Insiden Mobil Makanan Gratis di SDN Kalibaru: Apa Faktor Pemicu dan Jaminan bagi Korban?

Sebuah mobil pengantar program Makan Bergizi Gratis (MBG) menabrak 22 orang, terdiri dari 21 siswa dan seorang guru, di SDN Kalibaru 01 Pagi, Jakarta Utara 3. Beberapa korban memerlukan operasi, termasuk seorang guru yang patah kaki dan siswa dengan luka wajah 12. Sopir pengganti berinisial AI mengklaim salah menginjak pedal gas 24, namun polisi masih mendalami motif dan kronologi insiden 11. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jasa Raharja memastikan seluruh biaya perawatan ditanggung 37, sementara Polda Metro Jaya memberikan layanan trauma healing bagi para siswa 6.

Kronologi Insiden Tragis di Pagi Hari

Kamis pagi, 11 Desember 2025, berubah menjadi momen mencekam di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. Sekitar pukul 06.40 WIB, saat para siswa sedang bersiap untuk kegiatan literasi di halaman sekolah, sebuah minibus GranMax pengantar Makanan Bergizi Gratis (MBG) tiba-tiba tak terkendali 310.

Mobil bernomor polisi B 2093 UIU itu menerobos pagar sekolah dan menabrak kerumunan siswa serta seorang guru yang berada di lapangan 34. Insiden ini sontak menimbulkan kepanikan dan menyebabkan puluhan orang terluka.

Analisis Pengakuan Sopir dan Investigasi Polisi

Sopir mobil berinisial AI, yang ternyata merupakan sopir pengganti, telah diamankan oleh pihak kepolisian 810. Dalam pemeriksaan awal, AI memberikan pengakuan yang menjadi fokus utama penyelidikan.

AI mengaku berniat mengerem saat mobil hendak menanjak ke sekolah, namun merasa rem tidak pakem. Karena panik, ia menginjak pedal lebih dalam yang dikiranya rem, padahal adalah pedal gas 24.

Meski demikian, pihak kepolisian tidak langsung menerima pengakuan tersebut. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menegaskan bahwa penyelidikan mendalam sedang dilakukan untuk memastikan kronologi dan motif sebenarnya 611.

Dampak pada Korban: Luka Fisik dan Penanganan Medis

Insiden ini mengakibatkan 22 orang terluka, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Para korban segera dilarikan ke dua rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis darurat 13.

Sebanyak 6 korban dirujuk ke RSUD Koja untuk penanganan lebih intensif, sementara 16 lainnya dirawat di RSUD Cilincing 3. Beberapa korban memerlukan tindakan operasi akibat cedera serius.

Rincian Korban dengan Cedera Serius:

• Seorang Guru: Mengalami patah kaki dan harus menjalani operasi di RSUD Koja 212.
• Siswa (Citra, 10 tahun): Mengalami patah tulang lengan atas (fraktur humerus) dan dirujuk ke RSUD Koja untuk dioperasi 1.
• Siswa Lain: Memerlukan operasi akibat luka serius di bagian wajah, namun kondisi kepala dan otaknya dipastikan aman 2713.

Respons Cepat Pemerintah dan Jaminan Penanganan

Berbagai pihak bergerak cepat untuk merespons tragedi ini, memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik dan memberikan ketenangan bagi keluarga.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri langsung meninjau lokasi kejadian serta menjenguk para korban di rumah sakit 1112.

Langkah-langkah ini menunjukkan kehadiran negara dan sinergi antarlembaga dalam menangani dampak kecelakaan, mulai dari penanganan medis, jaminan finansial, hingga pemulihan psikologis.

Sorotan pada Program MBG dan Standar Operasional

Insiden ini menyorot aspek operasional dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebuah program vital yang setiap hari mendistribusikan ribuan porsi makanan ke sekolah-sekolah 5. Mobil yang terlibat kecelakaan adalah bagian dari rantai distribusi tersebut.

Fakta bahwa sopir yang bertugas adalah sopir pengganti di bawah naungan sebuah yayasan menimbulkan pertanyaan tentang standar prosedur operasional (SOP) 10. Penyelidikan polisi diharapkan dapat mengungkap apakah ada kelalaian terkait pengecekan kendaraan, kualifikasi sopir, atau protokol keselamatan lainnya.

Kejadian ini menjadi evaluasi penting agar program pemenuhan gizi yang mulia tidak tercoreng oleh kelalaian operasional yang membahayakan keselamatan anak-anak.