Kinerja Politik Dedi Mulyadi di Jawa Barat
Kinerja politik Dedi Mulyadi di Jawa Barat mencakup rangkuman, bahan analisis, video, dan gambar untuk memberikan wawasan mendalam tentang kepemimpinannya.
article
Rangkuman

Trending
31 Mei
Terakhir diperbarui
2 hari yang lalu
Jumlah artikel
3 artikel
Rangkuman
Berikut adalah rangkuman kinerja politik Dedi Mulyadi di Jawa Barat berdasarkan beberapa sorotan berita terkini. Rangkuman ini mencakup kebijakan kontroversial, sikap terhadap isu korupsi, serta penilaian kinerja dan kepuasan publik.
Kebijakan Kontroversial dan Dampaknya
- Ragam Kebijakan Kontroversial
- Pemberlakuan jam malam bagi pelajar.
- Larangan study tour dan wisuda sekolah.
- Pengiriman siswa yang dianggap "nakal" ke barak militer.
- Persyaratan mengikuti program vasektomi bagi pria sebagai syarat penerimaan bantuan sosial untuk keluarga.
- Reaksi Publik dan Kritik
- Kebijakan-kebijakan tersebut menuai pro dan kontra dari masyarakat.
- Kritik signifikan datang dari pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), terutama terkait potensi pelanggaran HAM dan pelibatan militer dalam ranah pendidikan.
Sikap terhadap Isu Korupsi di Sektor Pendidikan
- Kritik terhadap Fokus Penanganan Isu Pendidikan
- Dedi Mulyadi mengkritik pihak-pihak yang lebih memfokuskan perhatian pada program pendidikan barak militer yang diinisiasinya (diklaim berhasil), daripada mengawal dugaan kasus korupsi Program Digitalisasi Pendidikan.
- Ia menekankan bahwa kasus korupsi pengadaan chromebook senilai Rp9,9 triliun lebih mendesak untuk ditangani karena merusak sistem pendidikan dan mental generasi muda.
- Proses Hukum Kasus Korupsi Pendidikan
- Kejaksaan Agung sedang melakukan penyelidikan terhadap dugaan adanya permufakatan jahat dalam proses pengadaan chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk periode 2019-2022.
Penilaian Kinerja Pemerintahan dan Tingkat Kepuasan Publik
- Kesenjangan Signifikan dalam Kepuasan Publik (Survei Indikator Politik Indonesia)
- Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur Dedi Mulyadi sangat tinggi, mencapai 94,7%.
- Sebaliknya, tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat hanya berada di angka 53%.
- Analisis dari Pakar Politik
- Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, kesenjangan ini mengindikasikan bahwa Dedi Mulyadi belum sepenuhnya berhasil dalam memaksimalkan kinerja aparatur birokrasi Pemprov Jabar.
- Ada potensi ketidakpercayaan publik terhadap birokrasi, yang mayoritas diisi oleh pejabat lama.
- Implikasi dan Rekomendasi
- Kesenjangan ini menjadi catatan kritis bagi Pemprov Jabar untuk melakukan evaluasi dan perbaikan.
- Pemprov Jabar diharapkan mampu menyelaraskan kinerjanya dengan tingkat popularitas gubernur, khususnya dalam peningkatan aspek ekonomi daerah.
article
Sumber
play_circle
Video
gallery_thumbnail
Gambar




Mungkin Kamu Tertarik
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.