Isu Pergantian Pejabat Eselon I Kemenkeu (DJP/Bea Cukai)

Isu pergantian pejabat eselon I Kemenkeu (DJP/Bea Cukai) membahas pemindahan posisi strategis, analisis dampak kebijakan, dan artikel terkait untuk pemahaman lebih dalam.

article

Rangkuman

bento_section
leaderboard

Trending

21 Mei - 22 Mei

update

Terakhir diperbarui

6 hari yang lalu

newspaper

Jumlah artikel

39 artikel

Rangkuman

Pelantikan sejumlah pejabat eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dilaksanakan pada Jumat, 23 Mei 2025. Perombakan ini mencakup posisi strategis seperti Direktur Jenderal Pajak, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan, Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan, serta pengisian jabatan pada unit-unit organisasi baru lainnya. Proses ini berlangsung di tengah dinamika internal Kemenkeu dan berbagai tanggapan dari masyarakat serta pemangku kepentingan.

Rencana Pelantikan dan Figur Utama

Berikut adalah rangkuman informasi terkait pelaksanaan pelantikan dan nama-nama pejabat yang mengisi posisi strategis di Kementerian Keuangan:

  • Jadwal dan Lokasi Pelantikan
    • Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik sejumlah pejabat eselon I Kemenkeu pada hari Jumat, 23 Mei 2025, pukul 09.30 WIB (sumber: ekonomi.bisnis.com, finance.detik.com).
    • Pelantikan dilangsungkan secara tertutup di Aula Mezzanine Gedung Djuanda Kementerian Keuangan (sumber: ekonomi.bisnis.com, finance.detik.com).
    • Media hanya diperbolehkan menyaksikan prosesi pelantikan melalui tayangan langsung (live streaming) yang disediakan (sumber: finance.detik.com).
    • Letjen Djaka Budi Utama, yang dilantik sebagai Dirjen Bea Cukai, telah tiba di Kementerian Keuangan sekitar pukul 08.38 WIB (sumber: finance.detik.com).
  • Pejabat Kunci yang Dilantik
    • Bimo Wijayanto dilantik sebagai Direktur Jenderal Pajak, menggantikan Suryo Utomo. Beliau diberi waktu satu bulan untuk mempelajari sistem Coretax dan menghadapi tantangan peningkatan rasio pajak, penyelesaian implementasi Coretax, perluasan basis pajak, dan peningkatan kepatuhan wajib pajak berpenghasilan tinggi. Sebelum penunjukan ini, Bimo menjabat sebagai Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan juga pernah menjadi Asisten Deputi Investasi di Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves). Pengalamannya juga mencakup posisi di Kantor Staf Presiden (KSP), serta pernah berkarir di Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 2014-2015. Bimo memiliki latar belakang pendidikan dari Universitas Gajah Mada dan Australia. Pelantikannya turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (sumber: ekonomi.bisnis.com, finance.detik.com, cnnindonesia.com, liputan6.com, cnbcindonesia.com).
    • Letnan Jenderal TNI (Purn.) Djaka Budi Utama dilantik sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, menggantikan Askolani. Beliau merupakan Dirjen Bea Cukai pertama dari latar belakang militer sejak era Orde Baru. Djaka telah mengajukan pensiun dini dari TNI per 2 Mei 2025 (Keppres pensiun 14 Mei 2025), resmi diberhentikan sebagai prajurit TNI sejak 6 Mei 2025, dan kini berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai. Djaka akan menunaikan ibadah haji dan diminta mempelajari materi kepabeanan selama sebulan (sumber: ekonomi.bisnis.com, liputan6.com, finance.detik.com, cnnindonesia.com, cnbcindonesia.com).
    • Suryo Utomo, yang sebelumnya menjabat Dirjen Pajak, dilantik sebagai Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan (BTIIK), unit baru. Beliau ditugaskan memimpin transformasi digital Kemenkeu, termasuk mengatasi tantangan terkait AI dan kripto (sumber: cnnindonesia.com, liputan6.com).
    • Askolani, yang sebelumnya menjabat Dirjen Bea Cukai, dilantik sebagai Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (sumber: ekonomi.bisnis.com, liputan6.com).
    • Heru Pambudi, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal Kemenkeu, mengalami rotasi jabatan. Posisi baru beliau tidak dirinci secara spesifik dalam rangkuman berita terkini (sumber: ekonomi.bisnis.com, finance.detik.com, liputan6.com).
    • Febrio Nathan Kacaribu dilantik sebagai Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (unit baru) (sumber: finance.detik.com).
    • Masyita Crystallin dilantik sebagai Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan (unit baru). Lahir 13 Juli 1981, beliau memiliki rekam jejak di bidang ekonomi, kebijakan fiskal, dan pembangunan berkelanjutan, dengan pendidikan S1 UI, Master dari The Australian National University dan Claremont Graduate University, serta Ph.D dari Claremont Graduate University. Pengalamannya meliputi Bank Dunia, IMF, dan Staf Khusus Menteri Keuangan (sumber: ekonomi.bisnis.com).
  • Rotasi Jabatan Lainnya
    • Rotasi jabatan ini juga mencakup perubahan pada posisi Sekretaris Jenderal (sebelumnya Heru Pambudi) dan Direktur Jenderal Anggaran. Pejabat baru untuk posisi ini tidak dirinci dalam rangkuman berita (sumber: ekonomi.bisnis.com).
    • Luky Alfirman, sebelumnya Dirjen Perimbangan Keuangan, juga mengalami rotasi jabatan, namun posisi barunya tidak disebutkan secara spesifik (sumber: liputan6.com).

