Operasional KRL Impor dari China
Operasional KRL Impor dari China. Temukan berita terkini, video informatif, gambar terkait, dan sumber terpercaya untuk semua informasi KRL impor.
Berita

Trending
4 Juni
Terakhir diperbarui
1 hari yang lalu
Jumlah artikel
4 artikel
PT KAI Commuter secara resmi telah mengoperasikan tiga rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru jenis CLI-125 yang diimpor dari China. Pengoperasian KRL ini telah dimulai untuk melayani rute Bogor dan Cikarang, dan menghadirkan berbagai perkembangan serta tanggapan dari berbagai pihak.
Detail Operasional KRL Impor
Berikut adalah rincian mengenai pengoperasian KRL baru buatan China:
- Spesifikasi dan Jadwal Operasi
- KRL baru jenis CLI-125 buatan China telah resmi dioperasikan oleh PT KAI Commuter.
- Pengoperasian perdana dimulai pada tanggal 1 Juni 2025.
- Armada KRL ini tiba di Indonesia pada 31 Januari 2025 dan telah melewati serangkaian pengujian serta sertifikasi.
- Rute Pelayanan
- KRL baru ini melayani penumpang untuk rute Bogor.
- Selain itu, KRL ini juga melayani rute Cikarang.
Tanggapan dari Berbagai Pihak
Pengoperasian KRL impor ini menuai berbagai respons, baik positif maupun kritis:
- Apresiasi Penumpang
- Penumpang menyambut baik KRL baru ini, memberikan pujian atas peningkatan kenyamanan, desain yang modern, dan fitur-fitur yang tersedia.
- Banyak yang merasakan pengalaman seperti menaiki MRT karena kualitas dan fasilitas yang ditawarkan.
- Catatan dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
- YLKI memberikan catatan kepada pemerintah terkait aspek keamanan dan efisiensi waktu tunggu.
- YLKI berharap penambahan KRL dapat mengurangi kepadatan penumpang dan memperpendek waktu tunggu antar kereta.
- Pandangan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI)
- MTI melihat potensi penghematan biaya perawatan dari KRL baru ini dibandingkan dengan kereta bekas.
- Namun, MTI juga menyuarakan kekhawatiran bahwa biaya pengadaan KRL baru yang lebih tinggi dapat membebani biaya operasional.
- Hal ini berpotensi berdampak pada kenaikan tarif KRL Commuter Line Jabodetabek atau memerlukan peningkatan subsidi dari APBN dan APBD.
- Kritik dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
- Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mengkritik kebijakan impor KRL ini.
- Ia menilai bahwa pengadaan KRL impor secara utuh (Completely Built Up/CBU) bertentangan dengan semangat kedaulatan ekonomi dan program industrialisasi nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
- Menurutnya, langkah ini berlawanan dengan kebijakan pemerintah yang seharusnya mengutamakan produksi dalam negeri, penciptaan lapangan kerja, dan kemandirian ekonomi.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun disambut positif, terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:
- Keterbatasan Jumlah Armada
- Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan jumlah armada KRL baru yang telah beroperasi (saat ini tiga rangkaian).
- Akibatnya, belum semua pengguna KRL memiliki kesempatan untuk mencoba fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan KRL baru ini.
Secara umum, diharapkan pengoperasian KRL baru ini dapat secara signifikan meningkatkan kualitas layanan transportasi publik, mengurangi kepadatan, dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Video
Gambar
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5195152/original/091324600_1745323723-20250422-Pameran_Kereta-ANG_4.jpg)



Sumber
Mungkin Kamu Tertarik

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.