Pengangkatan Dian Siswarini sebagai Dirut Telkom

Langsung Tanya AI Gratis

Pertanyaan

Cara jawab

Singkat & Padat

schedule

Tanggal Publikasi

28 Mei 2025

account_circle

Penulis

Eka Ambisius

newspaper

Pengangkatan Dian Siswarini

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk pada Selasa, 27 Mei 2025, menjadi momen penting dengan penetapan Dian Siswarini sebagai Direktur Utama yang baru. Berikut adalah rinciannya:

Posisi dan Penggantian
- Dian Siswarini resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
- Beliau menggantikan Ririek Adriansyah, yang telah memimpin Telkom sejak tahun 2019.

Latar Belakang Dian Siswarini

Dian Siswarini membawa pengalaman luas ke Telkom, berikut profil singkatnya:

Karier Sebelumnya di XL Axiata
- Menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk (EXCL) dari tahun 2015 hingga Desember 2024.
- Mengundurkan diri dari XL Axiata pada Desember 2024.
Pengalaman dan Prestasi
- Memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman di industri telekomunikasi.
- Memulai kariernya sebagai insinyur jaringan dan dikenal pernah memanjat menara telekomunikasi setinggi 50 meter.
- Menjadi perempuan pertama yang memimpin PT Telkom Indonesia, menandai sejarah baru bagi perusahaan BUMN tersebut.

Perubahan Lain dan Agenda RUPST Telkom

RUPST Telkom tidak hanya menetapkan direktur utama baru, tetapi juga membahas agenda penting lainnya:

Perombakan Jajaran Pimpinan
- Angga Raka Prabowo, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia, ditunjuk sebagai Komisaris Utama baru, menggantikan Bambang P. S. Brodjonegoro.
- Muhammad Awaluddin ditetapkan sebagai Wakil Direktur Utama Telkom.
Informasi Mengenai Ririek Adriansyah
- Ririek Adriansyah telah berkarier di Telkom sejak tahun 1990.
- Sebelum menjadi Direktur Utama, beliau pernah menjabat berbagai posisi penting, termasuk Direktur Wholesale & International Service (WINS) Telkom dan Direktur Utama Telkomsel.
Agenda Utama RUPST Telkom 2025
- Membahas enam agenda utama, meliputi laporan tahunan, penggunaan laba bersih, persetujuan tantiem, dan penunjukan akuntan publik.
- Menyetujui rencana pembagian dividen sebesar Rp21,04 triliun.
- Menyetujui rencana pembelian kembali saham (buyback) dengan nilai maksimal Rp3 triliun.