
Tanggal Publikasi
4 Jul 2025
Sumber Berita
5 sumber
Total Artikel
10 artikel
Overview
Pada 3 Juli 2025, IHSG ditutup melemah tipis 0,05% ke level 6.878,05 setelah sempat menguat di sesi pertama. Pelemahan ini terjadi di tengah nilai transaksi Rp7,95 triliun. Awalnya, penguatan didorong antisipasi IPO, namun terpengaruh sentimen global seperti kebijakan AS dan pergerakan bursa global yang bervariasi. Analis memproyeksikan IHSG akan tertekan dengan fase konsolidasi.
π Pergerakan IHSG
- IHSG dibuka menguat sebesar 0,40 persen atau 27,52 poin ke level 6.908,76.
- Pada sesi pertama, IHSG ditutup naik 0,30 persen menjadi 6.901,64 dengan total volume saham 9,5 miliar senilai Rp4 triliun.
- Hampir seluruh sektor mengalami penguatan di sesi pertama, dipimpin oleh sektor material dasar yang melonjak 1,44 persen.
- Pada penutupan perdagangan sore, IHSG berbalik melemah tipis 0,05 persen atau 3,19 poin ke level 6.878,05.
- Nilai transaksi investor mencapai Rp7,95 triliun dengan 18,16 miliar saham diperdagangkan.
- Tiga sektor yang mengalami penurunan pada penutupan adalah keuangan, teknologi, dan industri.
π‘ Faktor Pendorong & Pengaruh
- Penguatan awal IHSG didorong oleh antisipasi investor terhadap gelombang Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
- Delapan emiten dijadwalkan melantai pada 8β10 Juli 2025, dengan estimasi kapitalisasi awal mencapai Rp29,62 triliun.
- Pasar mencermati kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS), termasuk kesepakatan dagang dengan Vietnam yang memengaruhi saham Nike.
- Data ketenagakerjaan AS yang kurang menggembirakan meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh The Fed.
- Investor juga mewaspadai tenggat kebijakan tarif tambahan dan Rancangan Undang-Undang (RUU) belanja fiskal AS senilai 3,3 triliun dolar AS.
π Gambaran Pasar Global
- Wall Street ditutup bervariasi, dengan Nasdaq mencetak rekor baru meskipun Dow Jones melemah tipis.
- Bursa Asia menunjukkan data yang bervariasi antar sumber, dengan beberapa laporan menyebut mayoritas melemah dan lainnya menguat.
- Indeks Nikkei, Shanghai, Hang Seng, dan Strait Times menunjukkan pergerakan yang beragam di bursa Asia.
- Bursa Eropa mayoritas menguat, seperti indeks DAX di Jerman dan FTSE 100 di Inggris.
π Proyeksi & Rekomendasi Analis
- Para analis memproyeksikan IHSG akan tertekan pada perdagangan hari ini.
- CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, melihat IHSG dalam fase konsolidasi yang bisa dimanfaatkan untuk akumulasi pembelian saham jangka panjang.
- William memproyeksikan rentang IHSG antara 6.836-6.954.
- Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperingatkan potensi peningkatan tekanan jual jika level support 6.813 gagal dipertahankan.
- Ivan memprediksi level support IHSG di 6.813, 6.748, 6.690, dan 6.640, serta resistance di 6.953, 7.018, 7.080, dan 7.122.
- Beberapa saham yang direkomendasikan untuk dicermati antara lain ICBP, ITMG, BBRI, BBNI, HMSP, UNVR, PWON, ASRI, SMRA, APLN, ASII, BBCA, BMRI, BRPT, dan EXCL.
Apa itu IHSG dan bagaimana pergerakannya pada 3 Juli 2025?
IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) adalah salah satu indikator utama pasar saham di Indonesia yang mencerminkan pergerakan harga saham secara keseluruhan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan Kamis, 3 Juli 2025, IHSG menunjukkan pergerakan yang bervariasi:
- IHSG dibuka menguat sebesar 0,40 persen atau 27,52 poin, mencapai level 6.908,76.
- Pada sesi pertama, penguatan berlanjut, dengan IHSG ditutup naik 0,30 persen atau 20,39 poin ke level 6.901,64.
- Namun, pada penutupan perdagangan sore, IHSG berbalik melemah tipis 0,05 persen atau 3,19 poin, berakhir di level 6.878,05, meskipun sempat bergerak di zona hijau sepanjang hari.
- Nilai transaksi investor pada penutupan mencapai Rp7,95 triliun dengan 18,16 miliar saham diperdagangkan.
Bagaimana kinerja IHSG pada sesi pertama perdagangan 3 Juli 2025?
Pada sesi pertama perdagangan Kamis, 3 Juli 2025, IHSG menunjukkan kinerja positif:
- IHSG ditutup naik 0,30 persen atau 20,39 poin, mencapai level 6.901,64.
- Total volume saham yang diperdagangkan pada sesi ini mencapai 9,5 miliar saham.
- Nilai transaksi saham pada sesi pertama tercatat sebesar Rp4 triliun.
- Hampir seluruh sektor mengalami penguatan pada sesi pertama, dengan sektor material dasar memimpin kenaikan sebesar 1,44 persen.
Sektor-sektor apa saja yang mengalami penguatan dan pelemahan pada perdagangan 3 Juli 2025?
Pergerakan sektor-sektor di IHSG pada 3 Juli 2025 menunjukkan variasi sepanjang hari:
- Pada sesi pertama, mayoritas sektor mengalami penguatan, dipimpin oleh:
- Material Dasar: Melonjak 1,44 persen.
- Sektor lain yang menguat meliputi: Energi, Konsumer Non-siklikal, Keuangan, Infrastruktur, Properti, Bahan Baku, dan Transportasi.
- Namun, pada penutupan perdagangan sore, terjadi perubahan. Tiga sektor utama yang mengalami penurunan adalah:
- Keuangan
- Teknologi
- Industri
- Sementara itu, sektor yang mencatat kenaikan signifikan pada penutupan adalah:
- Non-siklikal
- Transportasi
Faktor-faktor apa yang mendorong penguatan IHSG di awal perdagangan 3 Juli 2025?
