Aksesi Indonesia ke OECD

Aksesi Indonesia ke OECD membuka peluang baru. Temukan berita terkini, video informatif, gambar menarik, dan sumber terpercaya terkait proses aksesi ini.

article

Berita

bento_section
leaderboard

Trending

4 Juni

update

Terakhir diperbarui

Hari Ini

newspaper

Jumlah artikel

22 artikel

Berita

Indonesia tengah aktif mengupayakan keanggotaan penuh dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), sebuah langkah strategis yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Proses ini ditandai dengan berbagai langkah penting, termasuk penyerahan dokumen krusial dan serangkaian pertemuan internasional, yang menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk bergabung dengan organisasi tersebut. Upaya aksesi ini diharapkan membawa dampak signifikan bagi transformasi ekonomi dan peningkatan peran Indonesia di kancah global.

Penyerahan Initial Memorandum (IM)

Langkah krusial dalam proses aksesi Indonesia ke OECD adalah penyerahan Initial Memorandum (IM):

  • Penyerahan Resmi
    • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyerahkan IM secara resmi kepada Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann, di Paris, Prancis.
    • Penyerahan ini berlangsung dalam rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2025 pada tanggal 3-4 Juni 2025.
  • Isi dan Penyusunan IM
    • IM merupakan dokumen penilaian mandiri yang berisi keselarasan peraturan, kebijakan, dan praktik nasional Indonesia terhadap norma serta standar OECD.
    • Penyusunan IM melibatkan kontribusi dari 64 Kementerian/Lembaga terkait dan berhasil diselesaikan dalam kurun waktu satu tahun sejak penyerahan Peta Jalan Aksesi pada tahun 2024.
    • IM Indonesia terdiri dari 32 bab yang mencakup penilaian terhadap 240 instrumen hukum OECD di 25 bidang kebijakan.
    • Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menyerahkan IM secara resmi pada 3 Juni 2025.
    • Diperkirakan sekitar 80% standar regulasi dan kebijakan Indonesia telah sejalan dengan standar OECD.

Proses dan Target Aksesi

Berikut adalah detail mengenai tahapan dan target waktu aksesi Indonesia ke OECD:

  • Tahapan Selanjutnya
    • Proses aksesi Indonesia ke OECD secara resmi dimulai dengan pengiriman surat intensi Presiden RI pada Juli 2023, diikuti dengan persetujuan Peta Jalan Aksesi (Roadmap) pada Maret 2024.
    • Setelah penyerahan IM, proses akan memasuki tahap peninjauan oleh OECD, dengan technical review oleh komite-komite teknis OECD yang dijadwalkan berlangsung dalam dua tahun ke depan, dimulai sekitar awal tahun 2026. Proses ini juga akan melibatkan diskusi, pengisian kuesioner, dan kunjungan lapangan.
    • Sebagai salah satu syarat utama, Indonesia diminta untuk bergabung dalam OECD Anti-Bribery Convention.
    • Selain pemenuhan standar anti-suap, terdapat standar lain yang harus dipenuhi terkait Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), pendidikan, kesehatan, dan ekonomi digital.
  • Target Penyelesaian dan Pengawalan
    • Pemerintah Indonesia menargetkan penyelesaian seluruh tahapan aksesi dan menjadi anggota penuh OECD dalam waktu empat tahun sejak 2024.
    • Meskipun demikian, disadari bahwa proses keanggotaan penuh di OECD bagi negara lain dapat memakan waktu yang lebih panjang, berkisar antara 5 hingga 10 tahun.
    • Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Keuangan akan bertugas mengawal jalannya seluruh proses aksesi.

Pertemuan Bilateral dan Multilateral

Dalam upaya menggalang dukungan dan memperkuat posisi Indonesia, Menko Airlangga Hartarto melakukan serangkaian pertemuan penting:

  • Pertemuan dengan Dirjen WTO
    • Menko Airlangga bertemu dengan Direktur Jenderal World Trade Organization (WTO), Ngozi Okonjo-Iweala.
    • Dalam pertemuan tersebut, ditegaskan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan berbasis aturan, serta dukungan WTO bagi negara berkembang.
    • Pembahasan mencakup isu-isu strategis seperti pertanian, perikanan, perdagangan elektronik, dan agenda reformasi WTO.
  • Dialog dengan Perwakilan Dagang AS
    • Pertemuan dengan United States Trade Representative, Jamieson Greer, bertujuan memperkuat dialog bilateral Indonesia-AS, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi.
    • Indonesia menekankan komitmen terhadap perdagangan yang adil, saling menguntungkan, dan kesiapan mengatasi potensi ketidakseimbangan perdagangan, termasuk upaya meningkatkan impor produk AS dan investasi strategis.
    • Diharapkan tercapai kesepakatan sebelum potensi pemberlakuan tarif resiprokal pada Juli 2025.
  • Penguatan Kerja Sama dengan Chili
    • Menko Airlangga bertemu Wakil Menteri Perdagangan Chili, Claudia Sanhueza, untuk membahas penguatan hubungan ekonomi dan kolaborasi dalam forum internasional.
    • Indonesia mengapresiasi dukungan Chili dalam kerja sama Indo-Pasifik dan mengharapkan dukungan Chili dalam pembentukan Accession Working Group di forum Komisi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).
    • Dicatat peningkatan volume perdagangan kedua negara (mencapai USD 473 juta pada 2024) dan negosiasi perjanjian investasi di bawah Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA). Chili juga mendukung aksesi Indonesia ke OECD.
  • Komitmen Anti-Korupsi
    • Selain IM, Menko Airlangga juga menyerahkan surat dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyatakan keinginan dan komitmen Indonesia untuk bergabung dalam Konvensi Anti-Suap OECD (OECD Anti-Bribery Convention).
    • Keikutsertaan dalam Konvensi Anti-Suap OECD merupakan salah satu syarat utama keanggotaan dan akan menjadi dasar hukum bagi KPK untuk menangani kasus suap lintas negara, termasuk yang melibatkan korporasi dan pejabat asing.
    • Pemerintah berencana memperluas lingkup kerja KPK dan mendorong ratifikasi konvensi ini untuk memperkuat kewenangan lembaga anti-rasuah tersebut.

Tujuan dan Manfaat Keanggotaan OECD

Keanggotaan Indonesia dalam OECD diharapkan membawa berbagai manfaat strategis:

  • Transformasi Ekonomi dan Visi Nasional
    • Mendorong transformasi struktural ekonomi Indonesia menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.
    • Proses aksesi ini juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
  • Penguatan Posisi Global
    • Memperkuat kepemimpinan dan pengaruh Indonesia di kancah internasional.
    • PTM OECD 2025 sendiri mengangkat tema "Leading the Way Towards Resilient, Inclusive, and Sustainable Prosperity Through Rules-Based Trade, Investment and Innovation," yang sejalan dengan fokus Indonesia pada pembangunan berkelanjutan.

Selain agenda utama terkait OECD, Menko Airlangga juga dijadwalkan menghadiri pertemuan informal Menteri WTO dan bertemu dengan diaspora Indonesia di Paris sebagai bagian dari kunjungan kerjanya.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.