
Tanggal Publikasi
4 Jul 2025
Sumber Berita
7 sumber
Total Artikel
8 artikel
Overview
Ketegangan geopolitik global, termasuk konflik Israel-Iran dan perang dagang, menekan ekspor Indonesia. INDEF memprediksi pertumbuhan ekonomi 2025 tergerus hingga 0,05%. Pemerintah optimis neraca perdagangan tetap surplus dan menjamin pasokan energi aman. Langkah mitigasi disiapkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, termasuk diversifikasi pasar ekspor dan insentif fiskal.
๐ Dampak Geopolitik Global
- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan ketegangan geopolitik dan perang dagang global menekan ekspor nasional, nilai tukar rupiah, dan harga komoditas, menciptakan risiko bagi Indonesia.
- Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menekankan perlunya langkah antisipatif terhadap dampak konflik global, terutama kenaikan harga minyak dan gas akibat konflik Israel-Iran.
- INDEF memprediksi perang Israel-Iran akan menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 hingga 0,05%, meskipun dampak langsung ekspor-impor ke Timur Tengah relatif kecil.
- Konflik tersebut berpotensi mengganggu jalur logistik seperti Selat Hormuz, yang dapat meningkatkan biaya pengiriman dan menghambat akses ekspor Indonesia ke Timur Tengah dan Eropa.
- Simulasi INDEF menunjukkan biaya input akan meningkat karena lonjakan harga energi dan logistik, yang berpotensi menurunkan ekspor ke berbagai negara mitra.
๐ Proyeksi dan Kondisi Perdagangan
- Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan konflik internasional belum berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia.
- Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus kumulatif US$ 15,38 miliar dari Januari hingga Mei 2025, menunjukkan ketahanan perdagangan.
- Budi Santoso optimistis situasi akan membaik dan tidak mempengaruhi perdagangan Indonesia, terutama dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah.
- INDEF memperingatkan bahwa meskipun dampak langsung kecil, gangguan logistik dapat serius mempengaruhi ekspor ke Timur Tengah dan Eropa.
- Pelemahan permintaan global berdampak pada sektor ekspor, sehingga memerlukan perhatian khusus dari pemerintah.
โฝ Ketersediaan Energi dan Harga Minyak
- Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjamin pasokan minyak mentah dan BBM dalam negeri aman meskipun Selat Hormuz terancam ditutup.
- Pertamina telah menyiapkan jalur alternatif distribusi minyak mentah dari Oman dan India untuk mengantisipasi penutupan Selat Hormuz yang dilewati 20% pelayaran minyak mentah.
- Harga minyak dunia mengalami penurunan 1 persen pada 30 Juni 2025, dengan Brent menjadi $67,11 dan WTI $64,58 per barel, karena meredanya ketegangan geopolitik dan potensi peningkatan produksi OPEC+.
- Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menyatakan DPR sedang menyusun asumsi makro dengan mempertimbangkan sektor energi, mengingat harga minyak mentah Indonesia dipatok US$82 per barel dalam APBN.
- Ekonom Senior INDEF Tauhid Ahmad mewanti-wanti potensi dampak negatif yang lebih besar jika harga minyak melonjak melebihi asumsi APBN 2025.
๐จ๐ณ Ancaman Ekonomi China & Strategi Mitigasi
- Lemahnya permintaan domestik di China berpotensi meningkatkan ekspor barang murah ke Indonesia, yang dapat menekan sektor manufaktur nasional.
- Ekonomi China tertekan akibat perang dagang dengan AS, mendorong China untuk fokus pada konsumsi rumah tangga.
- Sebagai tujuan ekspor dan importir terbesar Indonesia, produk-produk China berpotensi membanjiri pasar Indonesia karena harga yang semakin turun.
- Pemerintah akan berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi mendekati 5% dengan mengandalkan instrumen fiskal.
- INDEF menyarankan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga BBM dan LPG, diversifikasi pasar ekspor dan rantai pasok industri, serta memberikan insentif fiskal terarah.
- PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan pengurangan ketergantungan pada energi fosil di tengah ketidakstabilan global.
Apa saja ketegangan geopolitik global yang memengaruhi perekonomian Indonesia?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyoroti beberapa ketegangan geopolitik global yang memengaruhi perekonomian Indonesia. Ketegangan tersebut meliputi:
- Perang dagang global: Konflik perdagangan antarnegara besar yang menciptakan ketidakpastian ekonomi.
- Ketegangan geopolitik: Situasi politik yang tidak stabil di berbagai wilayah dunia.
- Konflik Israel-Iran: Eskalasi konflik di Timur Tengah yang berpotensi memengaruhi harga komoditas global, khususnya minyak dan gas.
Faktor-faktor ini secara kolektif menciptakan tekanan pada berbagai aspek ekonomi Indonesia.
Bagaimana dampak ketegangan geopolitik global terhadap ekspor dan nilai tukar rupiah Indonesia?
Ketegangan geopolitik dan perang dagang global memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia, terutama pada sektor ekspor dan nilai tukar rupiah:
- Tekanan pada ekspor nasional: Pelemahan permintaan global akibat ketidakpastian ekonomi menyebabkan penurunan volume dan nilai ekspor Indonesia.
- Tekanan pada nilai tukar rupiah: Ketidakpastian global seringkali membuat investor menarik modalnya dari negara berkembang, termasuk Indonesia, yang menyebabkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
- Tekanan pada harga komoditas: Fluktuasi harga komoditas global, baik karena gangguan pasokan maupun perubahan permintaan, dapat memengaruhi pendapatan ekspor Indonesia yang sebagian besar berasal dari komoditas.
- Kenaikan harga minyak dan gas: Konflik seperti Israel-Iran dapat memicu lonjakan harga energi, yang meningkatkan biaya produksi dan transportasi di dalam negeri.
Bagaimana prediksi INDEF mengenai dampak konflik Israel-Iran terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia?
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memprediksi bahwa perang Israel-Iran akan menggerus pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 hingga 0,05%. Meskipun demikian, INDEF menilai dampak ini relatif kecil. Hal ini disebabkan oleh porsi ekspor-impor Indonesia ke wilayah Timur Tengah yang tidak terlalu besar, sehingga ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap kawasan tersebut relatif rendah.
