Surplus Neraca Dagang April 2025

Surplus Neraca Dagang April 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi. Temukan ringkasan data, grafik, dan video terkait analisis tren terkini untuk pemahaman mendalam.

article

Berita

bento_section
leaderboard

Trending

2 Juni

update

Terakhir diperbarui

1 hari yang lalu

newspaper

Jumlah artikel

27 artikel

Berita

Neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 kembali mencatatkan surplus, menandai pencapaian selama 60 bulan berturut-turut. Meskipun demikian, nilai surplus kali ini menunjukkan penurunan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi global dan domestik. Berikut adalah rangkuman detail mengenai kondisi neraca dagang Indonesia pada April 2025.

Ringkasan Utama Neraca Dagang April 2025

Berikut adalah poin-poin penting terkait surplus neraca dagang Indonesia pada bulan April 2025:

  • Pencapaian Surplus
    • Indonesia mencatat surplus neraca perdagangan sebesar USD 0,16 miliar (setara dengan US$160 juta) pada April 2025.
    • Ini menandai surplus selama 60 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
    • Nilai surplus ini merupakan yang terendah sejak Mei 2020.
    • Nilai surplus mengalami penurunan signifikan dibandingkan proyeksi konsensus ekonom (sekitar USD 2,85 miliar) dan capaian bulan sebelumnya (Maret 2025: USD 4,33 miliar).
    • Penurunan surplus secara bulanan disebabkan oleh nilai ekspor yang turun 10,77% (month-on-month/MoM) sementara nilai impor naik 8,80% (MoM) dibandingkan bulan sebelumnya.
    • Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa surplus ini tetap positif untuk mendukung ketahanan eksternal perekonomian Indonesia dan akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah.

Komponen Neraca Perdagangan

Surplus neraca dagang didukung oleh sektor nonmigas, sementara sektor migas masih mengalami defisit:

  • Neraca Nonmigas dan Migas
    • Surplus komoditas nonmigas tercatat sebesar USD 1,51 miliar.
    • Kontributor utama surplus nonmigas meliputi bahan bakar mineral (HS27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS15), serta besi dan baja (HS72).
    • Neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD 1,35 miliar. Defisit migas ini terutama disebabkan oleh defisit pada komoditas hasil minyak dan minyak mentah, meskipun angkanya menunjukkan penurunan dibandingkan periode sebelumnya.

Kinerja Ekspor April 2025

Ekspor Indonesia menunjukkan pertumbuhan positif secara tahunan:

  • Pertumbuhan dan Komoditas Ekspor
    • Nilai ekspor Indonesia pada April 2025 mencapai USD 20,74 miliar.
    • Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,76% dibandingkan April tahun sebelumnya (year-on-year/YoY), namun turun 10,77% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM).
    • Ekspor nonmigas pada April 2025 mencapai US$19,57 miliar, naik 7,17% (YoY). Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspor komoditas mesin dan perlengkapan elektrik (naik 59,67%), berbagai produk kimia, serta bahan kimia anorganik. Ekspor nonmigas juga berasal dari sumber daya alam dan produk manufaktur.
    • Ekspor migas pada April 2025 mencapai US$1,17 miliar, mengalami kontraksi 13,38% (YoY).
    • Penurunan ekspor secara bulanan (MoM) disebabkan oleh merosotnya ekspor beberapa komoditas unggulan seperti lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, serta nikel.
    • Sektor industri pengolahan menjadi penopang utama ekspor.
    • Pasar ekspor utama Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.

Kinerja Impor April 2025

Peningkatan impor yang signifikan menjadi faktor utama menipisnya surplus:

  • Lonjakan Impor
    • Nilai impor Indonesia pada April 2025 mencapai USD 20,59 miliar.
    • Terjadi kenaikan signifikan sebesar 21,84% dibandingkan April tahun sebelumnya (YoY) dan naik 8,80% dibandingkan bulan sebelumnya (MoM).
    • Kenaikan impor April terutama didorong oleh impor nonmigas yang tumbuh 29,86% (YoY) menjadi US$18,07 miliar.
    • Sebaliknya, impor migas mengalami penurunan 15,57% (YoY).
    • Impor barang konsumsi tumbuh 18,46% pada April 2025, dan bahan baku/penolong mendominasi struktur impor.
    • Kenaikan impor didorong oleh lonjakan impor logam mulia dan perhiasan/permata, mesin dan peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya.
    • Negara asal impor nonmigas terbesar adalah Tiongkok, diikuti Jepang, dan negara-negara ASEAN.

