Dampak Pemangkasan Suku Bunga Acuan BI

Dampak pemangkasan suku bunga acuan BI memengaruhi pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan investasi. Temukan analisis mendalam dan proyeksi ke depan di sini.

article

Rangkuman

leaderboard

Trending

22 Mei

update

Terakhir diperbarui

2 hari yang lalu

newspaper

Jumlah artikel

8 artikel

Rangkuman

Ringkasan Berita: Dampak Pemangkasan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia

Berikut adalah poin-poin penting dari berbagai sumber berita mengenai keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuannya dan dampaknya:

Keputusan Penurunan Suku Bunga
- Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen, berdasarkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) pada 20-21 Mei 2025.
- Sejalan dengan itu, suku bunga deposit facility dipangkas menjadi 4,75 persen, dan suku bunga lending facility menjadi 6,25 persen.
Alasan dan Tujuan Kebijakan
- Langkah penurunan suku bunga ini dinilai tepat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
- Keputusan ini didasarkan pada konsensus pasar dan mempertimbangkan situasi ekonomi saat ini, termasuk melambatnya pertumbuhan ekonomi, inflasi yang terjaga rendah, dan stabilitas rupiah.
Implikasi dan Pertimbangan ke Depan
- Untuk optimalisasi dampak, kebijakan moneter ini diharapkan mendapat dukungan dari kebijakan fiskal yang lebih longgar.
- Meskipun rupiah mengalami apresiasi, kewaspadaan tetap diperlukan karena penguatan tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh faktor eksternal jangka pendek.
- Bank Indonesia diperkirakan akan bersikap hati-hati dalam melanjutkan pelonggaran kebijakan, dengan terus memantau perkembangan ekonomi global, termasuk Amerika Serikat dan arah kebijakan The Fed.
- Dampak penuh penurunan suku bunga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan baru akan terasa dalam 1 hingga 1,5 tahun ke depan.
- Transmisi ke suku bunga kredit perbankan diproyeksikan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun, sedangkan dampak ke suku bunga pasar uang diperkirakan lebih cepat, yakni 2-3 bulan.
- Sebelum berdampak ke sektor riil, penurunan suku bunga akan lebih dulu memengaruhi neraca transaksi berjalan dan aliran modal asing, yang selanjutnya dapat menstabilkan nilai tukar rupiah.
- Bank Indonesia mendorong perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit guna mengakselerasi penyaluran kredit dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Sejalan dengan kondisi terkini, BI juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi di kisaran 4,6% - 5,4%.
- Penyesuaian dampak penurunan suku bunga di pasar dipengaruhi oleh proses adaptasi terkait nominal bunga di berbagai sektor ekonomi.
Dampak pada Aliran Modal Asing
- Aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia tercatat mencapai Rp14,73 triliun pada pekan ketiga Mei 2025, menyusul penurunan suku bunga acuan BI Rate.
- Modal asing masuk melalui pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN), sementara nonresiden mencatatkan jual neto di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Masuknya aliran modal asing ini berkontribusi terhadap penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
- Penurunan BI Rate menjadi salah satu faktor penarik modal asing, didukung oleh koordinasi Bank Indonesia untuk menjaga ketahanan ekonomi.
Dampak pada Suku Bunga Deposito Perbankan
- Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia berpotensi memengaruhi suku bunga deposito yang ditawarkan oleh perbankan.
- Suku bunga deposito di tiga bank besar (BRI, Mandiri, dan BNI) per Mei 2025 dilaporkan relatif stabil dibandingkan dengan bulan April 2025.
- BRI menawarkan berbagai pilihan jangka waktu deposito dengan suku bunga yang bervariasi.
- Bank Mandiri menawarkan suku bunga deposito rupiah mulai dari 2,25% hingga 2,46% per tahun untuk tenor tertentu.
- BNI menawarkan suku bunga deposito yang kompetitif, berkisar antara 2,25% hingga 3,00% dengan pilihan jangka waktu yang fleksibel.
Dampak pada Sektor Riil, UMKM, dan Kebijakan LPS
- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) menjadi 4%, sejalan dengan kebijakan penurunan suku bunga acuan oleh BI.
- Sinergi penurunan suku bunga BI dan TBP LPS ini diharapkan berdampak positif bagi sektor riil, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor padat karya.
- Kebijakan ini berpotensi meningkatkan permintaan kredit dari pelaku UMKM dan perusahaan padat karya, sehingga mempermudah mereka mengakses pembiayaan untuk ekspansi usaha atau menjaga likuiditas.
- Penurunan suku bunga juga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan tenaga kerja dan meningkatkan utilisasi kapasitas produksi.
- Secara keseluruhan, langkah ini bertujuan untuk mendukung pemulihan konsumsi rumah tangga dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja di perekonomian.