Apa potensi dampak konflik Israel-Iran terhadap jalur logistik dan ekspor Indonesia?
INDEF memperingatkan bahwa konflik Israel-Iran dapat memiliki dampak serius pada ekspor Indonesia, terutama ke wilayah Timur Tengah dan Eropa. Potensi dampaknya meliputi:
- Gangguan jalur logistik: Konflik dapat mengganggu jalur pelayaran penting seperti Selat Hormuz, yang merupakan jalur vital bagi sekitar 20% pelayaran minyak mentah dunia.
- Peningkatan biaya pengiriman: Terganggunya jalur logistik akan menyebabkan peningkatan biaya pengiriman barang, yang pada akhirnya meningkatkan biaya input bagi industri.
- Hambatan akses ekspor: Biaya logistik yang melonjak dan potensi gangguan rute pelayaran dapat menghambat akses produk ekspor Indonesia ke pasar-pasar utama.
- Penurunan ekspor ke berbagai negara mitra: Simulasi INDEF menunjukkan bahwa peningkatan biaya input akibat lonjakan harga energi dan logistik dapat menurunkan volume ekspor Indonesia ke berbagai negara mitra dagang.
Bagaimana pandangan pemerintah Indonesia mengenai dampak konflik internasional terhadap neraca perdagangan?
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa konflik internasional, termasuk perang dagang dan ketegangan Israel-Iran, belum berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia. Ia menyoroti bahwa neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus yang kuat, yaitu sebesar US$ 15,38 miliar secara kumulatif dari Januari hingga Mei 2025. Budi Santoso juga menunjukkan optimisme bahwa situasi akan semakin membaik dan tidak akan memengaruhi perdagangan Indonesia, terutama dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Apakah pasokan energi domestik Indonesia aman di tengah ancaman penutupan Selat Hormuz?
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjamin bahwa pasokan minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri aman, meskipun ada ancaman penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Pertamina telah menyiapkan jalur alternatif distribusi minyak mentah dari Oman dan India untuk mengantisipasi gangguan tersebut. Penutupan Selat Hormuz memang akan berdampak besar karena sekitar 20% pelayaran minyak mentah global melewati jalur tersebut.
Meskipun demikian, harga minyak dunia mengalami penurunan sebesar 1 persen pada Senin, 30 Juni 2025, dengan minyak mentah Brent turun menjadi 67,11 dolar AS per barel dan minyak mentah West Texas Intermediate AS turun menjadi 64,58 dolar AS per barel. Penurunan ini disebabkan oleh meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan potensi peningkatan produksi dari OPEC+. Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Sugeng Suparwoto, menambahkan bahwa DPR sedang menyusun asumsi makro dengan mempertimbangkan sektor energi, mengingat harga minyak mentah Indonesia dipatok US$82 per barel dalam APBN. Fluktuasi harga minyak dunia akibat konflik memerlukan mitigasi yang cermat agar tidak melebihi asumsi APBN 2025.
Bagaimana dampak pelemahan permintaan domestik di Tiongkok terhadap perekonomian Indonesia?
Pelemahan permintaan domestik di Tiongkok berpotensi meningkatkan ekspor barang murah ke negara berkembang, termasuk Indonesia, dan dapat menekan sektor manufaktur nasional. Assistant Director East Asian Institute di National University of Singapore, Chen Gang, menjelaskan bahwa ekonomi Tiongkok tertekan akibat perang dagang dengan AS, yang mendorong Tiongkok untuk lebih fokus pada konsumsi rumah tangga.
Sebagai tujuan ekspor terbesar dan negara importir terbesar ke Indonesia, Tiongkok memiliki peran krusial. Produk-produk Tiongkok berpotensi membanjiri pasar Indonesia karena harga yang semakin turun akibat lemahnya permintaan domestik di negara tersebut, yang dapat menciptakan persaingan tidak sehat bagi produk manufaktur lokal.
Langkah-langkah mitigasi apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia untuk menghadapi dampak ekonomi global?
Untuk mengatasi dampak ketidakpastian ekonomi global, pemerintah Indonesia akan berupaya melakukan langkah-langkah mitigasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi mendekati 5%. Strategi utama yang akan diandalkan adalah penggunaan instrumen fiskal. Instrumen fiskal ini mencakup kebijakan pengeluaran pemerintah dan perpajakan yang dirancang untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan.
Apa saja rekomendasi dari para ahli untuk mengatasi tantangan ekonomi global ini?
Para ahli dan lembaga ekonomi memberikan beberapa rekomendasi penting untuk mengatasi tantangan ekonomi global ini:
- Menjaga stabilitas harga BBM dan LPG: INDEF menyarankan pemerintah untuk memastikan harga bahan bakar tetap stabil agar tidak membebani biaya produksi dan konsumsi masyarakat.
- Diversifikasi pasar ekspor: Penting untuk tidak terlalu bergantung pada satu atau beberapa pasar ekspor saja, melainkan mencari pasar-pasar baru untuk mengurangi risiko.
- Diversifikasi rantai pasok industri: Mengurangi ketergantungan pada satu sumber pasokan bahan baku atau komponen untuk menghindari gangguan jika terjadi krisis di negara pemasok.
- Mengidentifikasi sektor terdampak dan memberikan insentif fiskal terarah: Pemerintah perlu mengenali sektor-sektor ekonomi yang paling rentan terhadap dampak global dan memberikan dukungan melalui insentif pajak atau subsidi yang tepat sasaran.
- Pembangunan infrastruktur berkelanjutan: PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menekankan pentingnya investasi pada infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi jangka panjang.
- Pengurangan ketergantungan pada energi fosil: Di tengah ketidakstabilan harga minyak global, mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih ke energi terbarukan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional.
Masih Seputar ekonomi
BSU 2025 Rp600 Ribu Cair: Panduan Lengkap Cek Status dan Pencairan di Pospay
sekitar 3 jam yang lalu

