Download aplikasi sekarang di Play Store atau App Store

Suap Bupati Ardito: Bagaimana Proyek Diatur untuk Bayar Utang Kampanye Pilkada?

KPK menetapkan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya dan empat orang lainnya sebagai tersangka kasus suap dan gratifikasi. Ardito diduga menerima total Rp5,75 miliar dengan modus mematok fee 15-20% dari setiap proyek dan mengarahkannya kepada perusahaan keluarga atau tim suksesnya 23. Uang tersebut diduga digunakan untuk dana operasional dan melunasi utang kampanye Pilkada 2024 15.

Suap Bupati Ardito: Bagaimana Proyek Diatur untuk Bayar Utang Kampanye Pilkada?

Kronologi Terbongkarnya Kasus

Kasus korupsi yang menjerat Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya terbongkar melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 9 dan 10 Desember 2025 4. Sehari setelahnya, pada 11 Desember 2025, KPK secara resmi mengumumkan penetapan lima tersangka dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih, Jakarta 125.

Sebuah momen tak terduga terjadi saat Ardito digiring ke mobil tahanan. Alih-alih menjawab pertanyaan wartawan mengenai kasusnya, ia justru tersenyum dan melontarkan pujian kepada seorang jurnalis perempuan dengan berkata, "Kamu cantik hari ini" 34.

Lima Tersangka Ditetapkan KPK KPK telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta gratifikasi di lingkungan Pemkab Lampung Tengah 24.

  1. Ardito Wijaya (AW): Bupati Lampung Tengah 2025-2030
  2. Riki Hendra Saputra (RHS): Anggota DPRD Lampung Tengah
  3. Ranu Hari Prasetyo (RHP): Adik Bupati Ardito Wijaya
  4. Anton Wibowo (ANW): Plt. Kepala Badan Pendapatan Daerah & kerabat Bupati
  5. Mohamad Lukman Sjamsuri (MLS): Direktur PT Elkaka Mandiri (Swasta)

Modus "Fee Proyek" dan Jaringan Keluarga

Modus utama yang digunakan Ardito Wijaya adalah dengan mematok fee sebesar 15% hingga 20% untuk setiap proyek di lingkungan Pemkab Lampung Tengah sejak ia dilantik pada Februari 2025 13. Untuk melancarkan aksinya, Ardito diduga melibatkan lingkaran dekatnya, termasuk keluarga dan tim sukses.

Ardito memerintahkan Riki Hendra Saputra, seorang anggota DPRD, untuk mengatur agar proyek-proyek di berbagai SKPD dimenangkan oleh perusahaan milik keluarga atau tim pemenangannya saat Pilkada 23. Mekanisme yang digunakan adalah penunjukan langsung melalui E-Katalog.

Salah satu contoh konkret adalah proyek pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan senilai Rp 3,15 miliar. Proyek ini berhasil dimenangkan oleh PT Elkaka Mandiri (PT EM) setelah menyetujui syarat fee yang diminta 1. Anton Wibowo, kerabat dekat Ardito, berperan mengoordinasikan pemenangan PT EM dengan pihak Dinkes 1.

Jaringan Pelaku dan Perannya

Nama PelakuJabatanPeran dalam Kasus
Ardito WijayaBupati Lampung TengahOtak utama, pemberi perintah, dan penerima utama aliran dana suap 2.
Riki Hendra SaputraAnggota DPRDMengatur pemenang proyek di berbagai dinas sesuai arahan Bupati 3.
Ranu Hari PrasetyoAdik BupatiTurut menjadi perantara penerimaan fee dari para rekanan 3.
Anton WibowoPlt. Kepala BapendaMengondisikan pemenangan proyek spesifik dan menerima fee awal 1.
Mohamad Lukman S.Direktur PT EMPihak swasta pemberi suap untuk memenangkan proyek alkes 1.

Aliran Dana Suap: Dari Proyek ke Utang Kampanye

Total aliran dana yang diduga diterima Bupati Ardito Wijaya dari berbagai proyek mencapai Rp5,75 miliar 125. Menurut KPK, dana haram tersebut dialokasikan untuk dua kepentingan utama yang menyoroti motif di balik korupsi ini.

"Uang suap tersebut diduga digunakan untuk dua keperluan: dana operasional Bupati sebesar Rp500 juta, dan pelunasan pinjaman bank sebesar Rp5,25 miliar yang digunakan untuk kebutuhan kampanye," ungkap Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Mungki Hadipratikto 5.

Alokasi dana tersebut menunjukkan adanya korelasi kuat antara biaya politik yang tinggi dan praktik korupsi. Utang yang timbul selama masa kampanye Pilkada 2024 diduga menjadi pendorong utama Ardito untuk mencari sumber dana ilegal melalui penyalahgunaan wewenangnya 15.

  • Rp 500 Juta: Digunakan sebagai dana operasional Bupati 13.
  • Rp 5,25 Miliar: Digunakan untuk melunasi pinjaman di bank untuk kebutuhan kampanye Pilkada 2024 135.

Para Tersangka dan Jerat Hukum

Kelima tersangka kini telah ditahan oleh KPK untuk 20 hari pertama, terhitung sejak 10 hingga 29 Desember 2025, untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut 5. Mereka ditempatkan di rutan yang berbeda dan dijerat dengan pasal berlapis dari Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 4.

Ancaman Hukuman Berlapis Para tersangka dijerat dengan pasal-pasal berbeda sesuai dengan perannya sebagai penerima atau pemberi suap.

Tersangka (Penerima Suap)Pasal yang Disangkakan
Ardito Wijaya (AW)Pasal 12 huruf a/b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP 4.
Riki Hendra Saputra (RHS)Pasal 12 huruf a/b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP 4.
Ranu Hari Prasetyo (RHP)Pasal 12 huruf a/b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP 4.
Anton Wibowo (ANW)Pasal 12 huruf a/b atau Pasal 11 atau Pasal 12 B UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP 4.
Tersangka (Pemberi Suap)Pasal yang Disangkakan
Mohamad Lukman S. (MLS)Pasal 5 ayat 1 huruf a/b atau Pasal 13 UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP 4.

SUMBER

Proyek Alkes Rp 3,15 Miliar Jadi Jalan Masuk KPK Jerat Bupati Lampung Tengah

www.liputan6.com

sekitar 5 jam yang lalu - Proyek Alkes Rp 3,15 Miliar Jadi Jalan Masuk KPK Jerat Bupati Lampung Tengah

1
Sempat-sempatnya Bupati Lampung Tengah Goda 'Kamu Cantik' Saat Ditahan KPK

news.detik.com

sekitar 8 jam yang lalu - Sempat-sempatnya Bupati Lampung Tengah Goda 'Kamu Cantik' Saat Ditahan KPK

3
Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Pakai Uang Suap untuk Lunasi Utang Kampanye

www.inews.id

sekitar 8 jam yang lalu - Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya Pakai Uang Suap untuk Lunasi Utang Kampanye

5
Bupati Ardito Wijaya Atur Perusahaan Keluarga dan Tim Pemenangan Garap Proyek di Lampung Tengah

nasional.sindonews.com

sekitar 6 jam yang lalu - Bupati Ardito Wijaya Atur Perusahaan Keluarga dan Tim Pemenangan Garap Proyek di Lampung Tengah

2
Tak Tahu Malu, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis di KPK

www.cnnindonesia.com

sekitar 8 jam yang lalu - Tak Tahu Malu, Bupati Lampung Tengah Malah Goda Jurnalis di KPK

4