Manufaktur butuh reformasi struktural agar dana Rp200 T terserap produktif

ekonomi.bisnis.com

Economic Researcher CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menekankan perlunya reformasi struktural di industri manufaktur agar dana likuiditas Rp200 triliun dari pemerintah dapat dimanfaatkan secara produktif. Tanpa pembenahan menyeluruh, dana tersebut berisiko tidak mengalir ke sektor yang menyerap banyak pekerjaan. Reformasi mencakup peningkatan produktivitas, penyederhanaan regulasi, dan penguatan SDM berbasis Industri 4.0, serta perluasan akses pasar. Tantangan utama juga terletak pada sisi permintaan yang lambat.

Cari berita serupa