Indonesia Genjot Impor AS Rp550 Triliun, Targetkan Tarif Lebih Rendah dari Vietnam
sekitar 3 jam yang lalu

Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Resmi Dipangkas Jadi 5 Persen
sekitar 6 jam yang lalu

Pemerintah Tetapkan Elpiji 3 Kg Satu Harga Nasional Mulai 2026, Pertamina Pelaksana
sekitar 9 jam yang lalu

OJK Resmi Tunda Aturan Co-payment Asuransi Kesehatan, DPR Minta POJK Baru
sekitar 9 jam yang lalu

Sri Mulyani Umumkan Seleksi Ketua dan Anggota DK LPS 2025-2030, Dijamin Transparan
sekitar 12 jam yang lalu

Investasi Rp 8.297 Triliun Dibutuhkan Indonesia Capai Target Ekonomi 6,3% 2026
sekitar 12 jam yang lalu
/data/photo/2025/05/05/68187bae2f6a9.jpg&output=webp&q=30&default=https://asset.kompas.com/crops/jtIyx3JnMTSWl4u-vw2uSyD7tH4=/0x61:1280x914/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/05/05/68187bae2f6a9.jpg)
Prabowo Raih Kesepakatan Investasi Rp437 Triliun dari Arab Saudi, Dorong Energi Bersih
sekitar 15 jam yang lalu

IHSG Menguat Pagi Didorong Antisipasi IPO Massal, Namun Ditutup Melemah Tipis
sekitar 15 jam yang lalu

DPR Resmi Setujui Penggunaan SAL Rp85,6 Triliun untuk Tutupi Defisit APBN 2025
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Film 'Hanya Namamu Dalam Doaku' Ungkap Kisah ALS, Vino G Bastian Dalami Peran
Patung Superman Raksasa Hiasi London, Sambut Film Reboot DC Universe

Redmi Pad 2 Resmi Hadir di Indonesia, Tablet Layar 2.5K Harga Mulai Rp2 Jutaan

Menteri UMKM Maman Abdurrahman Klarifikasi Perjalanan Istri ke Eropa, Tegaskan Pakai Uang Pribadi

Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Picu Polemik Konstitusi di DPR
Trending

Rekomendasi Laptop dan Tablet Terbaik 2025: Pilihan Lengkap untuk Segala Kebutuhan

Bintang Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia Tragis Akibat Kecelakaan Mobil di Spanyol

Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Lokal Picu Polemik Konstitusi di DPR

Putusan MK Pisahkan Pemilu 2029, DPR dan Pemerintah Kaji Dampak Konstitusional

Diogo Jota Bintang Liverpool Meninggal Tragis Kecelakaan Mobil Bersama Adik di Spanyol
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.