digital Polri: 30 Robot Canggih dan Super Apps Presisi Tingkatkan Pelayanan
sekitar 2 jam yang lalu

KPK Siap Periksa Bobby Nasution Terkait Suap Proyek Jalan Sumut
sekitar 2 jam yang lalu

MK Resmi Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah, Ini Dampak Serta Respons Partai
sekitar 5 jam yang lalu

Dampak Perang Israel-Iran: Ekonomi Indonesia Aman, Hukum Internasional Terancam
sekitar 8 jam yang lalu

Presiden Prabowo dan DPR Ingatkan Polri Jaga Kepercayaan Rakyat di Hari Bhayangkara
sekitar 8 jam yang lalu

NasDem Kecam Putusan MK Pisahkan Pemilu: Curi Kedaulatan Rakyat, DPR Bahas Dampak
sekitar 11 jam yang lalu

Hari Bhayangkara ke-79: Prabowo Apresiasi Polri Jaga Kepercayaan Rakyat dan Ketahanan Pangan
sekitar 11 jam yang lalu

212 Produsen Beras Curang Terungkap, Mentan Ancam Sanksi Hukum Berat
1 hari yang lalu

Nadiem Makarim Dicegah ke Luar Negeri, Kejagung Dalami Korupsi Laptop Rp 9,9 T
1 hari yang lalu

KPK Tetapkan Lima Tersangka Korupsi Proyek Jalan Sumut, Gubernur Bobby Nasution Berpotensi Diperiksa
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Kreator Squid Game Bantah Rumor Spin-off Amerika Meski Ada Cate Blanchett

Bob Vylan Dilarang Masuk AS Akibat Seruan Kontroversial "Mati IDF" di Glastonbury

Defisit APBN 2025 Capai Rp204,2 Triliun, Pemerintah Siapkan Saldo Anggaran dan Buka Blokir

Rupiah Menguat Drastis ke Rp16.180 per Dolar AS, Pemerintah Antisipasi Gejolak Global

Rans Simba Bogor Cetak Sejarah, Lolos Semifinal IBL Perdana Kali
Trending

Pemerintah Resmi Cabut Permendag 8/2024, Aturan Impor 10 Komoditas Dilonggarkan

Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Akibat Komplikasi Stroke

Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Belanda 2025, Perlebar Keunggulan Klasemen

Rupiah Menguat Drastis ke Rp16.180 per Dolar AS, Pemerintah Antisipasi Gejolak Global

Marc Marquez Kembali Juara MotoGP Belanda 2025, Perkokoh Posisi Puncak Klasemen
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.