ekonomi.bisnis.com

Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menerapkan skema burden sharing untuk pembiayaan APBN. Kebijakan ini, yang sebelumnya digunakan saat krisis moneter 1997-1998 dan pandemi Covid-19, kini berorientasi mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Skema ini memungkinkan BI membeli surat utang pemerintah di pasar perdana, meski tidak dalam kondisi darurat, menandai perubahan signifikan dalam kebijakan fiskal dan moneter.
Masih Seputar ekonomi

PGEO Kucurkan Dana Bonus Produksi, Jembatan Penghubung Tanggamus-Lampung Segera Berdiri

Penumpang Udara Domestik Anjlok 6,13%, Maskapai Pilih Rute Internasional Akibat TBA Rugikan Lokal
CEO Unilever Pecat 200 Manajer 'Medioker', Bisnis Bergeser Drastis!

Bulog Tegaskan Kualitas Beras Aman, Hanya 0,1% Stok Butuh Perbaikan

Airlangga Klaim Deregulasi Industri Tambah 100.000 Lapangan Kerja, Cegah PHK Massal

Koperasi Desa Merah Putih Kantongi PMK, Siap Cairkan Pinjaman Rp16 Triliun dari Bank BUMN Pekan Depan

Kemenhub Temukan 33% Bus Pariwisata Tak Laik Jalan, Ancam Keselamatan Penumpang

Celios Desak Jokowi Copot Sri Mulyani: APBN Jebol, Dana Pendidikan Disorot!

Impor Senjata Indonesia Tembus Rp1,06 Triliun, UEA-AS Pemasok Utama

Celios Bongkar: 50 Triliuner & Pejabat Prabowo Makin Kaya, Ketimpangan Ancam Publik

Investor Asing Hantam BEI Awal September, Net Sell Rp4,17 T Ancam Saham Bank