Pelantikan ini menandai adanya penyesuaian signifikan dalam struktur kepemimpinan di Kemenkeu, termasuk pengisian pos-pos baru dan pergeseran sejumlah pejabat senior.

Konteks Tambahan, Reaksi Publik, dan Arahan

Sejumlah isu, reaksi, dan arahan mengiringi proses pelantikan pejabat ini:

  • Fokus Peningkatan Penerimaan Negara dan Pajak
    • Presiden Prabowo Subianto menargetkan peningkatan rasio pajak Indonesia dari 12,1% menjadi 18% dalam empat tahun, tanpa menaikkan tarif pajak, melainkan dengan meningkatkan kepatuhan dan menggunakan AI serta TI (sumber: cnnindonesia.com).
    • Sri Mulyani meminta Dirjen Pajak baru, Bimo Wijayanto, untuk meningkatkan rasio pajak, penerimaan negara, kualitas pelayanan, kepastian hukum perpajakan, serta transparansi dan tata kelola (sumber: ekonomi.bisnis.com).
    • Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berharap Bimo Wijayanto mampu meningkatkan rasio perpajakan nasional, menekankan pentingnya kerja tim dan implementasi sistem inti perpajakan (sumber: liputan6.com).
  • Latar Belakang Penunjukan dan Arahan Presiden
    • Letjen (Purn) Djaka Budi Utama mengungkapkan bahwa ia dihubungi oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), M. Herindra, yang menyampaikan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menempatkannya di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Hal ini mendorongnya untuk mengajukan pengunduran diri dari militer. Arahan dari Presiden Prabowo mencakup pengawasan penerimaan negara dan penindakan penyelundupan (sumber: ekonomi.bisnis.com, finance.detik.com).
    • Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, penunjukan Djaka dari militer bertujuan menempatkan sosok berani untuk memimpin instansi yang rentan pelanggaran dan mampu berkoordinasi lintas wilayah (sumber: finance.detik.com).
    • Sri Mulyani menyatakan bahwa Dirjen Pajak Bimo Wijayanto dan Dirjen Bea Cukai Djaka Budi Utama baru telah mendapat arahan dan tugas langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dan kepercayaan Presiden adalah kehormatan (sumber: finance.detik.com).
    • Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menekankan bahwa pengangkatan Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak dan Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai merupakan hak prerogatif pemerintah. Menurutnya, keduanya diusulkan secara langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan ditetapkan dalam surat tertulis, dengan semua prosedur pengangkatan telah ditempuh sesuai aturan hukum dan untuk menempatkan figur yang dianggap mampu (sumber: finance.detik.com, ekonomi.bisnis.com, cnbcindonesia.com).
  • Tantangan dan Harapan untuk Pejabat Baru
    • Sri Mulyani menekankan pentingnya menjaga citra dan keandalan sistem perpajakan serta kepabeanan. Dirjen Pajak baru diberi waktu 1 bulan mempelajari Coretax, sementara Dirjen Bea Cukai baru akan mempelajari materi selama ibadah haji (sumber: liputan6.com, cnnindonesia.com, finance.detik.com).
    • Menko Airlangga menyoroti tugas berat Dirjen Bea Cukai terkait pengelolaan arus barang dan perlindungan pekerja migran (sumber: finance.detik.com).
    • Apindo menyoroti tantangan fiskal bagi Dirjen Pajak baru, termasuk target pajak APBN 2025, potensi shortfall, perlambatan ekonomi, 'grey economy', utang jatuh tempo, dan masalah sistem Coretax. Apindo merekomendasikan perbaikan ekonomi, desain ulang belanja, perbaikan sistem pajak, serta mempertimbangkan pembentukan Badan Penerimaan Negara dan tax amnesty jilid III (sumber: ekonomi.bisnis.com).
    • Nailul Huda dari CELIOS menilai pergantian pejabat wajar untuk menyesuaikan target kinerja Presiden Prabowo (sumber: liputan6.com).
    • Pasca pelantikan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumpulkan para Direktur Jenderal yang baru dilantik di kantornya pada Senin (26/5/2025) untuk membahas arahan-arahan umum. Beliau kembali menekankan pemberian waktu satu bulan bagi para Dirjen baru untuk mempelajari direktorat masing-masing sebelum memberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat (sumber: cnbcindonesia.com).
  • Respons dari Industri Hasil Tembakau (IHT)
    Perkumpulan GAPPRI menyambut baik rencana pergantian Dirjen Bea Cukai kepada Letjen Djaka Budi Utama, berharap adanya komitmen untuk menjaga keberlangsungan IHT legal nasional dan menyoroti tantangan yang dihadapi industri (sumber: liputan6.com).
  • Harapan dari Sektor Logistik untuk Dirjen Bea Cukai Baru
    • Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyampaikan harapan kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai yang baru, Djaka Budhi Utama, untuk memperkuat ekosistem logistik nasional melalui kolaborasi yang solid antara DJBC dan pelaku logistik (sumber: finance.detik.com).
    • ALFI juga mengharapkan adanya terobosan kebijakan yang mendukung iklim usaha yang sehat, efisiensi tata kelola logistik nasional, serta percepatan implementasi kembali Program Nasional Logistik Ekosistem (NLE) dengan melibatkan lebih banyak partisipasi sektor swasta (sumber: finance.detik.com).
    • Pihaknya menyatakan kesiapan untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mendukung program kerja DJBC, terutama dalam meningkatkan penerimaan negara dan memperkuat ekosistem logistik nasional (sumber: finance.detik.com).
  • Kritik dari KontraS
    • KontraS dan beberapa pihak mengkritisi pelantikan Letjen TNI (Purn.) Djaka Budi Utama sebagai Dirjen Bea Cukai, menilai hal tersebut berpotensi bertentangan dengan UU TNI dan amanat reformasi, serta menyoroti isu penempatan personel militer (aktif maupun purnawirawan yang baru pensiun) di jabatan sipil dan potensi pelanggaran prinsip meritokrasi (sumber: ekonomi.bisnis.com, cnnindonesia.com).
    • Rekam jejak Djaka sebagai eks anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat dalam kasus penculikan 1997-1998 dan statusnya sebagai TNI aktif (meskipun telah mengajukan pensiun) menjadi sorotan (sumber: ekonomi.bisnis.com, cnnindonesia.com).
  • Pengisian Jabatan dan Unit Baru
    • Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 158/2024, Kementerian Keuangan membentuk unit-unit organisasi baru di tingkat eselon I.
    • Posisi Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal diisi oleh Febrio Nathan Kacaribu (sumber: finance.detik.com).
    • Posisi Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan diisi oleh Suryo Utomo (sumber: cnnindonesia.com, liputan6.com).
    • Posisi Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan diisi oleh Masyita Crystallin (sumber: ekonomi.bisnis.com).
  • Pesan Umum Pelantikan
    Sri Mulyani melantik total 22 pejabat Eselon I, menekankan pentingnya integritas, dedikasi, objektivitas tanpa ego pribadi, serta memimpin unit strategis dengan rendah hati, keterbukaan, dan kerja kolektif (sumber: liputan6.com).

