Target dan Dinamika Pasar Kendaraan Listrik (EV) di Indonesia

Jelajahi target dan dinamika pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Temukan rangkuman, video, dan gambar yang memperkaya pemahaman Anda tentang tren dan peluang di sektor ini.

article

Rangkuman

bento_section
leaderboard

Trending

31 Mei

update

Terakhir diperbarui

Hari Ini

newspaper

Jumlah artikel

4 artikel

Rangkuman

Pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia menunjukkan dinamika yang menarik dengan target ambisius dari pemerintah dan berbagai tantangan global yang memengaruhinya. Rangkuman ini membahas target penjualan, pertumbuhan, serta faktor-faktor eksternal seperti dampak insentif dan perang harga di pasar EV.

Target dan Pertumbuhan Penjualan EV di Indonesia

Pemerintah Indonesia memiliki target dan mencatat pertumbuhan signifikan dalam penjualan kendaraan listrik:

  • Target Penjualan Pemerintah
    • Pemerintah menargetkan penjualan 100.000 unit kendaraan listrik (EV) hingga akhir tahun 2025.
  • Data Penjualan Terkini
    • Penjualan mobil listrik telah mencapai lebih dari 16.000 unit antara Januari hingga pertengahan April 2025.
    • Penjualan EV di Indonesia terus meningkat sejak tahun 2021.
    • Terjadi lonjakan penjualan sebesar 152,9 persen pada tahun 2024, mencapai 43.000 unit dari 17.000 unit pada tahun 2023.
  • Optimisme dan Potensi
    • Pemerintah optimis target akan tercapai, mengingat potensi besar Indonesia sebagai pusat produksi EV global.
    • Pengembangan EV diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, kemandirian energi, dan peningkatan kualitas udara.

Dinamika Pasar dan Tantangan Industri EV

Pasar EV global menghadapi berbagai dinamika yang dapat memengaruhi perkembangan di Indonesia:

  • Dampak Pencabutan Insentif
    • Contoh dari Kanada: Penjualan Tesla di Provinsi Quebec anjlok 87% pada kuartal pertama 2025 setelah insentif EV dicabut (pengiriman hanya 524 kendaraan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024).
    • Secara keseluruhan, pasar EV Kanada mengalami penurunan penjualan hingga 45% pada kuartal pertama akibat penghentian program insentif.
    • Hal ini menunjukkan dampak negatif signifikan dari penghentian insentif terhadap penjualan EV.
  • Perang Harga Global
    • Persaingan harga kendaraan listrik global memicu kekhawatiran karena pabrikan menghadapi penumpukan stok.
    • BYD memimpin dengan memangkas harga hingga 34% pada 22 modelnya, memicu perang harga di pasar.
    • Langkah ini berdampak negatif pada saham perusahaan seperti BYD dan Geely, meskipun menguntungkan konsumen.
  • Kebutuhan Adaptasi Industri
    • Federasi Industri Thailand (FTI) menekankan pentingnya modal yang cukup dan adaptasi cepat di tengah restrukturisasi industri.
    • Fokus pada layanan purnajual menjadi krusial untuk membangun kepercayaan konsumen di pasar EV.
  • Dinamika Pasar EV di Eropa
    • Penjualan mobil hybrid masih mendominasi pasar Eropa dengan kenaikan 20,8% sejak awal tahun, sementara penjualan mobil bensin turun 20,6%.
    • Grup Volkswagen tetap menjadi merek teratas dengan kenaikan penjualan 2,9% pada April di Eropa.
    • Mobil listrik asal China menguasai 7,9% pangsa pasar mobil listrik dan hibrida di Eropa, dengan merek seperti BYD dan MG mengalami peningkatan penjualan signifikan.
    • Penjualan mobil listrik secara keseluruhan di Eropa naik 26,4% dan menguasai 15,3% pangsa pasar pada April, meskipun pertumbuhannya tidak merata karena perbedaan insentif dari pemerintah dan produsen.

Dinamika ini menunjukkan bahwa selain dukungan pemerintah melalui target dan potensi pasar, faktor eksternal seperti kebijakan insentif, persaingan harga global, dan tren pasar di kawasan lain seperti Eropa memainkan peran penting dalam membentuk masa depan industri kendaraan listrik.

article

Sumber

play_circle

Video

gallery_thumbnail

Gambar

Logo Ambisius

Berita terkini dan terbaru setiap hari. Update nasional, internasional, dan trending, cepat serta terpercaya untuk kebutuhan informasi Anda.