Program Pemerintah Tekan PHK dan Ciptakan Lapangan Kerja
Program Pemerintah Tekan PHK dan Ciptakan Lapangan Kerja. Dapatkan informasi terkini, video edukatif, gambar terkait, dan sumber berita terpercaya tentang upaya pemerintah ini.
Berita

Trending
4 Juni
Terakhir diperbarui
1 hari yang lalu
Jumlah artikel
7 artikel
Pemerintah Indonesia tengah menggencarkan berbagai program untuk menekan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan memperluas penciptaan lapangan kerja. Berikut adalah rangkuman berita terkait upaya tersebut, mencakup inisiatif dari berbagai kementerian, proyeksi ketenagakerjaan, serta perspektif dari berbagai tokoh.
Program dan Inisiatif Pemerintah
Berbagai kementerian berkolaborasi dalam merancang dan melaksanakan program untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan.
- Inisiatif Kementerian Keuangan (Sri Mulyani Indrawati)
- Program untuk menciptakan lapangan kerja di tengah peningkatan PHK, meliputi:
- Rehabilitasi 300.000 sekolah dengan anggaran Rp16,9 triliun.
- Percepatan pembangunan irigasi dengan anggaran Rp12 triliun.
- Pembangunan sekolah rakyat di 100 titik.
- Percepatan pembangunan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan anggaran Rp84 triliun.
- Program Kopdes Merah Putih.
- Program Makan Bergizi Gratis.
- Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
- Memastikan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) industri yang unggul di era Industri 4.0.
- Melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi: memiliki 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, 9 SMK, dan 7 Balai Diklat Industri (BDI) yang tersebar di 11 provinsi.
- Lebih dari 90 persen lulusan program vokasi Kemenperin terserap di industri.
- Fokus pendidikan vokasi pada penguasaan keahlian terapan untuk kesiapan kerja di industri (contoh: Politeknik ATI Padang memiliki spesialisasi di bidang industri agro dan kelapa sawit).
- Strategi Kementerian ESDM (Bahlil Lahadalia)
- Peningkatan produksi minyak dan hilirisasi industri diproyeksikan akan menciptakan 6,2 juta lapangan kerja hingga tahun 2030.
- Fokus pada sektor ketenagalistrikan, mineral dan batu bara, serta industri ekosistem kendaraan listrik.
Data dan Proyeksi Ketenagakerjaan
Berikut adalah data terkini dan proyeksi mengenai situasi ketenagakerjaan di Indonesia.
- Proyeksi Lapangan Kerja dari Sektor ESDM
- Sekitar 6,2 juta lapangan kerja akan tercipta hingga tahun 2030, berasal dari sektor ketenagalistrikan, mineral dan batu bara, serta industri ekosistem kendaraan listrik.
- Terdapat 3.764 jenis pekerjaan di industri ESDM, dengan transisi energi menciptakan 487 jenis pekerjaan baru.
- Mayoritas pekerjaan hijau ada di sub-sektor Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE).
- Tiga sektor utama yang menyediakan lapangan pekerjaan di lingkungan ESDM adalah KEBTKE, migas, serta geologi, mineral, dan batu bara (geominerba).
- Klaim dari Kantor Komunikasi Presiden (PCO)
- Meskipun terjadi PHK, penciptaan lapangan kerja diklaim meningkat.
- Angka pengangguran terbuka turun dari 4,82% menjadi 4,76%.
- Pekerja penuh waktu bertambah menjadi 66,19%.
- Tingkat pekerja setengah pengangguran juga turun.
- Penambahan 83.000 pengangguran absolut bukan hanya disebabkan oleh PHK, tetapi juga karena adanya transisi angkatan kerja dari sekolah ke dunia kerja.
- Data PHK dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
- Hingga 20 Mei 2025, terdapat 26.455 orang terkena PHK.
- Jawa Tengah mencatat jumlah PHK tertinggi.
- Tingkat Pengangguran (Februari 2025)
- Angka pengangguran mencapai 7,28 juta orang (disebutkan dalam konteks sorotan tentang kesulitan mencari kerja di Indonesia).
Peran Signifikan Sektor Industri Hasil Tembakau (IHT)
Sektor IHT memiliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja dan perekonomian nasional.
- Kontribusi Ekonomi dan Tenaga Kerja IHT
- Jutaan orang di Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor industri hasil tembakau (IHT).
- Ekosistem IHT telah terbentuk sejak zaman kolonial Belanda, melibatkan petani tembakau dan cengkeh, buruh pabrik, pedagang, hingga eksportir, serta terintegrasi dengan industri pendukung.
- Kontribusi cukai hasil tembakau mencapai Rp216 triliun pada tahun 2024.
- Penyerapan tenaga kerja mencapai 6 juta orang.
- Ekspor produk hasil tembakau Indonesia pada tahun 2024 mencapai USD1,7 miliar, menjadikan Indonesia sebagai eksportir terbesar keenam di dunia.
Perspektif dan Kritik Terkait Lapangan Kerja
Berbagai pandangan dan kritik muncul terkait situasi ketenagakerjaan dan upaya pemerintah.
- Pandangan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia
- Menyindir mereka yang mengeluh tentang kurangnya lapangan kerja di Indonesia dengan menyebut agar "jangan kufur nikmat".
- Menyarankan masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri.
- Meminta perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja.
- Sorotan dari Jusuf Kalla
- Menyoroti krisis lapangan kerja di Indonesia dan menekankan pentingnya menciptakan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran.
- Mengkritisi sulitnya mencari pekerjaan bagi lulusan dan tingginya animo pencari kerja dalam job fair.
- Menyoroti hubungan antara pengangguran dengan premanisme.
- Menyebutkan dampak ketidakstabilan ekonomi global terhadap lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Video
Gambar




Sumber
Mungkin Kamu Tertarik

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.