Berbagai respons, arahan, dan dinamika ini menunjukkan kompleksitas yang mengiringi proses pelantikan pejabat di lingkungan Kemenkeu.

Figur Kunci dan Unit Baru di Kemenkeu

Berikut adalah ringkasan figur kunci yang dilantik dan unit-unit baru yang menjadi sorotan di Kementerian Keuangan setelah pelantikan.

Figur/Unit OrganisasiJabatan/Peran Setelah PelantikanKeterangan TambahanSumber Informasi
Bimo WijayantoDirektur Jenderal PajakMenggantikan Suryo Utomo. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Sekretaris Deputi di Kemenko Perekonomian dan Asisten Deputi di Kemenko Marves. Tantangan utama termasuk implementasi Coretax dan peningkatan rasio pajak.ekonomi.bisnis.com, finance.detik.com, cnbcindonesia.com
Letjen TNI (Purn.) Djaka Budi UtamaDirektur Jenderal Bea dan CukaiMenggantikan Askolani. Merupakan Dirjen Bea Cukai pertama dari latar belakang militer sejak era Orde Baru. Resmi diberhentikan sebagai prajurit TNI sejak 6 Mei 2025 dan kini berstatus sebagai PPPK.ekonomi.bisnis.com, liputan6.com, finance.detik.com, cnbcindonesia.com
Suryo UtomoKepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan (BTIIK)Unit baru. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak. Ditugaskan memimpin transformasi digital Kemenkeu.cnnindonesia.com, liputan6.com
AskolaniDirektur Jenderal Perimbangan KeuanganSebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai.ekonomi.bisnis.com
Febrio Nathan KacaribuDirektur Jenderal Strategi Ekonomi dan FiskalMengisi jabatan pada unit eselon I baru sesuai Perpres 158/2024.finance.detik.com
Masyita CrystallinDirektur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor KeuanganUnit baru. Memiliki rekam jejak di bidang ekonomi, kebijakan fiskal, dan pembangunan berkelanjutan.ekonomi.bisnis.com

Dengan pelantikan ini, sebagian besar posisi kunci dan unit baru di Kemenkeu telah terisi, menandai langkah penting dalam penataan organisasi Kementerian Keuangan.

article

Sumber

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

Logo Ambisius

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.