Informasi di atas merupakan rangkuman dari berbagai pemberitaan terkait dampak pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia.

article

Sumber

[{"title":"Langkah BI Pangkas Suku Bunga Dinilai Tepat, Ekonom Minta Tetap Waspadai Sederet Risiko","indexedAt":"2025-05-22T11:05:27.602Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20250522/9/1879158/langkah-bi-pangkas-suku-bunga-dinilai-tepat-ekonom-minta-tetap-waspadai-sederet-risiko","summary":"Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%, langkah yang dinilai tepat untuk mendorong ekonomi dan menjaga stabilitas rupiah. Ekonom Senior LPPI, Ryan Kiryanto, menilai langkah ini tepat waktu karena didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat, inflasi rendah, dan rupiah yang terjaga. Namun, kebijakan ini perlu didukung kebijakan fiskal yang lebih longgar. Ekonom Bahana Sekuritas, Putera Satria Sambijantoro, menambahkan bahwa meskipun rupiah menguat, risiko tetap ada karena apresiasi rupiah lebih disebabkan faktor eksternal jangka pendek. Ia memperkirakan BI akan lebih berhati-hati dalam melanjutkan pelonggaran kebijakan, bergantung pada perkembangan ekonomi AS dan kebijakan The Fed.\n","bannerUrl":"https://images.bisnis.com/posts/2025/05/22/1879158/19022025-bi-bio-24-bank_indonesia_11_1739957406.jpg","articleUrl":"https://ekonomi.bisnis.com/read/20250522/9/1879158/langkah-bi-pangkas-suku-bunga-dinilai-tepat-ekonom-minta-tetap-waspadai-sederet-risiko"},{"title":"Dampak BI Rate Turun jadi 5,50%, Bunga Cicilan Kredit Ikut Turun? - Bisnis Liputan6.com","indexedAt":"2025-05-22T11:05:27.602Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/6030300/dampak-bi-rate-turun-jadi-550-bunga-cicilan-kredit-ikut-turun","summary":"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 20-21 Mei 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI rate) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia juga memangkas suku bunga deposit facility menjadi 4,75 persen, dan suku bunga lending facility menjadi 6,25 persen. Mengenai dampaknya terhadap bunga cicilan kredit, Cluster CEO Indonesia and ASEAN Markets Standard Chartered, Rino 'Donny' Donosepoetro, menilai bahwa keputusan tersebut merupakan langkah yang tepat berdasarkan konsensus pasar dan melihat situasi ekonomi saat ini.\n","bannerUrl":null,"articleUrl":"https://www.liputan6.com/bisnis/read/6030300/dampak-bi-rate-turun-jadi-550-bunga-cicilan-kredit-ikut-turun"},{"title":"Suku Bunga Turun, Aliran Modal Asing ke Indonesia Capai Rp14,73 Triliun","indexedAt":"2025-05-24T02:05:17.954Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20250524/9/1879612/suku-bunga-turun-aliran-modal-asing-ke-indonesia-capai-rp1473-triliun","summary":"Aliran modal asing ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp14,73 triliun pada pekan ketiga Mei 2025, seiring dengan penurunan suku bunga acuan BI Rate. Menurut Bank Indonesia, modal tersebut masuk seiring kondisi ekonomi global dan domestik yang mendukung. Secara rinci, nonresiden mencatat beli neto di pasar saham dan SBN, serta jual neto di SRBI. Masuknya modal ini mendorong penguatan rupiah, dengan nilai tukar terhadap dolar AS menguat. Yield SBN tenor 10 tahun turun, sementara premi CDS Indonesia 5 tahun naik terbatas. Penurunan indeks dolar dan kenaikan yield obligasi pemerintah AS juga terjadi. Bank Indonesia terus berkoordinasi untuk mendukung ketahanan ekonomi, dengan penurunan BI Rate menjadi salah satu faktor penarik modal asing.