Kinerja Kumulatif Januari-April 2025

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia hingga April 2025 masih menunjukkan kinerja positif:

  • Neraca Perdagangan Kumulatif
    • Surplus neraca perdagangan barang kumulatif (Januari-April 2025) tercatat USD 11,07 miliar, meningkat USD 0,95 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
    • Surplus nonmigas kumulatif mencapai USD 17,26 miliar.
    • Defisit migas kumulatif tercatat USD 6,19 miliar.
    • Surplus kumulatif ini terutama disumbang oleh perdagangan dengan Amerika Serikat (surplus US$6,42 miliar, didorong ekspor mesin/peralatan listrik, alas kaki, serta pakaian jadi), India, dan Filipina.
    • Defisit perdagangan kumulatif terbesar terjadi dengan Tiongkok (defisit US$6,9 miliar, disebabkan impor mesin/peralatan mekanis, mesin/peralatan listrik, serta kendaraan dan bagiannya), diikuti oleh Singapura dan Australia.
  • Ekspor Kumulatif
    • Nilai ekspor kumulatif (Januari-April 2025) mencapai USD 87,36 miliar, naik 6,65% (YoY).
    • Ekspor nonmigas kumulatif mencapai USD 82,55 miliar (naik sekitar 7,6% YoY, berdasarkan data yang ada).
    • Ekspor migas kumulatif tercatat USD 4,81 miliar (turun 8,43% YoY).
  • Impor Kumulatif
    • Nilai impor kumulatif (Januari-April 2025) mencapai USD 76,29 miliar, naik 6,27% (YoY).
    • Kenaikan impor kumulatif ini terutama didorong oleh peningkatan impor bahan baku/penolong sebesar 3,89%.
    • Impor nonmigas kumulatif mencapai USD 65,29 miliar (naik 9,18% YoY). Tiongkok menjadi negara asal impor nonmigas kumulatif terbesar dengan pangsa 39,48% (mencapai US$25,77 miliar).
    • Impor migas kumulatif tercatat USD 11 miliar (turun 8,27% YoY).

Proyeksi Sebelumnya dan Konteks Tambahan

Beberapa catatan terkait proyeksi dan rilis data perdagangan:

  • Proyeksi dan Faktor Pengaruh
    • Sebelum rilis resmi, konsensus ekonom (misalnya dari Bloomberg) memproyeksikan surplus perdagangan April 2025 sekitar USD 2,85 miliar, lebih tinggi dari realisasi.
    • Penurunan harga komoditas ekspor (seperti gas, logam, batu bara, CPO, dan nikel), normalisasi aktivitas industri pasca-Ramadan dan Idulfitri, serta moderasi ekspor menjadi faktor yang memengaruhi kinerja perdagangan.
    • Kebijakan protektif Amerika Serikat yang menaikkan tarif impor juga disebut sebagai salah satu faktor yang menekan ekspor Indonesia, terutama ke AS, dan berdampak pada permintaan bahan baku dari negara lain.
    • Antisipasi pelaku usaha terhadap penundaan tarif resiprokal dari AS serta penurunan permintaan dari beberapa negara mitra dagang utama juga berkontribusi pada dinamika perdagangan.
  • Perubahan Jadwal Rilis Data BPS
    • Badan Pusat Statistik (BPS) mengubah jadwal rilis data ekspor impor dan neraca perdagangan dari pertengahan bulan menjadi awal bulan (mulai rilis data April 2025 pada 2 Mei 2025).
    • Perubahan ini bertujuan untuk menyediakan data "angka tetap" yang lebih berkualitas dan konsisten, yang dirilis serentak di tingkat nasional dan provinsi.

Konteks Ekonomi Lainnya

Informasi ekonomi terkait lainnya yang dirilis oleh BPS:

  • Deflasi Mei 2025
    • Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengumumkan bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,37% secara bulanan (month-to-month) pada Mei 2025.
    • Inflasi tahunan (year-on-year) pada Mei 2025 tercatat sebesar 1,60%.
    • Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi terbesar pada Mei 2025.

Informasi di atas merangkum kondisi neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 serta beberapa konteks ekonomi terkait berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan analisis dari berbagai sumber.

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

Logo Ambisius

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.