Download aplikasi sekarang di Play Store atau App Store

Analisis Geopolitik: Poros Rusia ke Timur dan Respon Barat

international.sindonews.com

Di tengah kritik internal atas kegagalan intelijen, Rusia menegaskan kembali tujuannya di Ukraina sambil memperkuat poros geopolitik ke Timur. Kunjungan Putin ke India menggarisbawahi kerja sama pertahanan dan ekonomi yang mendalam, sementara penjualan obligasi yuan pertama kali menunjukkan ketergantungan pada China untuk mendanai perang. Langkah ini merupakan respons strategis Moskow terhadap tekanan Barat, yang di sisi lain juga memperkuat aliansi pertahanannya, seperti terlihat dari penjualan senjata AS ke Kanada.

Analisis Geopolitik: Poros Rusia ke Timur dan Respon Barat

Poros Baru Moskow: Strategi Ganda di Tengah Perang

Rusia kini menjalankan strategi ganda yang kompleks. Di satu sisi, Moskow secara agresif memperkuat aliansi strategis dengan kekuatan non-Barat seperti India dan China untuk menopang ekonomi dan upaya perangnya.

Di sisi lain, muncul kritik tajam dari kalangan internal, termasuk mantan jenderal, yang menyoroti kegagalan intelijen dan salah perhitungan dalam invasi ke Ukraina. Dinamika ini menunjukkan upaya Rusia untuk memproyeksikan kekuatan di panggung global sambil mengelola tantangan di dalam negeri.

Kunjungan Putin ke India: Aliansi Pertahanan dan Ekonomi Menguat

Kunjungan Presiden Vladimir Putin ke New Delhi menjadi simbol penguatan hubungan Rusia-India, sebuah kemitraan yang menentang tekanan geopolitik dari Amerika Serikat. Pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan kerja sama konkret di berbagai sektor vital.

Kedatangan Putin disambut langsung oleh PM Narendra Modi, sebuah gestur langka yang menggarisbawahi kedekatan personal dan strategis kedua pemimpin.

Fokus Utama Kerja Sama India-Rusia

Kunjungan ini menghasilkan beberapa fokus kerja sama utama yang dirancang untuk memperdalam kemitraan kedua negara.

SektorDetail Kerja SamaTarget
EnergiPeningkatan penjualan minyak mentah Rusia ke India.-
PertahananPasokan sistem rudal S-400, modernisasi jet Su-30.Kemandirian industri pertahanan India.
PerdaganganDiversifikasi ekspor India ke Rusia (otomotif, elektronik).Perdagangan bilateral USD 100 miliar pada 2030.

"Hubungan India-Rusia didasarkan pada rasa saling percaya yang mendalam, nilai-nilai bersama, dan rasa saling menghormati," ujar Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, yang menegaskan fondasi kuat kemitraan strategis ini.

Tantangan Tekanan AS
Putin secara terbuka menantang tekanan AS terhadap India untuk tidak membeli minyak Rusia. Ia menyoroti bahwa AS sendiri masih mengimpor bahan bakar nuklir dari Rusia, mempertanyakan standar ganda Washington.

Obligasi Yuan dan Penegasan Tujuan Perang

Untuk pertama kalinya, Rusia menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang yuan China. Langkah finansial ini memiliki dua tujuan strategis yang jelas: mendanai perang di Ukraina dan mempererat hubungan ekonomi dengan Beijing.

Langkah ini menunjukkan pergeseran ketergantungan finansial Rusia dari dolar AS ke yuan, seiring dengan sanksi Barat yang semakin ketat.

Detail Obligasi 'Dim Sum'

  • Total Nilai: RMB 20 miliar (sekitar USD 2,8 miliar)
  • Permintaan: Sangat tinggi, berhasil mengumpulkan hampir USD 3 miliar di hari peluncuran.
  • Tujuan: Mendanai anggaran negara, termasuk operasi militer.

Langkah ini sejalan dengan penegasan kembali tujuan perang Rusia oleh Putin. Menjelang kunjungannya ke India, ia menyatakan bahwa Rusia akan merebut wilayah Donbas "dengan cara apa pun".

"Kami akan membebaskan wilayah Donbas dan Novorossiya. Kami akan mencapai sasaran yang ditetapkan di awal operasi militer khusus," tegas Putin.

Pernyataan ini muncul setelah dialog dengan utusan AS gagal mencapai kompromi, di mana Rusia menolak proposal damai yang diajukan pemerintahan Trump.

