Download aplikasi sekarang di Play Store atau App Store
Analisis Rupiah: Terjebak Antara Harapan Suku Bunga The Fed dan Realita Pasar
Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan yang ambigu pada Jumat, 5 Desember 2025, terombang-ambing antara dua sentimen besar. Di satu sisi, ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga menjadi penopang utama, namun di sisi lain, rebound dolar AS yang didukung data ekonomi positif dan faktor domestik menjadi penekan. Kondisi ini menciptakan arena pertarungan bagi rupiah, dengan para analis memberikan proyeksi yang saling bertentangan.

Ringkasan Pergerakan Pasar Jumat Pagi
Rupiah membuka perdagangan pada Jumat, 5 Desember 2025, dengan pergerakan yang cenderung stabil namun sedikit melemah, mencerminkan ketidakpastian di pasar 13. Berbagai sumber mencatat level pembukaan yang sedikit berbeda, namun semuanya berada di kisaran Rp 16.650-an, mengindikasikan awal sesi yang penuh kewaspadaan.
Pergerakan ini melanjutkan tren pelemahan dari penutupan hari sebelumnya, di mana rupiah berakhir di level Rp 16.653 per dolar AS 4.
| Sumber Data | Posisi Pembukaan (IDR/USD) | Perubahan | Keterangan |
|---|---|---|---|
| Liputan6 | 16.653 1 | Stabil | Posisi sama dengan penutupan hari sebelumnya. |
| CNN Indonesia | 16.656 3 | Melemah 0,02% | Terdepresiasi tipis sebesar 3 poin. |
| Bloomberg (via Detik) | 16.661 2 | Menguat (Dolar AS) | Dolar AS menguat 0,05% terhadap Rupiah. |
Dua Kutub Sentimen: The Fed vs. Dolar AS
Pasar saat ini terbelah antara dua narasi utama yang saling bertentangan. Di satu sisi, ada optimisme terkait kebijakan The Fed, sementara di sisi lain, data ekonomi AS memberikan kekuatan jangka pendek bagi dolar.
Penopang Rupiah: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Sentimen positif utama bagi rupiah datang dari ekspektasi pasar yang sangat tinggi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve, akan segera memangkas suku bunga acuannya. Peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan bahkan mencapai 86-90% 14.
Faktor-faktor yang mendorong ekspektasi ini antara lain:
- Data Ketenagakerjaan AS Melemah: Laporan ADP menunjukkan penyusutan tenaga kerja swasta, jauh di bawah ekspektasi 4.
- Inflasi Moderat: Tingkat inflasi yang terkendali memberikan ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan 1.
- Penutupan Pemerintah AS: Isu domestik seperti penutupan pemerintahan juga menjadi pertimbangan 1.
- Spekulasi Pimpinan The Fed: Wacana penggantian pimpinan The Fed dengan kandidat yang lebih dovish turut memperkuat sentimen ini 4.
Perpecahan Internal The Fed
Para pejabat The Fed sendiri dilaporkan terpecah. Sebagian menginginkan kehati-hatian agar tidak mengganggu perang melawan inflasi, sementara yang lain merasa kondisi sudah tepat untuk pemangkasan suku bunga 1.
Penekan Rupiah: Rebound Dolar AS
Di sisi berlawanan, analis Lukman Leong menyoroti adanya rebound pada dolar AS yang menekan rupiah 3. Penguatan dolar ini dipicu oleh data klaim pengangguran AS yang hasilnya lebih baik dari perkiraan, menunjukkan secercah kekuatan di tengah data ekonomi lainnya yang cenderung melemah 3.
Faktor inilah yang menyebabkan rupiah dan beberapa mata uang Asia lainnya seperti ringgit Malaysia dan peso Filipina mengalami pelemahan 3.
Faktor Domestik dan Kinerja Regional
Selain sentimen global, dinamika internal dan posisi rupiah di kawasan Asia juga memainkan peran penting.
Tahanan dari Dalam Negeri
Analis Ariston Tjendra mencatat bahwa potensi penguatan rupiah sedikit tertahan oleh faktor domestik. Stimulus yang digelontorkan pemerintah dan Bank Indonesia untuk penanganan bencana banjir bandang di Sumatera, serta kebijakan pelonggaran sebelumnya, menjadi faktor yang menahan laju apresiasi rupiah 1.
