Download aplikasi sekarang di Play Store atau App Store
Kilas SEA Games 2025: Target Emas, Realita di Lapangan, dan Isu Tata Kelola
Timnas Putri Indonesia mengawali kiprah di SEA Games 2025 dengan kekalahan telak 0-8 dari tuan rumah Thailand. Hasil ini menyoroti kesenjangan kualitas yang signifikan, di mana salah satu faktor penyebabnya diduga adalah ketiadaan kompetisi reguler bagi para pemain.
Di sisi lain, Timnas U-22 putra yang berstatus juara bertahan bersiap menghadapi laga perdana tanpa diperkuat Marselino Ferdinan yang cedera. Tim dihadapkan pada target yang berbeda antara pemerintah (perak) dan PSSI (emas), yang mengindikasikan adanya tekanan ganda untuk mempertahankan gelar.
Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan 80 medali emas untuk kontingen Indonesia. Target ambisius ini dibayangi oleh isu tata kelola olahraga nasional, di mana Menpora Erick Thohir memberikan ultimatum kepada empat cabang olahraga yang mengalami dualisme kepengurusan untuk berdamai sebelum Januari 2026 atau menghadapi intervensi pemerintah.

Awal Pahit Timnas Putri
Timnas Putri Indonesia harus menerima kenyataan pahit pada laga pembuka Grup A SEA Games 2025 setelah dilumat tuan rumah Thailand dengan skor telak 0-8. Kekalahan ini menjadi cerminan nyata kesenjangan level permainan, mengingat Thailand adalah tim berpengalaman yang pernah tampil di Piala Dunia Wanita.
Sebelum pertandingan, optimisme sempat diapungkan dengan target lolos ke semifinal. Pelatih Akira Higashiyama telah memanggil skuad terbaik, termasuk pemain naturalisasi dan berpengalaman. Namun, dominasi Thailand sejak menit awal, yang diawali gol bunuh diri pada menit kedelapan, membuyarkan harapan tersebut. Gawang Indonesia terus kebobolan melalui berbagai skema, termasuk bola mati yang menunjukkan kelemahan antisipasi.
Analisis dari kekalahan telak ini mengarah pada isu fundamental: mayoritas pemain Timnas Putri tidak tampil di kompetisi reguler yang kompetitif. Hal ini diduga kuat menjadi penyebab utama ketidakmampuan tim untuk mengimbangi permainan level tinggi yang ditunjukkan Thailand. Tanpa kompetisi yang konsisten, pengembangan teknik, fisik, dan mental pemain menjadi sangat terhambat.
Timnas U-22: Juara Bertahan di Bawah Tekanan
Berbeda dengan tim putri, Timnas U-22 putra datang dengan status sebagai juara bertahan. Namun, perjalanan mereka untuk mempertahankan medali emas tidak akan mudah. Skuad asuhan Indra Sjafri dipastikan tampil tanpa gelandang andalan, Marselino Ferdinan, yang batal bergabung karena cedera.
Tantangan tidak hanya datang dari internal tim, tetapi juga dari ekspektasi yang berbeda. Terdapat perbedaan target yang ditetapkan untuk skuad Garuda Muda:
- Pemerintah (Kemenpora): Menargetkan medali perak.
- PSSI: Tetap menargetkan medali emas atau mempertahankan gelar juara.
Perbedaan ini mengindikasikan adanya tekanan ganda. Di satu sisi, ada beban untuk mempertahankan status juara, di sisi lain ada target yang lebih 'realistis' dari pemerintah. Situasi ini menempatkan tim dalam posisi yang unik secara psikologis. Selain itu, lawan pertama mereka, Filipina, datang dengan skuad kuat yang diperkuat 13 pemain yang berkarir di luar negeri, menambah berat tantangan yang harus dihadapi.
Target Ambisius di Tengah Isu Tata Kelola
Pemerintah Indonesia, melalui Kemenpora, telah menetapkan target ambisius untuk kontingen secara keseluruhan di SEA Games 2025, yaitu meraih minimal 80 medali emas dan mengamankan posisi tiga besar di klasemen akhir. Target ini disebut realistis setelah melalui proses review yang melibatkan KONI dan pengurus cabang olahraga (cabor).
