Manufaktur butuh reformasi struktural agar dana Rp200 T terserap produktif

Economic Researcher CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menekankan perlunya reformasi struktural di industri manufaktur agar dana likuiditas Rp200 triliun dari pemerintah dapat dimanfaatkan secara produktif. Tanpa pembenahan menyeluruh, dana tersebut berisiko tidak mengalir ke sektor yang menyerap banyak pekerjaan. Reformasi mencakup peningkatan produktivitas, penyederhanaan regulasi, dan penguatan SDM berbasis Industri 4.0, serta perluasan akses pasar. Tantangan utama juga terletak pada sisi permintaan yang lambat.
Berita Terbaru

Telkomsel Gandeng OpenAI, ChatGPT Go Kini Lebih Murah di Indonesia

Lamine Yamal Resmi Berpisah dari Nicki Nicole, Fokus Karier Sepak Bola

Raja Keraton Solo, Pakubuwono XIII, Tutup Usia Setelah Dirawat Intensif

Ratusan Warga Hadiri Pemakaman 5 Anggota Hezbollah Tewas Diserang Israel

TOSI Season 4 Kembali, Selebritis Adu Skill di Padel dan Bulu Tangkis

Unhas Luncurkan Mobil Listrik Engi-Move, Wujudkan Kampus Bebas Emisi

Onic Kunci Gelar Juara MPL ID S16, Tumbangkan Alter Ego 4-1

Dua Gol Mbappe Bawa Real Madrid Pesta Gol 4-0 atas Valencia

Ibas Yudhoyono: Semangat Kebangsaan Kunci Hadapi Disinformasi Global

Indonesia: Kejahatan Transnasional Ancam Eksistensi Komunitas ASEAN