
Amerika Serikat mengesahkan GENIUS Act, undang-undang yang mengatur stablecoin. Aturan ini mewajibkan penerbit stablecoin menggunakan aset likuid sebagai jaminan dan mengungkapkan komposisi cadangan secara rutin. Disetujui DPR dan Senat, serta ditandatangani Presiden Trump, aturan ini bertujuan menjadikan aset digital sebagai alat pembayaran sehari-hari dan memperkuat posisi dolar.
๐๏ธ Fakta Utama Pengesahan
- Amerika Serikat telah mengesahkan undang-undang GENIUS Act untuk mengatur stablecoin, mata uang kripto yang dipatok ke dolar AS.
- Undang-undang ini disetujui oleh DPR dan Senat AS, kemudian ditandatangani oleh Presiden Donald Trump.
- Pengesahan ini menandai langkah maju dalam menjadikan aset digital sebagai alat pembayaran sehari-hari dan momen penting bagi industri kripto.
- CEO Asosiasi Blockchain, Summer Mersinger, menyebutnya sebagai momen penting dalam evolusi kebijakan aset digital AS.
๐ Dampak dan Proyeksi Ekonomi
- Menurut Donald Trump, aturan ini 'baik untuk dolar dan baik untuk negara'.
- Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyatakan regulasi ini akan memperkuat posisi dolar sebagai mata uang cadangan global dan meningkatkan permintaan surat utang pemerintah AS.
- RUU stablecoin disahkan dengan 308 suara mendukung dan 122 menolak di DPR.
- Nilai pasar stablecoin saat ini mencapai lebih dari 260 miliar dolar AS dan diperkirakan bisa mencapai 2 triliun dolar AS pada tahun 2028 jika aturan diterapkan efektif.
๐ Persyaratan Regulasi
- Aturan baru ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk menggunakan aset likuid, seperti dolar atau surat utang jangka pendek, sebagai jaminan.
- Penerbit juga harus mengungkapkan komposisi cadangan secara rutin atau bulanan.
- Selain RUU stablecoin, DPR juga meloloskan dua RUU lain tentang regulasi pasar aset digital dan larangan penerbitan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Apa itu GENIUS Act?
GENIUS Act adalah undang-undang yang disahkan di Amerika Serikat untuk mengatur stablecoin, yaitu mata uang kripto yang nilainya dipatok ke dolar AS. Pengesahan undang-undang ini merupakan langkah penting dalam evolusi kebijakan aset digital di AS.
Apa yang dimaksud dengan stablecoin?
Stablecoin adalah jenis mata uang kripto yang dirancang untuk memiliki nilai yang stabil, biasanya dengan mematok nilainya ke aset yang lebih stabil seperti mata uang fiat (misalnya, dolar AS) atau komoditas. Dalam konteks GENIUS Act, stablecoin yang diatur adalah yang dipatok ke dolar AS.
Siapa saja yang terlibat dalam pengesahan GENIUS Act?
Pengesahan GENIUS Act melibatkan beberapa pihak kunci di Amerika Serikat:
- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS: Meloloskan RUU stablecoin.
- Senat AS: Meloloskan RUU stablecoin.
- Presiden Donald Trump: Menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.
Selain itu, tokoh seperti Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan CEO Asosiasi Blockchain Summer Mersinger juga memberikan pandangan dan dukungan terhadap regulasi ini.
Apa persyaratan utama bagi penerbit stablecoin berdasarkan undang-undang baru ini?
Aturan baru dalam GENIUS Act menetapkan beberapa persyaratan utama bagi penerbit stablecoin:
- Penggunaan Aset Likuid sebagai Jaminan: Penerbit stablecoin wajib menggunakan aset yang sangat likuid, seperti dolar AS atau surat utang jangka pendek, sebagai jaminan untuk stablecoin yang mereka terbitkan.
- Pengungkapan Komposisi Cadangan: Penerbit harus mengungkapkan komposisi cadangan mereka secara rutin, baik itu bulanan atau sesuai jadwal yang ditentukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan kepercayaan terhadap stablecoin.
Apa manfaat GENIUS Act bagi ekonomi AS dan dolar?
Menurut Presiden Donald Trump, aturan ini 'baik untuk dolar dan baik untuk negara'. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menambahkan bahwa regulasi ini akan:
- Memperkuat Posisi Dolar: Memperkuat posisi dolar AS sebagai mata uang cadangan global.
- Meningkatkan Permintaan Surat Utang Pemerintah AS: Regulasi ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan terhadap surat utang pemerintah AS.
- Mendorong Penggunaan Aset Digital: Menandai langkah maju dalam menjadikan aset digital sebagai alat pembayaran sehari-hari.
Bagaimana hasil pemungutan suara RUU stablecoin di DPR AS?
RUU stablecoin disahkan di DPR dengan dukungan mayoritas, yaitu 308 suara mendukung dan 122 suara menolak. Angka ini menunjukkan dukungan yang signifikan dari anggota DPR terhadap regulasi stablecoin.
Berapa nilai pasar stablecoin saat ini dan proyeksinya setelah regulasi ini?
Nilai pasar stablecoin saat ini mencapai lebih dari 260 miliar dolar AS. Dengan penerapan aturan ini secara efektif, nilai pasar stablecoin diperkirakan bisa mencapai 2 triliun dolar AS pada tahun 2028. Proyeksi ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang sangat besar dalam industri stablecoin setelah adanya regulasi yang jelas.
Apakah ada RUU aset digital lain yang disahkan bersamaan dengan RUU stablecoin?
Ya, selain RUU stablecoin, DPR AS juga meloloskan dua RUU lain yang berkaitan dengan aset digital:
- Regulasi Pasar Aset Digital: RUU yang mengatur pasar aset digital secara lebih luas.
- Larangan Penerbitan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC): RUU yang melarang penerbitan mata uang digital oleh bank sentral AS.
Ini menunjukkan upaya komprehensif pemerintah AS dalam membentuk kerangka regulasi untuk seluruh ekosistem aset digital.
Mengapa regulasi ini dianggap penting bagi industri kripto?
Regulasi ini dianggap sangat penting bagi industri kripto karena beberapa alasan:
- Momen Penting: CEO Asosiasi Blockchain, Summer Mersinger, menyebutnya sebagai momen penting dalam evolusi kebijakan aset digital AS.
- Dorongan Regulasi Federal: Industri kripto telah lama mendorong adanya regulasi federal yang jelas, dan pengesahan ini memenuhi kebutuhan tersebut.
- Kejelasan dan Kepercayaan: Aturan yang jelas mengenai jaminan dan transparansi cadangan stablecoin dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pengguna, mendorong adopsi yang lebih luas.
Masih Seputar ekonomi
BPJPH Targetkan Seluruh UMKM Wajib Bersertifikat Halal Mulai Oktober 2026
sekitar 4 jam yang lalu

