Deflasi Indonesia Mei 2025

Deflasi Indonesia Mei 2025 menunjukkan penurunan harga barang. Temukan analisis terkini, dampak ekonomi, dan berita terkait untuk wawasan lengkap.

article

Berita

bento_section
leaderboard

Trending

3 Juni

update

Terakhir diperbarui

2 hari yang lalu

newspaper

Jumlah artikel

14 artikel

Berita

Berikut adalah rangkuman berita mengenai deflasi yang dialami Indonesia pada Mei 2025, berdasarkan laporan dari berbagai sumber media dan Badan Pusat Statistik (BPS).

Ringkasan Deflasi Nasional Mei 2025

    • Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,37% secara bulanan (month-to-month/MtM).
    • Ini merupakan deflasi ketiga sepanjang tahun 2025, setelah sebelumnya terjadi pada Januari dan Februari.
    • Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 108,47 pada April 2025 menjadi 108,07 pada Mei 2025.
    • Tingkat deflasi ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
    • Deflasi terjadi di 31 provinsi.
    • Deflasi terdalam tercatat di Gorontalo.
    • Inflasi tertinggi tercatat di Papua Pegunungan.
    • Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat deflasi regional sebesar 0,34% (MtM), dengan deflasi terdalam di Sumenep.

Penyebab Utama Deflasi

    • Penurunan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi terbesar (turun 1,04% hingga 1,40%, dengan andil terhadap deflasi nasional sekitar 0,41%).
    • Penurunan harga komponen harga yang diatur pemerintah (administered prices) juga berkontribusi, disebabkan turunnya harga BBM nonsubsidi dan tarif angkutan udara.
    • Komoditas utama pemicu deflasi: cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
    • Komoditas hortikultura lain seperti jagung manis, wortel, dan jeruk (khususnya di Jawa Timur) juga mengalami penurunan harga.
    • Penurunan harga emas perhiasan secara global turut berkontribusi.
    • Faktor pendorong lainnya meliputi normalisasi harga pangan pasca-Idulfitri dan stabilitas pasokan pangan.
    • Pola deflasi ini konsisten terjadi setiap bulan Mei dari tahun 2021 hingga 2025, terutama untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Komoditas yang Masih Mengalami Inflasi

    • Tomat
    • Tarif pulsa ponsel
    • Tarif angkutan udara (beberapa laporan juga menyebut tarif ini turun, namun ada yang mencatatnya sebagai penyumbang inflasi)
    • Beras
    • Emas perhiasan (terdapat laporan yang berbeda antarwilayah dan sumber mengenai dampaknya terhadap inflasi/deflasi)

Data Ekonomi Lainnya (Mei 2025)

    • Inflasi tahunan (year-on-year/YoY) tercatat sebesar 1,60%, turun dari 1,95% pada April 2025.
    • Inflasi tahun kalender (year-to-date/YtD) sebesar 1,19%.
    • Penurunan inflasi tahunan juga dipengaruhi oleh penurunan harga daging ayam ras.
    • Neraca perdagangan Indonesia pada April 2025 mencatatkan surplus US$160 juta.
    • Surplus ini menyusut tajam dibandingkan bulan sebelumnya dan merupakan surplus ke-60 kalinya secara berturut-turut sejak Mei 2020.

Pandangan dan Proyeksi Ekonom

    • Konsensus ekonom memproyeksikan deflasi bulanan sekitar 0,14% untuk Mei 2025.
    • Josua Pardede (Bank Permata) memperkirakan deflasi 0,27% MtM dan inflasi tahunan 1,7% YoY.
    • Andry Asmoro (Bank Mandiri) memprediksi deflasi 0,18% MtM dan inflasi tahunan 1,8% YoY.
    • Inflasi inti (core inflation) diperkirakan stabil di sekitar 2,5% YoY.
    • Para ekonom menilai deflasi ini mencerminkan pelemahan daya beli masyarakat.
    • Indikator pendukung pelemahan daya beli antara lain pelemahan penjualan ritel dan kontraksi Purchasing Managers' Index (PMI).

Potensi Dampak dan Implikasi Ekonomi

    • Deflasi yang berkelanjutan dianggap sebagai alarm bahaya bagi perekonomian.
    • Hal ini mengindikasikan masyarakat menahan belanja akibat ketidakpastian ekonomi dan penurunan pendapatan.
    • Pelemahan daya beli salah satunya disebabkan oleh peningkatan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
    • Masyarakat cenderung menggunakan tabungan untuk bertahan hidup daripada berbelanja.
    • Data BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan peningkatan jumlah peserta yang mengalami PHK sejak awal tahun.
    • Terdapat potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2025.
    • Pemerintah merencanakan peluncuran stimulus ekonomi mulai 5 Juni 2025, termasuk diskon transportasi dan bantuan sosial, sebagai respons terhadap kondisi ini.
play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

article

Sumber

we are hiring

We are hiring 🎉

Siap Berkarir dan Berkembang Bersama?

Lamar sekarang

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.