Download aplikasi sekarang di Play Store atau App Store
Benarkah Israel Sengaja Menciptakan Anarki Demi Menggagalkan Negara Palestina?
Tewasnya Yasser Abu Shahab, pemimpin milisi yang didukung Israel, menyoroti strategi Tel Aviv mempersenjatai klan lokal untuk melawan Hamas di Gaza 157. Pengakuan PM Netanyahu mengonfirmasi taktik ini, yang menurut analis adalah bagian dari kebijakan jangka panjang untuk menciptakan anarki dan memecah belah Palestina demi menggagalkan pembentukan negara merdeka 1. Di tengah gencatan senjata yang terus dilanggar Israel 6, Hamas menegaskan tidak akan memerintah Gaza pasca-perang, namun tetap menjadi bagian fundamental dari struktur Palestina 3.

Kematian Kontroversial Pemimpin Milisi Pro-Israel
Kabar tewasnya Yasser Abu Shahab, pemimpin kelompok bersenjata "Popular Forces" yang didukung Israel, memicu berbagai narasi yang saling bertentangan 15. Kematian tokoh yang dijuluki "agen Israel" ini menyoroti kompleksitas konflik internal di Gaza dan peran aktor-aktor lokal yang dipersenjatai oleh Tel Aviv.
Setidaknya ada tiga versi berbeda mengenai penyebab kematiannya, yang menunjukkan perang informasi yang menyertai konflik fisik.
| Versi Laporan | Detail Kematian | Sumber Klaim |
|---|---|---|
| Penyergapan Hamas | Tewas dalam penyergapan terencana di Rafah oleh anggota klan yang menyamar untuk bergabung dengan milisinya 7. | Brigade Qassam Hamas |
| Sengketa Keluarga | Ditembak saat mencoba menengahi perselisihan di antara anggota keluarga Abu Suneima 5. | Pasukan Rakyat (Milisinya) |
| Bentrokan Antar-Klan | Tewas dalam bentrokan dengan "klan Gaza" lain dan meninggal di rumah sakit Israel 5. | Saluran 12 Israel |
Kelompok Abu Shahab dituduh mencuri bantuan kemanusiaan yang terbatas, memegang kendali atas rute bantuan strategis di dekat perlintasan Kerem Shalom, dan melakukan 'pekerjaan kotor' untuk pendudukan Israel 57.
Di Balik Taktik "Divide et Impera": Pengakuan Netanyahu dan Strategi Israel
Kematian Abu Shahab bukan sekadar insiden terisolasi, melainkan bagian dari strategi yang lebih besar dan telah diakui secara terbuka oleh pejabat Israel. Taktik ini mengonfirmasi analisis bahwa tujuan Israel melampaui sekadar mengalahkan Hamas.
**Pengakuan Terbuka Israel**
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara terbuka mengakui dan menyatakan kebanggaannya atas penggunaan klan bersenjata untuk melawan Hamas. Ia mengklaim bahwa kelompok-kelompok seperti ini "menyelamatkan pasukan [Israel]" 1.
Menurut analis politik Ahmad Najar, langkah ini adalah manifestasi dari kebijakan jangka panjang Israel untuk menggagalkan terbentuknya negara Palestina yang berdaulat 1.
Empat Pilar Strategi Israel
Analisis menunjukkan bahwa strategi Israel untuk melumpuhkan Palestina berdiri di atas beberapa pilar utama yang telah dijalankan selama puluhan tahun:
- Mencegah Kepemimpinan Kohesif: Sejak lama, Israel secara sistematis berupaya mencegah munculnya kepemimpinan Palestina yang bersatu dan kuat 1.
- Memecah Belah Internal: Pada tahun 1980-an, Israel secara diam-diam mendorong kebangkitan Hamas sebagai penyeimbang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) untuk memecah belah politik internal Palestina 1.
- Melemahkan Otoritas Palestina (PA): Hingga kini, Israel secara aktif melemahkan PA di Tepi Barat dengan menahan penerimaan pajak, melindungi milisi pemukim, dan melancarkan serangan militer harian di wilayah yang dikelola PA 1.
- Menciptakan Anarki Terkendali: Tujuannya adalah menciptakan kekacauan, lalu menggunakan kondisi tersebut sebagai bukti bahwa bangsa Palestina tidak mampu memerintah diri sendiri. Najar menyebutnya sebagai strategi "kolonialisme 101" 1.
"Ini bukan sekadar perang terhadap tubuh, rumah, atau kelangsungan hidup warga Palestina, melainkan perang terhadap impian Palestina untuk memiliki negara yang bermartabat dan berdaulat." — Ahmad Najar, Analis Politik 1
Masa Depan Gaza: Manuver Hamas dan Gencatan Senjata yang Rapuh
