Kaesang Cuti dari Ketua Umum PSI, Pemilu Raya Dituding Gimik Politik

Kaesang Pangarep mengambil cuti dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSI untuk menjaga netralitas proses Pemilu Raya. Hal ini dilakukan agar tidak ada keberpihakan atau konflik kepentingan selama proses pemilihan berlangsung, mengingat ia juga merupakan salah satu calon ketua umum.

Andy Budiman, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSI, ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum. Peran utamanya adalah menjaga netralitas dan kelancaran proses Pemilu Raya hingga Kongres Nasional PSI yang akan dilaksanakan pada 19 Juli.

Guntur Romli, mantan kader PSI, menuding bahwa Pemilu Raya ini hanyalah sebuah 'gimmick' atau sandiwara. Ia mengklaim bahwa ketua umum sudah dipastikan Kaesang Pangarep, dan calon-calon lain yang mendaftar hanya berperan sebagai 'boneka'. Selain itu, ia juga menyebut isu pendaftaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua umum PSI hanya bertujuan untuk mendongkrak popularitas partai.

Jika terpilih kembali, Kaesang Pangarep berjanji untuk melanjutkan kepemimpinannya dengan fokus pada dua hal utama:

• Membawa kader PSI ke Senayan pada Pemilu 2029: Ini menunjukkan ambisi untuk meningkatkan representasi PSI di parlemen nasional.
• Memperbanyak kader sebagai kepala daerah: Menargetkan peningkatan jumlah kader PSI yang menduduki posisi eksekutif di tingkat daerah.

Kaesang sendiri mendapatkan dukungan signifikan dari 10 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 75 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI.

Agus Mulyono Herlambang mengungkapkan alasannya mendaftar sebagai calon ketua umum pada hari terakhir pendaftaran adalah karena ia menunggu kepastian apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendaftar. Ia menganggap Jokowi sebagai 'guru' atau 'kiai'-nya dan tidak ingin berkompetisi melawannya. Namun, ia menyatakan siap bersaing dengan 'anak kiai' (Kaesang Pangarep) yang dianggapnya sebagai hal biasa dalam kontestasi politik. Agus mengklaim dirinya sebagai 'pemeran utama' dalam kontestasi ini dan mendapat dukungan dari 6 DPW serta 24 DPD PSI.

Menurut pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, isu bahwa Presiden Jokowi akan maju menjadi ketua umum PSI hanyalah cara untuk mengukur dukungan kader PSI terhadap dirinya. Jamiluddin berpendapat bahwa sejak awal, Jokowi memang menginginkan Kaesang untuk terus berkarier di politik dengan kembali memimpin PSI, agar Kaesang memiliki jabatan publik seperti kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, dan iparnya, Bobby Nasution.

Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai bahwa Kaesang Pangarep akan menghadapi kesulitan dalam mendongkrak suara PSI pada Pemilu 2029. Hal ini disebabkan reputasinya yang lekat dengan isu 'dinasti politik'. Untuk mengatasi tantangan ini, Jamiluddin menekankan pentingnya bagi Kaesang untuk:

• Mengubah citranya menjadi pemimpin yang independen.
• Membuktikan kapasitas kepemimpinannya secara nyata.

Selain itu, PSI juga perlu menawarkan calon legislatif yang benar-benar memenuhi ekspektasi dan kebutuhan masyarakat agar dapat menarik lebih banyak dukungan.

Kongres Nasional PSI, yang merupakan puncak dari proses Pemilu Raya untuk memilih ketua umum, akan dilaksanakan pada 19 Juli.