Download aplikasi sekarang di Play Store atau App Store
The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi: Apa Dampaknya bagi Rupiah dan IHSG?
The Federal Reserve kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 3,50-3,75%, menandai pemotongan ketiga berturut-turut. Langkah ini diambil di tengah kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja AS dan inflasi yang persisten. Keputusan ini memicu reaksi beragam di pasar global: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat, dolar AS melemah terhadap mata uang utama, dan harga emas sedikit tergelincir. Namun, perpecahan di internal The Fed dan sinyal jeda pemotongan di masa depan menciptakan ketidakpastian baru.

The Fed Kembali Pangkas Suku Bunga: Latar Belakang dan Keputusan
Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, kembali mengambil langkah pelonggaran moneter dengan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) 23. Keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) ini membawa kisaran target suku bunga ke level 3,50% hingga 3,75% 5.
Langkah ini merupakan pemotongan ketiga kalinya secara berturut-turut sepanjang tahun ini, sebuah respons terhadap meningkatnya ketidakpastian prospek ekonomi dan risiko di pasar tenaga kerja 3. Keputusan ini sebagian besar telah diantisipasi oleh pelaku pasar, sesuai dengan survei ekonom sebelumnya 25.
Reaksi Pasar Global: IHSG Menguat, Dolar dan Emas Melemah
Keputusan The Fed memicu pergerakan signifikan di berbagai pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Respons pasar cenderung beragam, mencerminkan sentimen investor terhadap kebijakan moneter AS.
Penguatan Signifikan IHSG 📈
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespons positif dengan dibuka menguat 52,78 poin atau 0,61 persen ke level 8.753,71 pada perdagangan Kamis (11/12) 1. Penguatan ini melanjutkan tren positif dari hari sebelumnya 1.
Sebagian besar sektor saham bergerak di zona hijau, menunjukkan optimisme investor yang meluas. Berikut adalah rincian performa sektoral:
| Sektor Penguat | Kenaikan | Sektor Pelemahan | Penurunan |
|---|---|---|---|
| Infrastruktur | â–² 3,02% | Properti | â–¼ 0,25% |
| Energi | â–² 1,30% | Kesehatan | â–¼ 0,23% |
| Barang Baku | â–² 0,49% | Transportasi | â–¼ 0,15% |
| Keuangan | â–² 0,44% |
Sumber: Data Perdagangan per 11 Desember 2025 1
Dolar AS Tertekan, Emas Tergelincir
Di pasar valuta asing, dolar AS mengalami pelemahan terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya 4. Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback, turun 0,6 persen menjadi 98,66 24.
- Euro: Menguat 0,6% menjadi USD 1,1691 4.
- Yen Jepang: Dolar turun 0,6% menjadi 155,92 yen 4.
- Franc Swiss: Dolar turun 0,8% menjadi 0,8000 franc 4.
Sementara itu, harga emas dunia justru tergelincir tipis. Harga emas berjangka turun 0,2 persen menjadi USD 4.229,30 per ons 2. Penurunan ini terjadi meskipun suku bunga yang lebih rendah secara teori seharusnya meningkatkan daya tarik emas sebagai aset non-imbal hasil 2.
Di Balik Keputusan The Fed: Pasar Tenaga Kerja dan Perpecahan Internal
Keputusan FOMC didasari oleh beberapa faktor ekonomi kunci, terutama kondisi pasar tenaga kerja AS yang menunjukkan tanda-tanda pelemahan. The Fed secara eksplisit menyatakan bahwa risiko penurunan lapangan kerja telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir 3.
Data terbaru dari ADP menunjukkan perusahaan swasta AS memangkas 32 ribu pekerja pada November, berlawanan dengan ekspektasi kenaikan 40 ribu 3. Selain itu, pengumpulan data makroekonomi terganggu oleh penutupan pemerintah federal selama 43 hari, menambah ketidakpastian 35.
"Komite akan dengan cermat menilai data yang masuk saat mempertimbangkan besaran dan waktu penyesuaian tambahan terhadap kisaran target suku bunga dana federal." — Pernyataan FOMC 24.
Proyeksi ke Depan: Sinyal Jeda dan Potensi Koreksi IHSG
Meski melakukan pemotongan, The Fed juga mengirimkan sinyal bahwa siklus pelonggaran moneter mungkin akan berhenti sementara 4. Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa kenaikan suku bunga bukanlah skenario utama, namun penurunan lebih lanjut juga tidak akan terjadi dalam waktu dekat 24.
Proyeksi terbaru menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan hanya memperkirakan satu kali lagi penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada tahun 2026 24.
Di sisi lain, analis pasar modal dalam negeri memberikan pandangan yang hati-hati terhadap IHSG.
| Analis | Pandangan Terhadap IHSG | Level Kunci |
|---|---|---|
| Herditya Wicaksana (MNC Sekuritas) | Ruang kenaikan terbatas, rawan koreksi jangka pendek. | Support: 8.447-8.562 1 |
| Maxi Nico Demus (Pilarmas Investindo) | Potensi menguat terbatas. | Support: 8.620 / Resistance: 8.880 1 |
Analis menilai IHSG berpotensi mengalami koreksi teknikal setelah mencapai level tertingginya, meskipun sentimen dari The Fed memberikan dorongan positif sesaat 1.
SUMBER
money.kompas.com
sekitar 6 jam yang lalu - The Fed Pangkas Suku Bunga, IHSG Pagi Langsung Melesat
www.metrotvnews.com
sekitar 6 jam yang lalu - Harga Emas Dunia Tergelincir setelah Fed Pangkas Suku Bunga
www.metrotvnews.com
sekitar 7 jam yang lalu - Potong 25 Bps Lagi, Fed Sudah 3 Kali Sunat Suku Bunga Berturut-turut
www.metrotvnews.com
sekitar 6 jam yang lalu - Suku Bunga Fed Disunat, Dolar AS Ambruk
finance.detik.com
sekitar 7 jam yang lalu - Tok! The Fed Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan
ARTIKEL

sekitar 4 jam yang lalu
Kebakaran Terra Drone: Apa Faktor di Balik Tingginya Korban Jiwa?

sekitar 4 jam yang lalu
Kecelakaan Mobil MBG di Cilincing: Apa Penyebab dan Dampaknya?

sekitar 4 jam yang lalu
Banjir Sumatera: Bagaimana Skala Bantuan dan Kompleksitas Pemulihannya?

sekitar 18 jam yang lalu
Mengapa Tahun 2026 Diprediksi Menjadi Puncak Ketidakpastian Ekonomi Global dan Nasional?

sekitar 18 jam yang lalu
Siapa Sebenarnya Pemegang Mandat Sah di Tengah Kemelut Kepemimpinan PBNU?