\n","bannerUrl":"https://images.bisnis.com/posts/2025/05/24/1879612/modal_asing_dollar_as_1709345896.jpg","articleUrl":"https://ekonomi.bisnis.com/read/20250524/9/1879612/suku-bunga-turun-aliran-modal-asing-ke-indonesia-capai-rp1473-triliun"},{"title":"BI Cut Rate: Ini Suku Bunga Deposito BRI, BNI & Mandiri per 26 Mei","indexedAt":"2025-05-26T02:05:11.810Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://www.cnbcindonesia.com/research/20250526075657-128-636077/bi-cut-rate-ini-suku-bunga-deposito-bri-bni-mandiri-per-26-mei","summary":"Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 5,50% pada Mei 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi. Penurunan ini dapat mempengaruhi suku bunga deposito. Suku bunga deposito di tiga bank besar, yaitu BRI, Mandiri, dan BNI, pada Mei 2025 relatif stabil dibandingkan April 2025. BRI menawarkan berbagai pilihan jangka waktu dengan suku bunga bervariasi. Mandiri menawarkan bunga deposito mulai dari 2,25% hingga 2,46% untuk tenor tertentu. BNI menawarkan suku bunga kompetitif mulai dari 2,25% hingga 3,00% dengan pilihan jangka waktu yang fleksibel.\n","bannerUrl":"https://awsimages.detik.net.id/visual/2025/03/26/deposito-cuan-profit-gain-1742970724188_169.jpeg?w=900&q=80","articleUrl":"https://www.cnbcindonesia.com/research/20250526075657-128-636077/bi-cut-rate-ini-suku-bunga-deposito-bri-bni-mandiri-per-26-mei"},{"title":"Efek Ekonomi usai BI Rate Turun Terasa 1,5 Tahun ke Depan, Ini Penjelasan Bank Indonesia","indexedAt":"2025-05-26T08:37:02.426Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20250526/9/1880033/efek-ekonomi-usai-bi-rate-turun-terasa-15-tahun-ke-depan-ini-penjelasan-bank-indonesia","summary":"Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa efek penurunan suku bunga acuan atau BI Rate terhadap pertumbuhan ekonomi akan terasa dalam kurun waktu 1,5 tahun. Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) BI, Solikin M. Juhro, menjelaskan bahwa transmisi ke suku bunga kredit membutuhkan waktu sekitar satu tahun, yang kemudian diikuti oleh akselerasi dalam produk domestik bruto (PDB) setelah enam bulan. BI memangkas BI Rate sebesar 25 bps menjadi 5,5% untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Meskipun inflasi rendah, pertumbuhan ekonomi kuartal I/2025 sebesar 4,87% lebih rendah dari kuartal sebelumnya, sehingga BI juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2025 menjadi 4,6% - 5,4%.\n","bannerUrl":"https://images.bisnis.com/posts/2025/05/26/1880033/perry_warjiyo_ptbi_2024_bloomberg_rosa_panggabean_421265865_bisniscom_bisnis_indonesia_1734484054.jpg","articleUrl":"https://ekonomi.bisnis.com/read/20250526/9/1880033/efek-ekonomi-usai-bi-rate-turun-terasa-15-tahun-ke-depan-ini-penjelasan-bank-indonesia"},{"title":"BI: Efek Suku Bunga Turun Baru Terasa 1,5 Tahun ke Ekonomi RI - Bisnis Liputan6.com","indexedAt":"2025-05-26T17:04:55.218Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/6034136/bi-efek-suku-bunga-turun-baru-terasa-15-tahun-ke-ekonomi-ri","summary":"Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa dampak penurunan suku bunga acuan atau BI Rate terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan terasa dalam waktu 1,5 tahun. Sementara itu, dampak penurunan BI Rate terhadap kredit diperkirakan akan terlihat dalam waktu sekitar 6 bulan. Penyesuaian ini disebabkan oleh proses penyesuaian pasar terkait dengan nominal bunga di berbagai sektor ekonomi. BI baru saja memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin (bps), sehingga saat ini berada di level 5,5 persen dari sebelumnya 5,75 persen.