Peran Danantara dalam Potensi Merger GoTo-Grab
Peran Danantara dalam potensi merger GoTo-Grab menjelaskan analisis pasar, dampak finansial, dan tantangan yang dihadapi. Temukan video dan sumber terpercaya di sini.
Metrics
Rangkuman
Danantara, dana kekayaan negara Indonesia, dilaporkan terlibat dalam pembicaraan awal terkait potensi merger antara GoTo Group dan Grab Holdings. Keterlibatan ini bertujuan untuk mengatasi berbagai isu strategis, namun juga menimbulkan kekhawatiran dari berbagai pihak mengenai dampaknya terhadap persaingan usaha dan kedaulatan digital nasional.
Peran dan Alasan Keterlibatan Danantara
Keterlibatan Danantara, yang juga dikenal sebagai Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara, dalam potensi merger GoTo-Grab didasari oleh beberapa tujuan strategis dan pertimbangan nasional:
- Mempermudah proses regulasi terkait rencana merger antara GoTo dan Grab.
- Mengatasi kekhawatiran mengenai potensi kendali asing atas perusahaan teknologi nasional, mengingat Grab merupakan entitas yang berbasis di Singapura.
- Mengurangi kekhawatiran politik terkait kemungkinan pengambilalihan perusahaan digital besar Indonesia oleh pihak asing.
- Menjaga kedaulatan digital Indonesia di tengah konsolidasi industri teknologi.
- Meminimalkan dominasi asing dalam sektor teknologi strategis nasional.
- Dilaporkan bahwa pembicaraan antara Danantara dengan pihak terkait masih berada dalam tahap awal.
- Danantara dikabarkan berencana untuk mengakuisisi saham minoritas pada entitas hasil gabungan GoTo-Grab.
Potensi Dampak, Pandangan, dan Kritik
Keterlibatan Danantara dan potensi merger ini memicu berbagai pandangan dan kritik dari para ahli:
- Pandangan Positif: Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menilai keterlibatan Danantara relevan dan memiliki peluang pengembangan yang efektif untuk sektor sub-ekonomi, karena ekosistem ini menghubungkan jutaan pelaku ekonomi.
- Kekhawatiran Monopoli: Investasi Danantara pasca-merger dikhawatirkan akan memperkuat monopoli di pasar layanan digital.
- Merusak Iklim Usaha: Nailul Huda dari Center of Economics and Law Studies berpendapat bahwa investasi ini justru dapat merusak persaingan usaha yang sehat dan membuka peluang intervensi pemerintah.
- Minim Dampak Positif Ekonomi: Izzudin Al-Farras dari INDEF mengkritik bahwa investasi Danantara tidak akan memberikan dampak positif signifikan pada perekonomian dan berpotensi menurunkan minat investasi secara umum.
Rincian Potensi Merger GoTo-Grab dan Dampaknya
Berikut adalah beberapa detail terkait potensi merger GoTo dan Grab serta kemungkinan dampaknya:
- Nilai Akuisisi: Grab Holdings dilaporkan berpotensi mengakuisisi GoTo Group dengan nilai valuasi GoTo sekitar USD 7 miliar.
- Status Negosiasi: Pembicaraan antara Grab dan GoTo dilaporkan telah mengalami kemajuan, meskipun GOTO sendiri membantah adanya kesepakatan atau keputusan final. Negosiasi dikabarkan melambat karena potensi masalah regulasi, dengan Grab menargetkan kesepakatan pada kuartal kedua.
- Dampak Umum Merger:
- Penyatuan dua layanan ride-hailing dan pengiriman terbesar di Asia Tenggara.
- Potensi memengaruhi harga layanan bagi konsumen.
- Dapat berdampak pada lapangan kerja, termasuk potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
- Dikhawatirkan merugikan konsumen dan pengemudi ojek online.
Video
Gambar




Sumber
Mungkin Kamu Tertarik

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.