Penguatan IHSG di awal perdagangan 3 Juli 2025 terutama didorong oleh antisipasi investor terhadap gelombang penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
- Terdapat delapan emiten yang dijadwalkan akan melantai di BEI antara tanggal 8 hingga 10 Juli 2025.
- Estimasi kapitalisasi awal dari gelombang IPO ini diperkirakan mencapai Rp29,62 triliun.
- Antisipasi ini menciptakan sentimen positif di pasar, mendorong aktivitas beli dan kenaikan indeks pada awal sesi perdagangan.
Bagaimana kebijakan ekonomi Amerika Serikat memengaruhi pergerakan IHSG?
Kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan pasar global, termasuk IHSG, karena AS adalah ekonomi terbesar di dunia. Pada 3 Juli 2025, pasar mencermati beberapa aspek:
- Kesepakatan Dagang dengan Vietnam: Kesepakatan ini secara spesifik memengaruhi saham-saham tertentu seperti Nike, yang menunjukkan bagaimana kebijakan dagang AS dapat berdampak pada perusahaan multinasional dan sentimen pasar secara umum.
- Data Ketenagakerjaan AS: Data yang kurang menggembirakan meningkatkan peluang penurunan suku bunga oleh The Fed (Bank Sentral AS). Penurunan suku bunga AS cenderung membuat aset di pasar berkembang, seperti Indonesia, menjadi lebih menarik bagi investor karena potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
- Tenggat Kebijakan Tarif Tambahan: Potensi penerapan tarif tambahan dapat memicu ketidakpastian perdagangan global, yang bisa menekan pasar saham.
- Rancangan Undang-Undang (RUU) Belanja Fiskal AS: RUU senilai 3,3 triliun dolar AS ini menunjukkan potensi stimulus ekonomi yang besar, yang bisa berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi global, namun juga bisa memicu kekhawatiran inflasi atau defisit.
- Secara keseluruhan, ketidakpastian atau perubahan dalam kebijakan AS dapat menyebabkan investor menarik dana dari pasar berkembang atau mencari aset yang lebih aman, sehingga memengaruhi likuiditas dan pergerakan IHSG.
Bagaimana pergerakan bursa global pada 3 Juli 2025?
Pergerakan bursa global pada 3 Juli 2025 menunjukkan gambaran yang bervariasi:
- Wall Street (AS): Ditutup bervariasi. Indeks Nasdaq mencetak rekor baru, menunjukkan kekuatan di sektor teknologi, sementara Dow Jones melemah tipis.
- Bursa Asia: Terdapat perbedaan laporan dari berbagai sumber.
- Beberapa sumber melaporkan mayoritas bursa Asia melemah, termasuk Nikkei (Jepang), Shanghai (Tiongkok), Hang Seng (Hong Kong), dan Strait Times (Singapura).
- Sumber lain menyebutkan mayoritas bursa Asia menguat, seperti Straits Times, Nikkei 225, dan Shanghai Composite, kecuali Hang Seng yang melemah.
- Perbedaan ini menunjukkan kompleksitas dan dinamika pasar Asia yang beragam.
- Bursa Eropa: Mayoritas bursa Eropa menguat, seperti indeks DAX di Jerman dan FTSE 100 di Inggris, menunjukkan sentimen positif di kawasan tersebut.
- Variasi ini mencerminkan bahwa pasar global dipengaruhi oleh berbagai faktor regional dan sentimen investor yang berbeda di setiap wilayah.
Bagaimana proyeksi analis untuk pergerakan IHSG setelah 3 Juli 2025?
Para analis memproyeksikan bahwa IHSG akan cenderung tertekan pada perdagangan setelah 3 Juli 2025.
- William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, melihat IHSG dalam fase konsolidasi. Ia menyarankan fase ini dapat dimanfaatkan untuk akumulasi pembelian saham jangka panjang. Proyeksi rentang pergerakan IHSG menurutnya adalah antara 6.836 hingga 6.954.
- Ivan Rosanova, Analis Binaartha Sekuritas, mencatat bahwa IHSG bergerak tipis di atas level support 6.813. Ia memperingatkan potensi peningkatan tekanan jual jika level support ini gagal dipertahankan.
- Ivan memprediksi level support IHSG berada pada 6.813, 6.748, 6.690, dan 6.640.
- Sementara itu, level resistance yang diproyeksikan adalah 6.953, 7.018, 7.080, dan 7.122.
- Secara umum, momentum beli tercatat masih lemah di tengah nilai transaksi yang relatif rendah, mengindikasikan kehati-hatian investor.
Saham-saham apa saja yang direkomendasikan oleh analis untuk dicermati?
Berdasarkan analisis, beberapa saham direkomendasikan untuk dicermati oleh investor:
- Rekomendasi umum meliputi: ICBP, ITMG, BBRI, BBNI, HMSP, UNVR, PWON, ASRI, SMRA, dan APLN.
- Rekomendasi tambahan juga mencakup: ASII, BBCA, BMRI, BRPT, dan EXCL.
- Saham-saham ini dipilih berdasarkan potensi kinerja atau posisi strategisnya di pasar, meskipun investor tetap disarankan untuk melakukan analisis mandiri sebelum mengambil keputusan investasi.
Saham-saham apa saja yang mencatat kenaikan signifikan pada 3 Juli 2025?
Pada perdagangan 3 Juli 2025, beberapa saham mencatat kenaikan signifikan:
- Pada sesi pertama, saham-saham yang menonjol dengan kenaikan signifikan antara lain:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- Pada penutupan perdagangan sore, saham-saham yang mencatat kenaikan signifikan meliputi:
- PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO)
- PT Argo Pantes Tbk (ARGO)
- PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX)
- Kenaikan ini menunjukkan adanya minat beli yang kuat pada saham-saham tersebut pada waktu-waktu tertentu selama perdagangan.
Masih Seputar ekonomi
Pemerintah Tetapkan Elpiji 3 Kg Satu Harga Nasional Mulai 2026, Pertamina Pelaksana
sekitar 2 jam yang lalu