\n","bannerUrl":"https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/yk2u7xms7UMTVlj0st-uBv36WC8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4183710/original/033100200_1665113148-Bank_Indonesia_3.jpg","articleUrl":"https://www.liputan6.com/bisnis/read/6034136/bi-efek-suku-bunga-turun-baru-terasa-15-tahun-ke-ekonomi-ri"},{"title":"BI: Dampak Ekonomi dari Penurunan Suku Bunga Baru Terasa 1 TahunWhatsAppXFacebookLinkedInInstagramYouTubeXTikTokFacebookLinkedIn","indexedAt":"2025-05-27T08:07:38.500Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://tirto.id/dampak-ekonomi-dari-penurunan-suku-bunga-baru-terasa-1-tahun-hcga","summary":"Menurut Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial (DKMP) Bank Indonesia (BI), Solikin M Juhro, dampak penurunan suku bunga acuan terhadap perekonomian nasional baru akan terasa setelah satu tahun. Penurunan suku bunga akan lebih dulu memengaruhi neraca transaksi berjalan dan modal asing, yang kemudian akan menstabilkan nilai tukar rupiah. Transmisi ke penyaluran kredit bank akan terasa dalam waktu sekitar 6 bulan, sementara transmisi ke suku bunga pasar uang akan lebih cepat, yaitu 2-3 bulan. Dalam RDG Mei 2025, BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen, dengan tujuan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. BI mendorong perbankan untuk segera menurunkan suku bunga kredit agar penyaluran kredit terakselerasi dan perekonomian nasional meningkat.\n","bannerUrl":"https://mmc.tirto.id/image/otf/970x0/2025/03/27/bank-indonesia_ratio-16x9.jpg","articleUrl":"https://tirto.id/dampak-ekonomi-dari-penurunan-suku-bunga-baru-terasa-1-tahun-hcga"},{"title":"BI dan LPS Turunkan Suku Bunga, UMKM dan Sektor Padat Karya Dapat Angin Segar - Bisnis Liputan6.com","indexedAt":"2025-05-30T11:13:33.322Z","favicon":"https://www.google.com/s2/favicons?sz=64&domain_url=https://www.liputan6.com/bisnis/read/6037978/bi-dan-lps-turunkan-suku-bunga-umkm-dan-sektor-padat-karya-dapat-angin-segar","summary":"Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) menjadi 5,50%, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) menjadi 4%, yang diperkirakan akan berdampak positif bagi sektor riil, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor padat karya. Penurunan suku bunga ini berpotensi mendorong permintaan kredit dari pelaku UMKM dan perusahaan padat karya, memungkinkan mereka mengakses pembiayaan lebih mudah untuk ekspansi atau menjaga arus kas, serta mempertahankan tenaga kerja dan meningkatkan utilisasi kapasitas produksi, yang pada akhirnya mendukung pemulihan konsumsi rumah tangga dan penyerapan tenaga kerja.\n","bannerUrl":"https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/rtYpTqM62TFgApQzy8c74AwgVXU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg","articleUrl":"https://www.liputan6.com/bisnis/read/6037978/bi-dan-lps-turunkan-suku-bunga-umkm-dan-sektor-padat-karya-dapat-angin-segar"}]

play_circle