Tragedi Kebakaran Terra Drone: Apa Pemicu Api dan Siapa Bertanggung Jawab?

Kebakaran hebat di Gedung Terra Drone, Kemayoran, menewaskan 22 orang pada 9 Desember. Dugaan kuat mengarah pada baterai drone sebagai pemicu api. Direktur Utama Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana (MW), telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dan ditangkap. Ia dijerat pasal berlapis terkait kelalaian yang menyebabkan kebakaran dan kematian. Penyelidikan forensik intensif terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti tragedi ini.

Tragedi di Kemayoran: 22 Nyawa Melayang

Sebuah kebakaran hebat melanda Gedung Terra Drone di Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 1. Insiden tragis ini menelan 22 korban jiwa, yang terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki, termasuk seorang ibu hamil 11.

Para korban diduga tewas karena terjebak di dalam gedung dan menghirup asap tebal 4. Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi seluruh jenazah korban pada Rabu, 10 Desember, dan proses penyerahan kepada keluarga pun segera dilakukan 811.

CEO Terra Drone Jadi Tersangka Tunggal

Tidak lama setelah insiden, polisi bergerak cepat dan menetapkan Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana (MW), sebagai tersangka 13. Penetapan ini dilakukan pada Rabu, 10 Desember, setelah penyidik melakukan gelar perkara dan meyakini memiliki dua alat bukti yang cukup 48.

MW ditangkap di sebuah apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan 49. Ia dijerat dengan pasal berlapis, menunjukkan keseriusan kasus ini.

Penetapan tersangka ini cukup menarik perhatian karena dilakukan tanpa pemeriksaan MW sebagai saksi terlebih dahulu 3. Polisi beralasan bahwa bukti yang ada, termasuk keterangan saksi dan hasil uji forensik awal, sudah cukup kuat untuk menaikkan statusnya 36. Meski demikian, pihak kepolisian menyatakan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain seiring berjalannya penyidikan 11.

Titik Terang dari Laboratorium Forensik

Penyelidikan untuk menemukan penyebab pasti kebakaran difokuskan pada analisis forensik. Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sebanyak dua kali 110.

Dugaan awal mengarah pada baterai drone yang terbakar di lantai 1, yang berfungsi sebagai gudang atau area inventaris 110.

Barang bukti yang ditemukan kini sedang diperiksa secara mendalam di laboratorium untuk menentukan secara pasti titik awal dan pemicu api 1. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi kunci utama dalam proses penyidikan lebih lanjut 10.

Kronologi Penetapan dan Penangkapan

Berikut adalah ringkasan singkat rentetan peristiwa pasca-kebakaran:

1. Selasa, 9 Desember: Kebakaran terjadi sekitar pukul 12.43 WIB, menewaskan 22 orang. Olah TKP pertama langsung dilakukan oleh Tim Puslabfor 111.
2. Rabu, 10 Desember: Seluruh 22 jenazah korban berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri 8. Polisi menggelar perkara dan menetapkan Dirut MW sebagai tersangka 1112. MW ditangkap pada malam hari di apartemennya 410.
3. Kamis, 11 Desember: Polisi secara resmi mengonfirmasi penangkapan MW 4. Olah TKP kedua dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti tambahan, dan tiga saksi dari perusahaan dijadwalkan untuk diperiksa 1011.

"Perkembangan kasus akan terus berlanjut seiring dengan ditemukannya situasi dan bukti-bukti baru," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Heri Saputra 3.