Pemerintah Waspadai Dampak Konflik Iran-Israel: Ancaman BBM Naik dan PHK Massal

Selat Hormuz adalah jalur perdagangan maritim yang sangat vital. Bagi Indonesia, selat ini merupakan rute pengiriman sekitar 19% dari total impor minyak mentah, yang setara dengan sekitar 22,8 juta barel per tahun. Oleh karena itu, potensi penutupan atau gangguan di Selat Hormuz dapat berdampak besar pada pasokan dan stabilitas harga minyak di dalam negeri.

Dampak konflik terhadap operasional penerbangan internasional dari dan ke Indonesia terlihat dari penutupan sementara beberapa wilayah ruang udara (FIR) di Timur Tengah, termasuk Kairo, Tel Aviv, Baghdad, Suriah, dan Teheran. Meskipun FIR Bahrain dan Qatar telah dibuka kembali, penutupan ini menyebabkan Garuda Indonesia menangguhkan sementara rute penerbangan Jakarta-Doha selama satu minggu. Selain itu, beberapa penerbangan internasional lainnya dari Indonesia juga mengalami pengalihan rute atau pembatalan.

Garuda Indonesia berkomitmen untuk melindungi hak-hak penumpang yang terdampak oleh pembatalan atau pengalihan rute penerbangan. Maskapai ini menyediakan beberapa opsi bagi penumpang, termasuk pengembalian dana (refund) penuh atau perubahan rute (re-route) ke tujuan yang sama atau alternatif, sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan kewaspadaan tinggi terhadap potensi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Risiko ini terutama mengancam sektor industri yang berorientasi ekspor, karena dampak perang dapat mengganggu perputaran ekonomi global dan permintaan pasar internasional.

Untuk memitigasi risiko PHK, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah menyiapkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan dan dukungan bagi pekerja yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, Kemnaker juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak ekonomi dari konflik.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menekankan bahwa prioritas pemerintah adalah pemberdayaan dan perlindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah potensi gangguan logistik. Penutupan atau gangguan di Selat Hormuz dapat memengaruhi rantai pasok global, yang berpotensi meningkatkan biaya logistik dan mengganggu distribusi produk UMKM, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Kementerian Keuangan dan Kementerian Investasi menilai bahwa perang di Timur Tengah belum memberikan dampak signifikan pada ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Investasi asing langsung (FDI) masih berjalan dengan baik, dan tekanan di pasar keuangan masih berada dalam rentang yang aman. Hal ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih cukup resilient menghadapi gejolak global.

Pada 24 Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 1,21% ke level 6.869,17. Penguatan IHSG ini didorong oleh kabar mengenai gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang memberikan sentimen positif kepada pasar dan mengurangi kekhawatiran investor terhadap eskalasi konflik.