Penembakan Bondi: Dari Aksi Heroik Hingga Tuduhan Konspirasi Global?

Penembakan massal di perayaan Hanukkah Pantai Bondi, Sydney, yang ditetapkan sebagai insiden teroris 23, menewaskan lebih dari 15 orang 136. Serangan oleh ayah dan anak ini 16 memicu reaksi beragam: seorang Muslim lokal, Ahmed Al Ahmed, dipuji sebagai pahlawan karena melucuti senjata pelaku 1, sementara Iran mengutuk serangan di tengah ketegangan diplomatik dengan Australia 2. Di sisi lain, insiden ini memicu peningkatan keamanan di AS 3 dan menyebarkan teori konspirasi online yang menuduh Mossad orchestra sebagai operasi 'bendera palsu' 5.

Latar Belakang Insiden: Serangan di Perayaan Hanukkah

Pada Minggu, 14 Desember, sebuah serangan penembakan massal mengguncang perayaan Yahudi "Hanukkah by the Sea" di Pantai Bondi, Sydney 12. Insiden ini menargetkan komunitas Yahudi yang dihadiri lebih dari 1.000 orang dan telah secara resmi ditetapkan sebagai peristiwa terorisme oleh otoritas Australia 23.

Jumlah korban jiwa dilaporkan mencapai sedikitnya 16 orang, dengan puluhan lainnya mengalami luka-luka 346. Pihak berwenang juga menemukan dugaan "peledak rakitan" di dalam kendaraan yang terkait dengan pelaku 2.

Pahlawan Tak Terduga: Aksi Heroik Ahmed Al Ahmed

Di tengah kekacauan, seorang pria Muslim keturunan Lebanon-Australia, Ahmed Al Ahmed, menjadi sorotan. Pemilik toko buah ini melakukan aksi heroik dengan merebut senapan dari salah satu pelaku, sebuah tindakan yang terekam video dan menjadi viral 1.

Aksinya menuai pujian internasional, termasuk dari tokoh-tokoh dunia seperti Donald Trump dan Benjamin Netanyahu 1. Solidaritas publik pun mengalir deras dalam bentuk donasi untuk keluarganya.

Reaksi Internasional: Antara Kutukan dan Kewaspadaan

Serangan ini memicu respons dari berbagai negara. Secara mengejutkan, pemerintah Iran turut mengutuk keras insiden tersebut di tengah memburuknya hubungan diplomatik dengan Australia 2.

"Teror dan pembunuhan manusia, di mana pun itu dilakukan, ditolak dan dikutuk."

Esmaeil Baghaei, Jubir Kemlu Iran 2

Kutukan ini menjadi catatan penting mengingat Canberra sebelumnya menuduh Garda Revolusi Iran (IRGC) berada di balik serangan terhadap komunitas Yahudi di Australia dan telah menetapkan IRGC sebagai kelompok teror 2.

Di Amerika Serikat, insiden Bondi mendorong peningkatan keamanan secara signifikan di beberapa kota besar untuk melindungi perayaan Hanukkah, meskipun tidak ada ancaman lokal yang kredibel 3.

Ketegangan Domestik dan Penolakan Komunitas

Tragedi ini juga menimbulkan ketegangan di Sydney. Sebuah kuburan Muslim dilaporkan dinodai dengan kepala babi pasca-serangan 4, menandakan potensi gesekan antar-komunitas.

Sebagai respons atas tindakan pelaku, para pemimpin komunitas Muslim Sydney mengambil sikap tegas. Mereka menolak untuk melakukan upacara pemakaman Islam atau menerima jenazah pelaku, menyebut serangan itu sebagai "tindakan barbar dan kriminal" yang tidak mewakili Islam 6.

Gelombang Konspirasi: Tuduhan "False Flag" Terhadap Mossad

Seiring dengan berita resmi, media sosial dibanjiri oleh teori konspirasi yang menuduh serangan ini adalah operasi "bendera palsu" (false flag) yang diatur oleh badan intelijen Israel, Mossad 5.

Teori-teori ini menyebar cepat di platform seperti X dan Reddit, dengan narasi utama sebagai berikut:

• Motif Geopolitik: Serangan diatur untuk mendapatkan simpati global di tengah perang Gaza atau untuk memprovokasi perang dengan Iran 5.
• Identitas Pelaku: Salah satu penembak diklaim sebagai mantan tentara IDF yang memiliki masalah kesehatan mental 5.
• Aktor Krisis: Para korban dituduh sebagai aktor bayaran untuk menciptakan drama 5.

Status Investigasi dan Imbauan Resmi

Saat ini, otoritas Australia masih terus melakukan investigasi mendalam terhadap motif serangan 2. Pemerintah Indonesia, melalui KJRI Sydney, juga memantau situasi secara saksama dan mengonfirmasi bahwa sejauh ini belum ada WNI yang menjadi korban 4.