OJK Resmi Tunda Aturan Co-payment Asuransi Kesehatan, DPR Minta POJK Baru
sekitar 2 jam yang lalu

Sri Mulyani Umumkan Seleksi Ketua dan Anggota DK LPS 2025-2030, Dijamin Transparan
sekitar 5 jam yang lalu

Investasi Rp 8.297 Triliun Dibutuhkan Indonesia Capai Target Ekonomi 6,3% 2026
sekitar 5 jam yang lalu
/data/photo/2025/05/05/68187bae2f6a9.jpg&output=webp&q=30&default=https://asset.kompas.com/crops/jtIyx3JnMTSWl4u-vw2uSyD7tH4=/0x61:1280x914/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/05/05/68187bae2f6a9.jpg)
Prabowo Raih Kesepakatan Investasi Rp437 Triliun dari Arab Saudi, Dorong Energi Bersih
sekitar 8 jam yang lalu

DPR Resmi Setujui Penggunaan SAL Rp85,6 Triliun untuk Tutupi Defisit APBN 2025
sekitar 20 jam yang lalu

Jelang Tenggat, Indonesia Siapkan Rp551 Triliun Lobi Tarif Dagang AS
sekitar 20 jam yang lalu

Koperasi Desa Merah Putih Siap Beroperasi Penuh, Didukung Modal Rp3 Miliar
sekitar 23 jam yang lalu

Kemenhub Finalisasi Kenaikan Tarif Ojol 8-15 Persen, Simak Respons Aplikator dan Pengemudi
sekitar 23 jam yang lalu

BSU 2025 Rp600.000 Cair Bertahap, Pekerja Wajib Cek Rekening dan Syaratnya
1 hari yang lalu

Sumber Artikel
Berita Terbaru

Kekalahan Timnas Putri Indonesia dari Pakistan: Pelatih Soroti Absennya Liga

Diogo Jota dan Adik Meninggal Kecelakaan, Liverpool Abadikan Nomor Punggung 20

AS Resmi Setujui Penjualan Sistem Panduan Bom Rp8,2 Triliun ke Israel

Pentagon Klaim Serangan AS Mundurkan Program Nuklir Iran Hingga Dua Tahun

Katy Perry dan Orlando Bloom Resmi Berpisah, Prioritaskan Pengasuhan Putri Bersama
Trending

Rekomendasi Laptop dan Tablet Terbaik 2025: Pilihan Lengkap untuk Segala Kebutuhan

Bintang Liverpool Diogo Jota Meninggal Dunia Tragis Akibat Kecelakaan Mobil di Spanyol

Putusan MK Pisahkan Pemilu 2029, DPR dan Pemerintah Kaji Dampak Konstitusional

Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia di Usia 76 Tahun Akibat Komplikasi Stroke

Diogo Jota Bintang Liverpool Meninggal Tragis Kecelakaan Mobil Bersama Adik di Spanyol
Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.
Now Hiring: Exceptional Talent Wanted!
Join our startup and help shape the future of AI Industry in Indonesia.