Penundaan Rilis Data Ekspor-Impor April oleh BPS
Penundaan rilis data ekspor-impor April oleh BPS memengaruhi analisis pasar. Temukan rangkuman, video terkait, dan gambar penting untuk pemahaman lebih baik.
Rangkuman

Trending
30 Mei
Terakhir diperbarui
3 hari yang lalu
Jumlah artikel
6 artikel
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan adanya perubahan signifikan terkait jadwal dan metodologi rilis data ekspor-impor Indonesia. Penundaan rilis data untuk periode April 2025 menjadi awal Juni 2025 merupakan bagian dari upaya BPS untuk meningkatkan kualitas dan akurasi statistik perdagangan internasional. Berikut adalah rangkuman poin-poin penting terkait perubahan tersebut.
Perubahan Jadwal Rilis Data
-
Penundaan Rilis Data April 2025
- Data ekspor-impor untuk periode April 2025, yang semula dijadwalkan rilis pada pertengahan bulan, ditunda dan akan diumumkan pada 2 Juni 2025.
- Perubahan ini menandai pergeseran jadwal rilis dari pertengahan bulan menjadi awal bulan berikutnya, efektif mulai April 2025.
-
Frekuensi dan Waktu Proses
- Data akan dirilis satu kali per bulan, menyajikan angka tetap (final) secara langsung, bukan lagi angka sementara.
- BPS akan memiliki waktu pemrosesan data sekitar 30-31 hari setelah periode data berakhir untuk melakukan validasi dan penyempurnaan.
Alasan Utama Perubahan
-
Peningkatan Kualitas dan Akurasi Data
- Menghilangkan rilis angka sementara yang seringkali memerlukan revisi, sehingga data yang disajikan lebih stabil dan final.
- Menyajikan data yang lebih akurat dan berkualitas tinggi setelah melalui proses validasi, penyempurnaan, dan koreksi dokumen dari berbagai sumber.
- Melakukan koordinasi intensif dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, termasuk penelaahan ketidaksesuaian data seperti kode HS dan deskripsi barang.
-
Peningkatan Layanan Statistik
- Bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan statistik BPS secara keseluruhan agar lebih baik.
- Menyelaraskan publikasi data ekspor-impor dengan rilis indikator ekonomi lainnya.
Perubahan Format Penyajian Data
-
Fokus pada Data Kumulatif
- BPS akan lebih menekankan penyajian data ekspor-impor secara kumulatif (year-to-date) karena dianggap lebih mudah diinterpretasikan untuk melihat tren dan kinerja perdagangan internasional secara komprehensif.
- Meskipun demikian, data bulanan akan tetap tersedia dalam dokumen Berita Resmi Statistik (BRS) bagi pengguna yang membutuhkan rincian per bulan.
Tanggapan dan Implikasi di Pasar
-
Prediksi Neraca Perdagangan
- Penundaan rilis ini memicu prediksi pasar akan adanya penyusutan surplus neraca perdagangan Indonesia untuk periode April 2025.
- Konsensus ekonom dari Bloomberg memperkirakan median surplus neraca dagang sebesar US$2,95 miliar, lebih rendah dari surplus Maret 2025.
- Bank Mandiri memproyeksikan surplus sebesar US$2,70 miliar, dengan perkiraan pertumbuhan ekspor 4,6% YoY dan impor 5,5% YoY.
- Salah satu faktor yang disebut dapat memengaruhi adalah potensi dampak tarif impor Amerika Serikat sebesar 32% terhadap barang-barang dari Indonesia, meskipun implementasinya dilaporkan mengalami penundaan selama 90 hari.
-
Klarifikasi Pemerintah
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membantah bahwa penundaan ini disebabkan oleh adanya intervensi pemerintah atau kekhawatiran terhadap kinerja neraca perdagangan. Ia menegaskan bahwa perubahan ini murni untuk perbaikan kualitas data statistik.
Perubahan kebijakan rilis data oleh BPS ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih solid dan tepercaya mengenai kondisi perdagangan internasional Indonesia ke depannya, serta mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang berkualitas.
Sumber
Video
Gambar




Mungkin Kamu Tertarik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.