Indonesia Dorong Temasek Perluas Investasi, Fokus Energi Hijau dan Startup
sekitar 4 jam yang lalu

Investasi Apple Rp 2,6 T di Indonesia: Optimisme BKPM di Tengah Kekhawatiran Ekonom
sekitar 7 jam yang lalu

KUR BRI 2025 Tawarkan Bunga Ringan, Penerima Bansos Tetap Bisa Ajukan
sekitar 7 jam yang lalu
.png&output=webp&q=30&default=https://assets.poskota.co.id/crop/original/medias/2025/Mar/08/foto-(84).png)
Pertamina Sepakati Impor Migas Rp244 Triliun dari AS, Pemerintah Siapkan Regulasi
sekitar 7 jam yang lalu

Pemerintah Wajibkan Anak Penerima PKH Bersekolah, Bantuan Pendidikan Hingga Rp 2 Juta
sekitar 11 jam yang lalu

Panduan Pencairan BLT PKH dan BSU Tahap 4 di Kantor Pos
sekitar 11 jam yang lalu

Transmart Full Day Sale 20 Juli: Diskon Hingga 50%+20% untuk Elektronik dan Kebutuhan Rumah Tangga
sekitar 11 jam yang lalu

Pemerintah Salurkan Bansos PKH hingga Kartu Sembako, BI Perketat Pengawasan Penerima
sekitar 14 jam yang lalu

Pemerintah Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP ke Ribuan Titik, Jaga Harga Pangan
sekitar 14 jam yang lalu

Berita Terbaru
Mobil Tim INEOS Tabrak Penonton di Tour de France, Direktur Didenda

Pacquiao Imbang Lawan Barrios di Usia 46, Gelar Welter WBC Bertahan, Rematch Mengemuka

Mentrans Targetkan Sertifikasi 129 Ribu Tanah Transmigran, Atasi Tumpang Tindih Lahan

Prabowo Resmikan 80 Ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, Target Entaskan Kemiskinan

Kemensos Coret 228 Ribu Penerima Bansos Terlibat Judi Online, 400 Ribu Lain Dievaluasi
Trending

Piala AFF U-23: Malaysia Puji Indonesia Calon Juara, Grup A Berpeluang Runner-up Terbaik

Pacquiao Imbang Lawan Barrios di Usia 46, Gelar Welter WBC Bertahan, Rematch Mengemuka

Konflik Druze Suriah Memicu Serangan Israel, Indonesia Desak Gencatan Senjata

Oleksandr Usyk KO Daniel Dubois, Jadi Juara Dunia Kelas Berat Tak Terbantahkan

Oppo Reno 14 Series Resmi Meluncur di Indonesia, Targetkan Gamer dengan Fitur AI Canggih
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.