Kritik Internal dan Realitas Medan Perang

Di tengah narasi kekuatan yang diproyeksikan ke luar, muncul suara-suara kritis dari dalam. Mantan jenderal pasukan darat Rusia, Vladimir Chirkin, secara terbuka mengecam kegagalan komunitas intelijen Rusia.

Chirkin menyoroti kesalahan kalkulasi fundamental di awal invasi, yang merusak kredibilitas perencanaan militer Moskow.

Kesalahan Perhitungan Awal

Menurut Chirkin, Moskow secara tradisional memiliki kelemahan dalam menilai kekuatan lawan dan terlalu melebih-lebihkan kemampuan pasukannya sendiri.

Prediksi Awal (Februari 2022)Realitas
Perang akan berakhir dalam tiga hari.Perang berlanjut hingga bertahun-tahun.
Perlawanan Ukraina minimal.Perlawanan sengit dan efektif.

"Pada Februari 2022, banyak yang memprediksi perang akan berakhir dalam tiga hari, namun hasilnya tidak sesuai harapan," ungkap Chirkin dalam sebuah wawancara radio, sebuah kritik yang jarang terdengar dari tokoh militer sekaliber dirinya.

Respons Barat: Penguatan Aliansi Pertahanan

Sementara Rusia memperkuat porosnya ke Timur, negara-negara Barat tidak tinggal diam. Amerika Serikat menyetujui penjualan paket senjata besar-besaran ke Kanada, sekutu dekatnya di NATO.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kanada untuk secara drastis meningkatkan anggaran pertahanannya, didorong oleh ketidakpastian geopolitik global, termasuk agresi Rusia.

Rincian Paket Senjata AS untuk Kanada

Persetujuan senilai USD 2,68 miliar ini mencakup amunisi canggih untuk meningkatkan kemampuan serangan udara Kanada.

  • 💣 3.414 unit bom BLU-111: Bom serbaguna untuk target pasukan.
  • 🎯 3.108 unit bom GBU-39: Bom presisi untuk target spesifik.
  • 🛰️ Lebih dari 5.000 kit JDAM: Mengubah bom konvensional menjadi amunisi pintar berpemandu.
Justifikasi Strategis
Departemen Luar Negeri AS menyatakan penjualan ini akan "meningkatkan kemampuan pertahanan Kanada yang kredibel untuk mencegah agresi di kawasan" dan memastikan interoperabilitas dengan pasukan AS. Ini adalah sinyal jelas penguatan pertahanan kolektif di bawah payung NATO.

Langkah ini juga mencerminkan desakan AS di bawah pemerintahan Trump agar anggota NATO memenuhi target belanja pertahanan sebesar 2% dari PDB, sebuah target yang kini dikejar oleh Kanada.

SUMBER

Eks Jenderal Rusia Berani Nilai Intelijen Putin Gagal dalam Invasi Ukraina: 'Katanya Perang Selesai 3 Hari...'

international.sindonews.com

sekitar 22 jam yang lalu - Eks Jenderal Rusia Berani Nilai Intelijen Putin Gagal dalam Invasi Ukraina: 'Katanya Perang Selesai 3 Hari...'

1
Keras, Putin Pertanyakan Sanksi AS ke India Tentang Pembelian Minyak Rusia

www.metrotvnews.com

sekitar 24 jam yang lalu - Keras, Putin Pertanyakan Sanksi AS ke India Tentang Pembelian Minyak Rusia

3
AS Akan Jual Ribuan Bom Senilai Rp 44 T ke Kanada

news.detik.com

sekitar 24 jam yang lalu - AS Akan Jual Ribuan Bom Senilai Rp 44 T ke Kanada

5
India dan Rusia Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Teknologi Khusus

www.metrotvnews.com

sekitar 22 jam yang lalu - India dan Rusia Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Teknologi Khusus

2
Putin Ngotot Bakal 'Pakai Segala Cara' Rebut Donbas dari Ukraina

www.cnnindonesia.com

sekitar 24 jam yang lalu - Putin Ngotot Bakal 'Pakai Segala Cara' Rebut Donbas dari Ukraina

4
Danai Perang, Rusia Pertama Kalinya Jual Obligasi dalam Yuan China

ekbis.sindonews.com

sekitar 24 jam yang lalu - Danai Perang, Rusia Pertama Kalinya Jual Obligasi dalam Yuan China

6