Analisis Harga Emas: Antam Rebound Tipis, Pegadaian Lanjutkan Pelemahan di Tengah Penantian Kebijakan The Fed

Harga emas Antam berhasil rebound tipis pada 6 Desember 2025 setelah beberapa hari melemah. Sebaliknya, harga emas UBS dan Galeri 24 di Pegadaian justru melanjutkan tren penurunan hingga 5 Desember, menandai koreksi tiga hari beruntun. Pergerakan kontras ini terjadi di tengah pasar global yang bergejolak menantikan keputusan suku bunga The Fed, di mana data ekonomi AS yang beragam menciptakan tarik-menarik antara sentimen positif dan negatif terhadap emas.

Pergerakan Harga Emas Domestik: Antam dan Pegadaian Beda Arah

Pasar emas domestik menunjukkan pergerakan yang kontras pada akhir pekan pertama Desember 2025. Emas batangan Antam mencatatkan kenaikan tipis, sementara produk emas di Pegadaian melanjutkan tren pelemahannya.

Emas Antam pada Jumat, 6 Desember 2025, mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 menjadi Rp2.407.000 per gram 1. Kenaikan ini menjadi sinyal rebound setelah beberapa hari sebelumnya mengalami koreksi.

Di sisi lain, harga emas UBS dan Galeri 24 yang dijual di Pegadaian justru kompak turun Rp8.000 per gram pada 5 Desember 2025 2. Penurunan ini menandai koreksi selama tiga hari berturut-turut untuk kedua produk tersebut 3.

Rincian Harga dan Pajak Emas Antam

Kenaikan harga emas Antam juga diikuti oleh harga buyback atau jual kembali, yang naik Rp1.000 menjadi Rp2.268.000 per gram 1. Namun, investor perlu memperhatikan adanya potongan pajak PPh 22 pada setiap transaksi.

Ketentuan Pajak Transaksi Emas Antam 1

• Pajak Pembelian (PPh 22):
  • 0,45% untuk pemegang NPWP.
  • 0,9% untuk non-NPWP.
• Pajak Penjualan Kembali / Buyback (PPh 22):
  • Berlaku untuk nominal di atas Rp10 juta.
  • 1,5% untuk pemegang NPWP.
  • 3% untuk non-NPWP.

Berikut adalah rincian harga emas batangan Antam per 6 Desember 2025 untuk berbagai pecahan 1:

Sentimen Global: Pasar Menanti Kebijakan The Fed

Pergerakan harga emas global menjadi faktor utama yang mempengaruhi pasar domestik. Saat ini, fokus investor tertuju pada pertemuan kebijakan Federal Reserve (The Fed) AS pada 9-10 Desember mendatang 4.

Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin mencapai hampir 90% 5. Ekspektasi ini muncul setelah data ekonomi AS menunjukkan pelemahan, terutama laporan tenaga kerja swasta ADP yang turun tajam 45.

Penurunan suku bunga cenderung menguntungkan emas, karena dapat menekan nilai Dolar AS dan imbal hasil obligasi, sehingga membuat emas sebagai aset non-imbal hasil menjadi lebih menarik.

Tarik-Menarik Faktor Pendorong dan Penghambat

Meski ekspektasi penurunan suku bunga sangat kuat, harga emas global bergerak fluktuatif. Hal ini disebabkan oleh adanya sinyal ekonomi yang bertentangan dan aksi ambil untung oleh investor.

Prospek ke Depan: Data Inflasi Jadi Kunci

Fokus pasar selanjutnya adalah rilis data Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada Jumat, 5 Desember 2025 5. Data ini merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed dan akan menjadi petunjuk penting mengenai seberapa agresif kebijakan bank sentral AS ke depan.

Selain itu, spekulasi mengenai calon ketua The Fed yang baru juga mulai mempengaruhi pasar. Ekspektasi kepemimpinan yang lebih dovish (cenderung longgar) dapat memberikan keuntungan tambahan bagi aset non-imbal hasil seperti emas 5. Investor disarankan untuk tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek menjelang pengumuman penting dari AS.