Selain itu, investor juga dalam mode wait and see, menantikan rilis data cadangan devisa (cadev) Indonesia yang dijadwalkan pada hari ini 3.
Rupiah Tertinggal di Asia
Pada Jumat pagi, rupiah menjadi salah satu dari sedikit mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS. Mayoritas mata uang di kawasan justru menunjukkan penguatan.
| Mata Uang | Pergerakan vs USD | Status |
|---|---|---|
| 🇮🇳 Rupee India | ▲ 0,24% | Menguat Tajam |
| 🇰🇷 Won Korea Selatan | ▲ 0,15% | Menguat |
| 🇹🇭 Baht Thailand | ▲ 0,05% | Menguat |
| 🇸🇬 Dolar Singapura | ▲ 0,04% | Menguat |
| 🇨🇳 Yuan China | ▲ 0,03% | Menguat |
| 🇮🇩 Rupiah Indonesia | ▼ 0,02% | Melemah |
| 🇲🇾 Ringgit Malaysia | ▼ 0,09% | Melemah |
Sumber: Data diolah dari CNN Indonesia 3
Proyeksi Analis: Arah yang Tak Pasti
Ketidakpastian sentimen tercermin dari proyeksi para analis yang beragam untuk pergerakan rupiah pada perdagangan Jumat, 5 Desember 2025.
| Analis | Institusi | Proyeksi Arah Rupiah | Kisaran Prediksi (IDR/USD) | Faktor Utama |
|---|---|---|---|---|
| Ariston Tjendra | Doo Financial Futures | Berpotensi Menguat 1 | 16.630 - 16.680 | Ekspektasi tinggi pemangkasan suku bunga The Fed. |
| Lukman Leong | Doo Financial Futures | Akan Melemah 3 | 16.600 - 16.700 | Rebound dolar AS pasca data klaim pengangguran. |
| Ibrahim Assuaibi | Pengamat Mata Uang | Fluktuatif, Ditutup Melemah 4 | 16.650 - 16.690 | Data ekonomi AS yang mendukung pelonggaran The Fed. |
⚠️ Analisis Kontradiktif Terlihat jelas adanya pandangan yang berbeda. Ariston fokus pada prospek kebijakan The Fed jangka panjang, sementara Lukman lebih menyoroti pergerakan teknikal jangka pendek dolar. Ibrahim mengambil jalan tengah, memprediksi volatilitas dengan kecenderungan melemah.
Kesimpulan Analitis: Ekuilibrium Rapuh Menanti Pemicu Baru
Rupiah berada dalam kondisi ekuilibrium yang rapuh, terjepit di antara narasi besar kebijakan moneter global dan data ekonomi riil jangka pendek. Pasar tampaknya sedang mencerna sinyal-sinyal yang saling bertentangan.
Meski ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menjadi jangkar sentimen positif, kekuatan dolar AS yang sporadis dan faktor domestik yang menahan laju penguatan menciptakan medan pertempuran yang seimbang. Pergerakan selanjutnya kemungkinan besar akan sangat bergantung pada data-data penting yang akan dirilis, seperti cadangan devisa Indonesia 3 dan data inflasi PCE AS 4, yang akan memberikan kejelasan lebih lanjut bagi arah kebijakan The Fed.
SUMBER
www.liputan6.com
1 hari yang lalu - Rupiah Stabil terhadap Dolar AS Hari Ini 5 Desember 2025
finance.detik.com
1 hari yang lalu - Dolar AS Pagi Ini Menguat ke Level Rp 16.661
www.cnnindonesia.com
1 hari yang lalu - Rupiah Loyo ke Rp16.656 per Dolar AS Pagi Ini
www.liputan6.com
1 hari yang lalu - Prediksi Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 5 Desember 2025, Bakal Sentuh Level Segini
ARTIKEL

37 menit yang lalu
Analisis Transfer Tiga Raksasa: MU Kejar 'Iniesta Kecil', Barca Rombak Pertahanan, Madrid Tahan Diri

38 menit yang lalu
Analisis Harga Emas: Euforia Suku Bunga The Fed dan Dampaknya ke Pasar Domestik

39 menit yang lalu
Analisis Drawing Piala Dunia 2026: Grup Neraka, Jalur Juara, dan Potensi Duel Messi vs Ronaldo

40 menit yang lalu
Analisis Bencana Sumatera: Krisis Multidimensi dari Kelumpuhan Infrastruktur hingga Kegagalan Ekologis

sekitar 6 jam yang lalu
Skandal Video Asusila di Bali: Analisis Penangkapan Bintang Porno Bonnie Blue dan 17 WNA