Eskalasi Militer Thailand-Kamboja: Apa Pemicu Perang Terbuka?

Konflik perbatasan Thailand-Kamboja telah meletus menjadi perang terbuka, ditandai dengan operasi militer besar-besaran "Trat Prap Porapak" oleh Thailand dan serangan udara balasan 13. Pertempuran sengit ini telah menewaskan puluhan tentara dan warga sipil di kedua belah pihak, serta memaksa ratusan ribu orang mengungsi 25. Di tengah saling tuduh sebagai pemicu agresi, Thailand secara resmi melaporkan Kamboja ke Dewan Keamanan PBB atas tuduhan pelanggaran kedaulatan, sementara upaya mediasi internasional belum menunjukkan hasil 7.

Latar Belakang: Gencatan Senjata yang Runtuh

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali mencapai titik didih setelah gencatan senjata yang dimediasi pada bulan Juli gagal dipertahankan 2. Kesepakatan yang didorong oleh Presiden AS Donald Trump dan Malaysia itu runtuh akibat bentrokan baru yang melukai dua tentara Thailand 2.

Sejak kesepakatan itu, kedua negara terus terlibat dalam perang propaganda dan insiden lintas batas skala kecil. Kamboja mengeluhkan penahanan 18 tentaranya oleh Thailand, sementara Thailand memprotes ranjau darat yang mereka klaim baru ditanam oleh Kamboja 2.

Eskalasi Militer Skala Penuh

Menanggapi eskalasi konflik, Angkatan Laut Kerajaan Thailand melancarkan operasi militer skala besar bernama "Trat Prap Porapak" pada 10 Desember 1. Operasi ini melibatkan pengerahan kekuatan laut dan udara, dengan kapal perang HTMS Thepa disiagakan dalam status tempur penuh 1.

Serangan paling signifikan datang dari Angkatan Udara Kerajaan Thailand yang mengebom sebuah kasino di O'Smach, Kamboja, menggunakan jet tempur JAS-39 Gripen 3. Bangkok menuduh kasino tersebut telah diubah menjadi benteng militer untuk menyimpan senjata berat, termasuk peluncur roket BM-21 dan drone kamikaze 3.

Konflik ini telah memakan banyak korban dari kedua belah pihak, baik dari kalangan militer maupun sipil.

Perang Tuduhan dan Diplomasi Internasional

Di tengah pertempuran, kedua negara saling menyalahkan sebagai pihak yang memulai agresi dan melanggar hukum internasional 45. Thailand membawa masalah ini ke tingkat global dengan melaporkan Kamboja ke Dewan Keamanan PBB 7.

Dalam surat resminya, Thailand menuduh Kamboja melakukan serangan tanpa provokasi sejak 7 Desember dan menargetkan warga sipil, yang merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan dan Piagam PBB 7.

"Thailand menggunakan haknya untuk membela diri sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB sebagai respons atas tindakan agresi bersenjata oleh Kamboja."

Upaya mediasi internasional kembali diupayakan oleh Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim 5. Namun, kali ini Thailand menunjukkan sikap yang lebih hati-hati, menegaskan bahwa penyelesaian konflik adalah urusan bilateral 25.

Dampak Kemanusiaan dan Respons Regional

Konflik ini telah memicu krisis kemanusiaan yang signifikan. Ratusan ribu warga sipil dari kedua sisi perbatasan terpaksa mengungsi untuk mencari perlindungan 25. Laporan menyebutkan kerusakan parah pada infrastruktur sipil, termasuk rumah, sekolah, pagoda, dan bahkan rumah sakit 56.

Di tingkat regional, eskalasi ini memicu kekhawatiran dari negara tetangga. Komisi I DPR RI mendesak Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk segera menyiapkan rencana evakuasi bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di wilayah konflik 6.

Sebagai dampak langsung, Kamboja juga menarik tim atletnya dari SEA Games 2025 yang diselenggarakan di Thailand demi alasan keamanan 5.