Namun, upaya mencapai target besar ini dibayangi oleh masalah klasik dalam olahraga nasional: tata kelola organisasi. Menpora Erick Thohir menyoroti adanya dualisme kepengurusan di empat cabor, yaitu tenis meja, tinju, anggar, dan sepak takraw. Masalah ini telah berlarut-larut dan berpotensi mengganggu pembinaan atlet.
Sebagai langkah tegas, Erick Thohir memberikan ultimatum kepada cabor-cabor tersebut untuk menyelesaikan sengketa melalui musyawarah mufakat paling lambat Januari 2026. Jika tidak ada titik temu, pemerintah akan melakukan intervensi. Langkah ini menunjukkan adanya kemauan politik untuk memperbaiki ekosistem olahraga, karena konflik internal federasi pada akhirnya akan merugikan atlet dan menghambat pencapaian prestasi nasional.
Catatan Penyelenggaraan Tuan Rumah
Di luar arena pertandingan tim Indonesia, hari pertama penyelenggaraan cabang olahraga sepak bola SEA Games 2025 oleh Thailand diwarnai beberapa kendala teknis. Insiden ini mencakup:
- Lagu Kebangsaan: Pengeras suara tidak berfungsi saat laga Laos vs Vietnam, memaksa pemain menyanyi secara akapela.
- Lampu Stadion: Sejumlah lampu di Stadion Rajamangala padam dan tidak ada stok cadangan.
- Sistem Tempat Duduk: Penonton melaporkan nomor kursi yang tidak sesuai, menyebabkan kebingungan.
Kejadian-kejadian ini menjadi catatan bagi panitia penyelenggara untuk meningkatkan kualitas manajemen acara pada sisa perhelatan.
SUMBER
www.cnnindonesia.com
1 hari yang lalu - Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Thailand di SEA Games
www.cnnindonesia.com
1 hari yang lalu - Menpora Bakal Intervensi Dualisme Cabor jika Tak Mufakat Januari 2026
www.cnnindonesia.com
1 hari yang lalu - Hasil SEA Games: Timnas Putri Indonesia Kalah 0-8 dari Thailand
sports.sindonews.com
1 hari yang lalu - KOI, KONI dan Kemenpora Solid Hadapi SEA Games 2025: Dukung Atlet Penuhi Target Medali
sports.sindonews.com
1 hari yang lalu - Sepakat Target 80 Emas, Pemerintah Dukung Cabor Raih Hasil Maksimal di SEA Games 2025
sport.detik.com
1 hari yang lalu - Hasil Timnas Putri Indonesia Vs Thailand: Garuda Pertiwi Dilibas 0-8
sports.sindonews.com
2 hari yang lalu - Hasil SEA Games: Vietnam Petik Kemenangan Perdana di Cabang Sepak Bola Putra
sport.detik.com
2 hari yang lalu - SEA Games 2025: Awas Indonesia, Ada Bek Brighton di Skuad Filipina!
sports.okezone.com
2 hari yang lalu - Kemenpora dan KONI Pusat Sepakat Kuatkan Sinergitas, Siapkan Program Bersama demi Prestasi Olahraga Nasional : Okezone Sports
www.cnnindonesia.com
2 hari yang lalu - 3 Kekacauan di Hari Pertama Sepak Bola SEA Games 2025 Thailand
sport.detik.com
2 hari yang lalu - SEA Games: Skuad Timnas U-22 Lengkap, Indra Sjafri Move On dari Marselino
ARTIKEL

sekitar 2 jam yang lalu
Analisis Transfer Tiga Raksasa: MU Kejar 'Iniesta Kecil', Barca Rombak Pertahanan, Madrid Tahan Diri

sekitar 2 jam yang lalu
Analisis Harga Emas: Euforia Suku Bunga The Fed dan Dampaknya ke Pasar Domestik

sekitar 2 jam yang lalu
Analisis Drawing Piala Dunia 2026: Grup Neraka, Jalur Juara, dan Potensi Duel Messi vs Ronaldo

sekitar 2 jam yang lalu
Analisis Bencana Sumatera: Krisis Multidimensi dari Kelumpuhan Infrastruktur hingga Kegagalan Ekologis

sekitar 7 jam yang lalu
Skandal Video Asusila di Bali: Analisis Penangkapan Bintang Porno Bonnie Blue dan 17 WNA