Di tengah dinamika ini, Hamas menegaskan posisinya terkait masa depan pemerintahan Gaza. Mereka menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam pemerintahan pasca-perang, meskipun akan tetap menjadi bagian fundamental dari struktur politik Palestina 3.
- Penolakan Pemerintahan: Hamas menolak memerintah Gaza, baik dalam fase transisi maupun secara permanen 3.
- Badan Teknokratis: Hamas telah menyetujui pembentukan komite teknokratis untuk mengelola Gaza setelah gencatan senjata penuh 3.
- Pasukan Internasional: Pengerahan pasukan internasional akan dibatasi hanya untuk memantau gencatan senjata, bukan untuk memerintah Gaza 34.
Sementara itu, gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober terus menerus dilanggar oleh pihak Israel, menimbulkan korban jiwa baru hampir setiap hari.
| Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Israel (Data per 6 Desember 2025) |
|---|
| 🇮🇱 Ratusan pelanggaran tercatat sejak 10 Oktober 6. |
| casualties 366 warga Palestina tewas akibat pelanggaran hingga Kamis 6. |
| 💥 Serangan drone di Gaza utara menewaskan dua warga Palestina pada Sabtu pagi 6. |
| 📍 Militer Israel masih menguasai lebih dari 50% wilayah Jalur Gaza 6. |
Isu Sampingan yang Menggambarkan Konteks Lebih Luas
Di luar medan perang utama, beberapa peristiwa lain turut memberikan gambaran tentang logika keamanan Israel dan respons global terhadap konflik ini.
Pembunuhan Massal Buaya dan Logika Keamanan
Pada Agustus, otoritas Israel membunuh ratusan buaya di sebuah peternakan di Lembah Yordan dengan alasan keamanan dan kesejahteraan hewan 89. Keputusan ini menuai kritik tajam dari kelompok pecinta satwa.
| Alasan Resmi Otoritas Israel | Kritik dari Aktivis Lingkungan |
|---|---|
| 🐊 Mencegah potensi sabotase teroris yang dapat melepaskan buaya ke Tepi Barat 9. | 🤔 Mempertanyakan apakah ancaman tersebut membenarkan pemusnahan massal 9. |
| 🐾 Mengakhiri penderitaan hewan akibat kondisi peternakan yang buruk 8. | 📜 Menuntut penyelidikan transparan dan prosedur yang lebih jelas untuk masa depan 9. |
Simbol Solidaritas di Panggung Global
Di sisi lain, dukungan terhadap Palestina terus mengalir dari berbagai belahan dunia. Dalam sebuah acara Spotify Wrapped di Jakarta, penyanyi Korea-Amerika Jae Park (eaJ) menarik perhatian publik dengan mengenakan pin berbentuk burung dengan warna bendera Palestina, sebuah bentuk kepedulian yang simbolis di panggung hiburan internasional 2.
SUMBER
www.cnnindonesia.com
sekitar 6 jam yang lalu - Alasan Israel Bekingi Senjata & Uang Geng Musuh Hamas Popular Forces
www.liputan6.com
sekitar 2 jam yang lalu - Eaj Curi Perhatian di Spotify Wrapped Indonesia 2025, Pakai Pin Nuansa Palestina Bentuk Solidaritas
news.detik.com
sekitar 6 jam yang lalu - Hamas Kembali Tegaskan Tak Ingin Memerintah Gaza Usai Perang
international.sindonews.com
sekitar 4 jam yang lalu - PM Qatar: Gencatan Senjata Gaza Tak Sempurna Tanpa Penarikan Pasukan Israel
international.sindonews.com
sekitar 3 jam yang lalu - Siapa Yasser Abu Shabab? Mantan Napi di Penjara Hamas yang Jadi Pemimpin Popular Forces Pro-Israel
www.metrotvnews.com
sekitar 3 jam yang lalu - Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Dua Warga Gaza dengan Drone
www.cnnindonesia.com
sekitar 3 jam yang lalu - Hamas Klaim Sukses Bunuh Bos Geng Bersenjata yang Dibekingi Israel
www.kompas.com
sekitar 5 jam yang lalu - Takut Dijadikan Senjata "Teroris", Ratusan Buaya Dibunuh Israel
www.cnnindonesia.com
sekitar 5 jam yang lalu - Israel Bunuh Ratusan Buaya Tepi Barat Takut Jadi Senjata 'Teroris'
ARTIKEL

sekitar 2 jam yang lalu
Di Balik Ambisi Transfer Mahal, Mampukah Manchester United Mengatasi Krisis Konsistensi Melawan Tim Juru Kunci?

sekitar 2 jam yang lalu
Mengapa Bonus Rp1 Miliar Menjadi Pertaruhan Terbesar Indonesia di SEA Games 2025?

sekitar 2 jam yang lalu
Di Balik Tragedi Banjir Sumatera: Siapa Sebenarnya yang Harus Bertanggung Jawab?

sekitar 7 jam yang lalu
Analisis SEA Games 2025: Misi Ganda Indonesia Pertahankan Gelar Juara

sekitar 7 jam yang lalu
Analisis Krisis Gaza: Penolakan Internasional Atas Rencana Rafah Israel dan Upaya Stabilisasi Kawasan